Meneladani 4 Tokoh Inspiratif Anti Korupsi

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Korupsi adalah perbuatan dengan maksud ingin mengambil keuntungan yang sangat bertentangan dengan tugas resmi yang sangat melanggar hukum dan kesalahan yang fatal. Hari Antikorupsi Sedunia seringkali disingkat Hakordia adalah sebuah kampanye global yang diperingati pada tanggal 9 Desember setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran publik agar bersikap antikorupsi.

Berikut Di bawah ini akan disebutkan tokoh-tokoh anti-korupsi yang menjadi teladan bagi kita semua, yaitu :

1. Hoegeng Imam Santoso

Jenderal Hoegeng merupakan salah satu tokoh yang menjadi teladan dan juga terkenal jujur serta anti korupsi. Beliau merupakan seorang polisi yang menjabat sebagai seorang kepala kepolisian Republik Indonesia ke-5 pada tahun 1968-1971.

Jenderal Hoegoeg memiliki sebuah prinsip, yaitu Baginya, lebih baik hidup melarat dari pada menerima suap atau korupsi. Adapun hal yang telah dilakukan Jenderal Hoegoeg untuk menghindari suap ataupun korupsi itu sendiri yaitu sebagai berikut:

  • Melarang Istri buka toko bunga

Jenderal Hoegeng saat pertama kali dilantik sebagai Kepala Jawatan Imigrasi, Jenderal Hoegeng meminta istrinya yang saat itu memiliki usaha toko bunga untuk menutup usaha yang dimiliki. hal ini dikarenakan untuk mengurangi sebuah benturan yang terjadi akibat sebuah kepentingan antara pihak yang terdapat hubungannya dengan imigrasi yang memesan kembang pada toko bunga milik istri Jenderal Hoegeng.

  • Tolak rayuan pengusaha

Jenderal Hoegeng sering kali mendapatkan banyak godaan suap saat menangani sebagai berbagai kasus yang dihadapinya. Salah satunya, ketika Jenderal Hoegeng pernah dirayu oleh pengusaha cantik keturunan Makassar-Tionghoa yang memiliki keterlibatan dalam kasus penyelundupan.

Meskipun pengusaha tersebut berusaha untuk mengajak berdamai dengan mengirim banyak hadiah mewah , sudah dapat dipastikan bahwa hadiah yang telah dikirim oleh pengusaha cantik tersebut ditolak oleh Jenderal Hoegeng dan tetap memproses kasus yang telah terjadi itu.

Sikap Hoegeng sebagai Jenderal antisuap dan anti korupsi itulah yang membuat Jenderal Hoegeng memiliki karier cemerlang sehingga dipercaya Soeharto sebagai Kapolri.

  • Memberantas semua beking kejahatan

Pada saat Jenderal Hoegeng mendapat surat pindah tugas pada tahun 1955 di Sumatera Utara, Jenderal Hoegoeg mendapat sebuah tugas yang amat berat untuk memberantas penyelundupan dan juga perjudian di daerah tersebut kala itu.

Jenderal Hoegeng baru saja tiba di Pelabuhan Belawan tetapi sudah terdapat bandar judi yang menghampirinya, untuk mengucapkan selamat datang kepada Jenderal Hoegeng. Rumah dinas yang akan ditempati oleh Jenderal Hoegeng terdapat barang-barang mewah.

Namun, barang mewah tesebut juga dikeluarkan oleh Jenderal Hoegeng keluar rumah. Dan barang-barang tersebut telah diberikan oleh bandar judi. Menurut Jenderal Hoegeng lebih baik dari pada melanggar sumpah yang telah diikrarkan sebagai polisi Republik Indonesia.

  • Jenderal Hoegeng berpesan polisi jangan sampai dibeli

Jenderal Hoegeng dapat membuktikan bahwa dirinya sebagai polisi memang tidak dapat dibeli. Sejak berpindah tugas di Sumatera Utara, Jenderal Hoegeng terkenal karena keberanian dan kejujuran yang dimiliki dirinya. Jenderal Hoegeng tidak menerima suap sekalipun dengan jumlah yang banyak.

2. Mohammad Hatta

Mohammad Hatta, merupakan tokoh proklamator yang layak dijadikan sebagai teladan juga semangat tokoh antikorupsi. Mohammad Hatta disebut sebagai tokoh antikorupsi karena kepribadian yang beliau miliki yaitu memiliki kepribadian yang sangat sederhana, jujur, dan juga bijaksana.

