Lingkungan Hidup: Pengertian – Unsur dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Manusia juga mempunyai kewajiban untuk menjaga serta melestarikan komponen penyusun lain dari lingkungan hidup seperti hewan dan tumbuhan agar kehidupan tetap seimbang.

Pengertian Lingkungan Hidup

Pengertian Secara Umum

Pengertian Lingkungan Hidup adalah tempat manusia, hewan, dan tumbuhan menjadi bagian dari komponen penyusun lingkungan hidup satu sama lain saling memberi pengaruh atau saling bersinergi.

Definisi lingkungan hidup secara umum adalah segala yang ada di sekitar manusia serta mempengaruhi aspek-aspek kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pengertian Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa pengertian atau definisi lingkungan hidup menurut para ahli:

  • Emil Salim

Lingkungan hidup diartikan sebagai suatu benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia dan mahluk hidup lain.

Pengertian lingkungan hidup menurut Emil Salim bisa dikatakan cukup luas.

Apabila batasan tersebut lebih disederhanakan, ruang lingkungan hidup dibatasi oleh beberapa faktor yang bisa dijangkau oleh manusia, contohnya faktor alam, politik, ekonomi dan sosial.

  • Soedjono

Soedjono mendefinisikan lingkungan hidup sebagai lingkungan fisik atau jasmani yang terdapat di alam.

Pengertian ini menggambarkan bahwa manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dilihat sebagai perwujudan fisik jasmani.

Menurut penjelasan Soedjono, lingkungan hidup mencakup manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan yang ada di dalamnya.

  • Munadjat Danusaputro

Lingkungan hidup merupakan semua benda dan daya serta kondisi termasuk di dalamnya manusia serta tingkah lakunya yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup makhluk lainnya.

Dengan demikian, lingkungan hidup terdiri dari dua lingkungan, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan budaya.

  • Otto Soemarwoto

Otto Soemarwoto berpendapat bahwa lingkungan hidup adalah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi kehidupan kita.

Menurut batasan itu secara teoritis ruang yang dimaksud itu tidak terbatas jumlahnya.

Adapun secara praktis ruang yang dimaksud adalah ruang yang selalu dibatasi menurut kebutuhan yang dapat ditentukan.

  • Sambas Wirakusuma

Lingkungan merupakan segala aspek kondisi eksternal biologis, yang mana organisme hidup dan ilmu-ilmu lingkungan menjadi studi aspek lingkungan organisme itu.

Pengertian Menurut Undang-undang

Pengertian lingkungan hidup tidak hanya datang dari para ahli, dan definisi tersebut dituangkan pula di dalam undang-undang, yaitu Undang-Undang No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Di dalam undang-undang tersebut, lingkungan hidup diartikan sebagai suatu kesatuan, dan mahluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan kesejahteraan manusia dan juga mahluk hidup lainnya.

Di dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tersirat bahwa lingkungan hiduplah yang mempengaruhi mahluk hidup di dalamnya, termasuk manusia.

Manusia seyogyanya menyadari bahwa alam memberikan manusia kehidupan dan penghidupan, baik itu secara langsung maupun tidak langsung.

Unsur Penyusun Lingkungan Hidup

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa lingkungan hidup terdiri dari berbagai kumpulan dari setiap interaksi dari berbagai unsur yang ada terkandung pada lingkungan.

Elemen-elemen penyusun lingkungan hidup terbagi menjadi tiga bagian, yaitu unsur biotik, unsur abiotik, dan unsur sosial budaya.

1. Lingkungan Hidup Biotik

Unsur lingkungan hidup Biotik adalah unsur atau komponen yang tersusun dari berbagai macam makhluk hidup yang ada pada lingkungan tertentu.

Contoh dari lingkungan hidup biotik adalah seperti:

  • Manusia
  • Hewan
  • Tumbuhan
  • Mikroorganisme.

2. Lingkungan Hidup Abiotik

Air adalah salah satu unsur lingkungan hidup abiotik.

Sedangkan untuk lingkungan hidup abiotik adalah sebuah kondisi atau tempat pada suatu lingkungan yang menjadikannya penyusun bentuk untuk mendukung terjadinya suatu yang dinamakan lingkungan.

Contohnya seperti:

  • Air
  • Tanah
  • Udara
  • Bebatuan.

3. Unsur sosial budaya

Unsur ini adalah unsur yang terbentuk dari aktivitas sosial yang dilakukan oleh manusia dan tersusun membentuk suatu sistem yang terdiri dari:

  • Nilai
  • Gagasan
  • Keyakinan atas perilaku sebagai makhluk hidup yang sosial.

Perilaku, adat istiadat, dan berbagai hasil penemuan adalah termasuk unsur sosial budaya yang ditemukan manusia di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai.

Contohnya kebun binatang atau suaka marga satwa yang merupakan hasil pengembangan dari hutan buatan.

Contoh Lingkungan Hidup di Bumi

Lingkungan hidup terbagi menjadi dua macam.

Di dalam dua macam lingkungan tersebut terdapat banyak ekosistem dan berbagai macam kehidupan yang terjadi.

