4 Tokoh Indonesia yang Peduli Terhadap Alam

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Lingkungan alam merupakan lingkungan yang berasal dari alam dan terbentuk secara alami, lingkungan alam jika tidak dilestarikan akan mengalami sebuah kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Maka, menjaga sebuah kelestarian lingkungan merupakan tugas semua umat manusia. Berikut tokoh yang sudah memulai aksinya untuk menjaga lingkungan alam akan dijelaskan dibawah ini.

1. Damianus Nadu

Damianus Nadu merupakan seseorang yang peduli akan alam sekitarnya, khususnya hutan. Kepeduliannya terhadap alam berupa hutan inilah membawa Damianus Danu mendapatkan sebuah penghargaan berupa Kalpataru 2021.

Yaitu sebagai pejuang lingkungan dan kawasan hutan adat pikul-pangajid, Bengkayang. Sejak tahun 80-an, Damianus Nadu berusaha untuk mempertahankan hutan adat sebagai sebuah warisan dari leluhurnya. Bukan hal yang mudah ketika Damianus Nadu menghadapi perusahaan kayu unit usaha militer pada masa Orde Baru.

Perusahaan kayu tersebut beroperasi di sepanjang perbatasan Malaysia dan Indonesia, sebab Beliau berhadapan langsung dengan aparat agar hutan tersebut tidak diambil alih oleh perusahaan. Terdapat banyak hal yang telah dialami oleh Damianus Nadu untuk tetap mempertahankan hutan.

Adatnya yang menjadi sebuah warisan dari leluhurnya, seperti halnya Damianus Nadu pernah didatangi oleh oknum aparat militer dengan bersenjata lengkap yang akan menangkap dirinya saat itu. Hutan adat yang dijaga oleh Damianus Nadu ini memiliki banyak kekayaan didalamnya.

Terdapat 99 jenis pohon langka yang berada dalam hutan tersebut. Kekayaan yang terdapat di hutan tersebut, ialah kawasan Meranti, Tengkawang, Terandu, Ulin, Gambri, dan yang lain sebagainya. Selain itu, hutan ini juga memiliki kekayaan yang lain, yaitu berupa 28 jenis jamur, tanaman rempah, serta berbagai jenis anggrek.

Terlebih lagi, adanya hutan yang terjaga membuat ketersediaan air menjadi melimpah sehingga debit air tidak akan berkurang. Air terjun yang berada di Dusun sekitar tidak pernah kekeringan karena ketersedian air yang berlimpah akibat hutan tersebut.

Setelah beberapa waktu telah brjalan, kini Damianus Nadu kini dapat merasakan perasaan lega, karena adanya sebuah kepastian hukum yang diberikan oleh pihak pemerintah yaitu Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia tentang kawasan Hutan Adat.

2. Purwo Harsono

Purwo Harsono merupakan sosok yang berjasa terhadap lingkungan alam, yaitu Hutan Pinus di Mangunan, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hutan tersebut menjadi sebuah wisata alam yang memiliki jutaan pengunjung pada setiap tahunnya karena kelestarian yang dimilikinya.

Karena hal tersebutlah, Purwo Harsono berhasil menang dalam kategori perintis lingkungan pada tahun 2021, penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yaitu Siti Nurbaya.

Hutan Pinus Mangunan dikembangkan pertama kali pada tahun 2014, tepatnya di kawsan kaki langit. Kemudian, pada tahun 2015 kawasan hutan pinus mulai dikembangkan kembali menjadi wisata yang berkembang hingga sampai saat ini.

Hutan Pinus Mangunan ini diharapkan oleh Purwo Harsono memberikan kesejahteraan kepad warga sekitar dan hasil dari pengembangan dapat digunakan untuk menjaga kelestarian hutan. Purwo Harsono juga telah melakukan sebuah pendampingan ke desa-desa sekitar yang terdapat wisatayang ada di daerah Bantul dan juga Gunung Kidul.