Beliau pernah disuap dengan disodorkan uang yang merupakan sisa dana guna keperluan operasionalnya selama menjabat sebagai wakil presiden. Mohammad Hatta memiliki prinsip tidak ingin mengotori dirinya dari rezeki yang bukan milik atau haknya.

Mohammad Hatta, memilikin prinsip yaitu pepatah Jerman dengan arti sikap manusia sepadan dengan cara dia mendapatkan makanan. Dari cerita yang telah menjadi rahasia umum ini, Bung Hatta bahkan tidak dapat membeli sepatu yang diinginkan.

Padahal, Bung Hatta bisa saja mendapatkan sepatu tersebut dengabn meminta bantuan orang lain untuk membeklikan sepatu Bally yang diinginkannya itu. Mohammad Hatta yang merupakan tokoh proklamator dan wakil presiden pertama Indonesia ini, tidak perlu lagi diragukan rasa cintannya kepada Indonesia.

Pada saat itu Indonesia terjadi Sanering dan Bung Hatta yang mengumumkan peristiwa tersebut. Kebijakan tersebut justru membuat kecewa sang istri, karena sang istri telah menabung untung membeli mesin jahit, tetapi hal tersebut dapat diatasi oleh Bung Hatta dengan memberikan penjelasan kepada Sang Istri.

3. Mar’ie Muhammad

Mar’ie Muhammad lahir pada 3 April 1939, di Surabaya yang merupakan seorang Menteri Keuangan pada masa Orde Baru. Karena pada masa jabatannya beliau merupakan seorang yang bersih dan juga tidak aneh-aneh, Beliau mendapatkan julukan Mr. Clean oleh insan pers pada masa itu.

Mar’ie Muhammad merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dengan keberanian yang dimilikinya dan sikap jujurnya itu, Mar’ie mendatangi kediaman Soeharto untuk mengukur luas rumahnya guna menghitung pajak bumi yang harus dibayarkan oleh Soeharto.

Mar’ie sebagai menteri keuangan yang ikut serta dalam rapat dengan BUMN tentang kinerja yang telah dilakukan oleh BUMN tersebut mendapat sebuah kesimpulan bahwa pada kala itu BUMN telah mengalami sebuah kerugian bukan keuntungan.

Namun, pihak BUMN justru memberi uang suap berupa cek yang tertulis 400 juta dalam cek tersebut kepada Mar’ie. Hal itu, langsung dikembalikan dan membuat orang tersebut malu yang merupakan anggota dari rapat dengan BUMN tersebut.

Selain suap yang telah dilakukan oleh pihak BUMN, sebelum Mar’ie menjadi seorang Menteri Keuangan dan menjabat sebagai Dirjen Pajak pada saat itu. Bahwa, salah satu sahabatnya di HMI, telah melakukan sebuah perjanjian kepada salah satu staf dari pajak untuk membayar wajib pajak perusahaan tidak sesuai dengan ketentuan.

Setelah mengetahui hal tersebut, Mar’ie menegur dan menyuruh sahabatnya itu membayar wajib pajak sesuai dengan yang telah ditentukan.

4. Baharuddin Lopa

Baharuddin Lopa lahir pada 27 Agustus 1935 di Mandar, Sulawesi Selatan, merupakan mantan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi. Pada 6 Juni 2001 beliau menjabat sebagai seorang Jaksa Agung RI yang merupakan sosok yang berani melawan arus dan hampir tak mempunyai rasa takut.

Saat beliau menjabat sebagai seorang Jaksa Agung menggantikan Marzuki Daruzman dan pada saat itu beliau bekerja keras untuk memberantas korupsi. Dengan cepat, Baharuddin Lopa memburu pihak yang menjadi tersangka, yaitu Sjamsul Nursalim yang sedang dirawat di Rumah Sakit Jepang dan Prajogo Pangestu yang dirawat di Singapura agar segera pulang ke Jakarta.

Beliau juga turut serta dalam menyelidiki kasus Arifin Paningoro, Akbar Tandjung, dan Nurdin Halid dalam kasus korupsi. Gerakan Baharuddin Lopa ini telah dinilai terdapat hubungan politik oleh berbagai kalangan.

Sosoknya yang terkenal sebagai penegak hukum ini, juga keberanian yang dimilikinya dengan berjuang sendiri. Prinsip yang telah dianutnya, yaitu banyak salah jalan, tetapi merasa tenang karena banyak teman yang sama-sama salah. Beranilah menjadi benar meskipun sendirian.

fbWhatsappTwitterLinkedIn