1. Lingkungan Hidup Alami

Lingkungan hidup alami merupakan lingkungan yang terbentuk dari proses alami.

Terdiri dari berbagai sumber dari alam serta ekosistem dan juga komponen-komponen di dalamnya, baik berupa fisik mau pun biologis.

Lingkungan hidup alami terbentuk secara dinamis karena memiliki tingkat keberagaman atau bisa disebut juga dengan heterogenitas makhluk hidup dan organisme yang sangat tinggi.

Lingkungan hidup alami terdiri dari dua jenis ekosistem. Yang pertama yaitu lingkungan darat dan yang kedua adalah lingkungan laut.

Contoh-contoh lingkungan hidup dari alam diantaranya adalah:

Macam Macam Lingkungan Hidup dari Darat:

  • Bukit
  • Gunung
  • Lembah
  • Padang Rumput
  • Hutan.

Contoh Macam Macam Lingkungan Hidup Laut:

  • Laut
  • Sungai
  • Pantai
  • Danau
  • Rawa.

Di setiap dari bentuk-bentuk lingkungan tersebut diatas mempunyai ciri yang menjadi khas tersendiri bagi setiap kehidupannya.

Baik itu makhluk hidup maupun benda mati yang menjadi penyusunnya.

2. Lingkungan Hidup Buatan atau Binaan

Lingkungan yang sengaja dibuat oleh manusia dengan dukungan teknologi yang dimiliki, baik itu teknologi yang sederhana maupun modern untuk membentuk lingkungan baru untuk menjadi lingkungan yang bisa ditempati.

Ciri-ciri dari lingkungan hidup buatan adalah salah satunya bentuknya yang hanya satu jenis saja atau bisa dibilang kurang akan keanekaragaman.

Dan kebanyakan dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia saja.

Contoh dari lingkungan hidup buatan adalah:

  • Perkampungan
  • Jalan
  • Pasar
  • Sekolah
  • Taman
  • Sawah
  • Kebun
  • Waduk.

Lingkungan tersebut terbentuk dari campur tangan manusia. Sehingga dapat tercipta suatu ekosistem makhluk hidup buatan.

Masalah lingkungan hidup di Indonesia

Permasalahan lingkungan hidup dan penyebabnya yang kita hadapi saat ini secara lengkap adalah sebagai berikut:

  • Polusi

Masalah lingkungan hidup yang pertama adalah polusi atau pencemaran lingkungan hidup.

Polusi udara, air dan tanah memerlukan waktu jutaan tahun agar dapat normal kembali.

Sektor Industri dan asap kendaraan bermotor adalah sumber pencemaran utama.

Logam berat, nitrat dan plastik beracun bertanggung jawab atas berbagai pencemaran yang ada.

Sementara polusi air disebabkan oleh tumpahan minyak, hujan asam, limpasan perkotaan.

Di lain pihak, pencemaran udara disebabkan oleh berbagai gas dan racun yang dikeluarkan oleh industri dan pabrik-pabrik serta sisa pembakaran bahan bakar fosil, pencemaran tanah terutama disebabkan oleh limbah industri yang merusak unsur hara dan zat nutrisi di tanah yang penting bagi tumbuhan.

  • Perubahan iklim

Perubahan iklim atau pemanasan global. Perubahan iklim seperti pemanasan global adalah hasil dari praktik manusia seperti emisi gas rumah kaca.

Pemanasan global menyebabkan meningkatnya suhu lautan dan permukaan bumi sehingga menyebabkan mencairnya es di kutub dan kenaikan permukaan air laut.

Ia juga mengubah pola alami musim dan curah hujan seperti banjir bandang, salju berlebihan atau penggurunan.

Akibat perubahan cuaca tersebut, produksi pertanian sering mengalami gagal panen dan memperbesar peluang terjadinya kebakaran hutan akibat terjadinya musim kering berkepanjangan.

  • Populasi

Populasi planet ini mencapai tingkat yang tidak berkelanjutan karena menghadapi kekurangan sumber daya seperti air, bahan bakar dan makanan.

Ledakan populasi di negara-negara maju dan berkembang yang terus menyebabkan semakin langkanya sumber daya.

Pertanian intensif yang bertujuan untuk meningkatkan produksi makanan dengan menggunakan pestisida justru pada akhirnya menimbulkan masalah baru.

Kerusakan itu berupa menurunnya kualitas tanah dan kesehatan manusia.

Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi bertanggung jawab menciptakan pemanasan global dan perubahan iklim.

Secara global, mulai banyak pihak yang mulai beralih menggunakan sumber daya terbarukan, seperti listrik tenaga surya, biogas, mobil tenaga matahari, yang diterapkan oleh negara maju.

Walaupun dalam jangka pendek, instalasi peralatan fasilitas teknologi ramah lingkungan ini akan terlihat cukup mahal, tetapi dalam jangka panjang akan sangat murah dibandingkan penggunaan energi fosil dan tidak terbarukan.

  • Pembuangan limbah

Permasalahan lingkungan hidup selanjutnya adalah pembuangan limbah. Hal ini terutama limbah plastik dan sampah perkotaan seperti di Kali Ciliwung di Jakarta atau kota-kota di Indonesia.

Selain limbah rumah tangga, limbah dari sektor industri yang sering dibuang ke sungai juga menyebabkan ikan-ikan mati dan hancurnya ekosistem sungai.

Padahal sungai-sungai ini penting bagi ekonomi masyarakat dan penting untuk memasok sumber makanan bagi masyarakat.

Pembuangan limbah ini akhirnya akan menyebabkan pencemaran laut di indonesia dan merusak ekosistem laut, sumber perikanan.

Tidak kalah penting adalah pembuangan limbah nuklir. Pembuangan limbah nuklir memiliki bahaya kesehatan yang luar biasa, terutama akibat radiasi.

Pembuangan limbah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang mendesak untuk segera dicarikan jalan keluar.

Aktivitas manusia yang menyebabkan kepunahan spesies dan habitat serta hilangnya keanekaragaman hayati.

Aktivitas perburuan satwa yang tidak berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan protein manusia, seperti perburuan telur penyu atau kura-kura indonesia yang menyebabkan kura-kura sungai punah.

Punahnya spesies berarti punahnya sumber pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

Ekosistem, yang menempuh waktu jutaan tahun untuk stabil dan mendukung kehidupan manusia, kini berada dalam bahaya bila ada populasi spesies yang punah atau hilang.

Keseimbangan ekosistem terganggu. Kerusakan terumbu karang di berbagai lautan, yang mendukung kehidupan laut yang kaya, menyebabkan ketersediaan ikan di lautan berkurang. Padahal populasi manusia semakin bertambah.

Persoalan lingkungan yang tidak kalah penting adalah deforestasi. Pembukaan hutan untuk pengembangan sektor perkebunan, terutama sawit, menyebabkan pelepasan karbon ke bumi sehingga meningkatkan perubahan suhu bumi.

Hutan yang sesungguhnya berperan menyerap racun karbon dioksida hasil pencemaran, kemudian mengubahnya menjadi oksigen, membantu menciptakan hujan, menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa yang penting untuk mendukung bagi kehidupan manusia, hancur digantikan tanaman monokulutur.

Padahal tanaman monokultur tidak akan mampu berperan seperti hutan di dalam mendukung pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

  • Fenomena pengasaman laut

Ini adalah dampak langsung dari produksi berlebihan gas Karbon Dioksida (CO2).

Dua puluh lima persen gas CO2 yang dihasilkan oleh manusia. Keasaman laut telah meningkat dalam 250 tahun terakhir.

Pada tahun 2100, mungkin meningkat sekitar 150%. Demikian menurut situs global change.

Dampak utama adalah pada punahnya kerang dan plankton, sumber makanan ikan.

Jika ikan kehilangan makanan, apa yang akan terjadi pada manusia?

  • Penipisan lapisan ozon

Lapisan ozon merupakan lapisan perlindungan yang tak terlihat yang menutupi planet bumi, melindungi kita dari radiasi sinar matahari yang berbahaya.

Penipisan lapisan Ozon diperkirakan disebabkan oleh polusi yang disebabkan oleh gas Klorin dan Bromida yang ditemukan di Chloro-floro Carbon (CFC).

Setelah gas beracun mencapai atmosfer bagian atas, mereka menyebabkan lubang di lapisan ozon, yang terbesar berada di atas Antartika.

CFC kini dilarang di banyak industri dan produk konsumen.

Lapisan ozon penting bagi manusia karena mencegah radiasi Ultraviolet (UV) yang berbahaya jika mencapai bumi. Ini wajib menjadi perhatian.

  • Hujan asam

Hujan asam terjadi karena adanya polutan tertentu di atmosfer. Hujan asam dapat disebabkan karena pembakaran bahan bakar fosil.

Akibat lainnya yaitu meletusnya gunung berapi atau membusuknya vegetasi yang melepaskan sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer.

Hujan asam merupakan permasalahan lingkungan yang dapat memiliki efek serius pada kesehatan manusia, satwa liar dan spesies air.

Produk makanan, peternakan, pertanian saat ini banyak dihasilkan oleh teknologi rekayasa genetika atau modifikasi genetik.

Modifikasi genetik makanan menggunakan bioteknologi disebut rekayasa genetika.

Modifikasi genetik dari hasil makanan, secara umum, akan meningkatkan racun dan resiko penyakit bagi manusia.

Genetika tanaman atau satwa yang dimodifikasi dapat menyebabkan masalah serius bagi kesehatan manusia serta keseimbangan ekosistem.

Cara Melestarikan Lingkungan Hidup

Saat kita melihat sejumlah masalah yang terjadi di lingkungan hidup. Maka sudah sewajarnya, kita harus mencari jalan keluar dari masalah-masalah tersebut.

Dan berikut ini adalah langkah-langkah dalam cara melestarikan lingkungan:

  • Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
  • Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
  • Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
  • Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan.
  • Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak Pengusaha Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
fbWhatsappTwitterLinkedIn