Untuk selanjutnya Purwo Harson akan melakukan sebuah sosialisasi kepada masyarakat agar tidak menebang pohon pohon ataupun kayu secara sembarangan. Hal tersebut, dapat menimbulkan dampak berupa ekologis bagi lingkungan banjir dan juga tanah longsor.

Selain itu, Purwo Harsono mengajak pihak yang ikut andil dalam mengurus Hutan Pinus Mangunan, untuk melakukan pelestarian wisata yaitu penanaman pohon di setiap awal musim penghujan. Juga mengedukasi warga sekitar untuk melestarikan hutan dengan memahami fungsi hutan.

3. Mbah Sadiman

Mbah Sadiman, merupakan lelaki yang sudah berumur 65 tahun, namun dengan umurnya yang tidak lagi mudah ini, beliau justru memiliki semangat yang membawanya mendapatkan sebuah penghargaan Kick Andy Heroes Award pada tahun 2016 dan juga Solo Award pada tahun 2015 dalam kategori Lingkungan Hidup.

Kontribusi yang dilakukan beliau dalam Lingkungan Hidup, membaa berkat tersendiri unuk daerahnya yaitu Wonogiri dengan aksinya melakukan sebuah penghijauan yang mampu memberikan sebuah solusi akibat kekeringan yang terjadi di Wonogiri, sehingga mata air dapat tersimpan dengan baik di tanah.

Mbah Sadiman selama berpuluh tahun tinggal di Wonogiri telah mengalami kekeringan akibat dampak dari kemarau yang terjadi. Oleh karena itu, Mbah Sadiman berinisiatif untuk melakukan penanaman pohon atau yang biasa disebut dengan penghijauan di desa tersebut.

Mbah Sadiman melakukan penanaman pohon beringin di lahan perhutani setelah mendapatkan perizinan, selain menanam pohon, Mbah Sadiman juga merawat pohon tersebut hingga tumbuh besar. Aksi yang dilakukan Mbah Sadiman ini sudah sejak tahun 1990-an. Sehingga, sampai saat ini luas lahan yang berhasil ditanami yaitu memiliki luas 100 hektare.

Mbah Sadiman sampai saat ini telah berhasil mensedekahkan 11 ribu pohon untuk alam. Keberhasilan yang didapatkan Mbah Sadi,man ini, tidaklah luput dari sebuah kesulitan yang telah dialami oleh Mbah Sadiman, Bibit pohon yang tidak bisa didapatkan dengan gratis dan pohon beringin ini memiliki fungsi yang penting dalam hutan.

Maka dari itu, penghargaan yang telah diterimannya merupakan sebuah apresiasi atas apa yang telah dilakukannya untuk masyarakat setempat dalam membangu menangani peristiwa yang terjadi berupa kekeringan.

4. Swietenia Puspa Lestari

Tenia merupakan perempuan lulusan dari Institut Teknologi Bandung dengan fakultas Teknologi Lingkungan, Beliau merupakan sososk pendiri dari Divers Clean Action atauyang biasa disebut dengan DAC.

DAC ialah sebuah organisasi nirlaba pemuda yang menaungi dalam bidang lingkungan yang berfokus pada masalah yang berada di laut yaitu sampah yang bertebaran dan dibuang ke laut dengan sembarangan tanpa melihat akibat yang telah ditimbulkan dari pencemaran yang telah dilakukan oleh masyarakat.

Tenia, menciptakan organisasi yang telah didirikan ini karena melihat disekelilingnya yang telah membuat permasalaha lingkungan alaam, yaitu laut dengan penuhnya smapah yang dibuang dengan sembarangan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada laut itu sendiri.

Khususnya ikan-ikan dan juga ekosistem yang lainnya dapat mati begitu saja akibat pencemaran yang telah dilakukan. Padahal Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah laut yang besar dan masyakatnya bermata pencaharian sebagai seorang nelayan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn