9 Tokoh Wali Songo Beserta Biografinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pembahasan kali ini adalah mengenai sejarah tokoh wali songo, Wali songo yang merupakan tokoh islam yang di hormati di Indonesia dan khususnya di pulau jawa dengan sejarah setiap tokoh tokoh.

Lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini mengenai biografi tokoh wali songo.

1. Sunan Gresik

sunan gresik

Maulana malik ibrahim merupakan salah satu Sunan yang ada di dalam Walisongo. Beliau adalah putra dari Jamaluddin Akbar Al Husaini yang lahir pada awal abad ke 14.

Hingga kini nama ibu Sunan, masih belum diketahui. Istri beliau bernama Siti Fathimah yang merupakan keturunan dari Raja Champa Dinast Azmatkhan 1.

Maulana Malik Ibrahim wafat pada tahun 1419 Masehi dan dimakamkan di Kota Gresik, tepatnya di Desa Gapurosukolilo.

Maulana Malik Ibrahim memiliki karomah atau biasa dikenal dengan kemuliaan yang diberikan Allah SWT.

Karomah tersebut berupa beliau dapat menurunkan hujan lebat. Selain itu, beliau juga pernah mengajarkan muridnya untuk menaklukkan atau mencegah perampok.

Selain karomah, Sunan memiliki karya dalam bidang kesenian dan juga pendidikan.

Dalam karya seni berupa Gundul-Gundul Pacul, Tembang Suluk, dan karya seni lainnya.

Kemudian dalam bidang pendidikan beliau mendirikan Pondok Pesantren yang berada di daerah Leran, Kota Gresik.

2. Sunan Ampel

sunan ampel

Nama asli Sunan Ampel yakni Raden Rahmat. Kemudian beliau mendapat gelar karena berasal dari sebutan sunan yang berasal dari gelar kewaliannya,

Sedangkan nama Ampel atau Ampel Denta ini diambil dari tempat tinggalnya yang dekat Surabaya.

Raden Rahmat dilahirkan pada tahun 1401 Masehi, tepatnya yakni di Champa.

Menurut beberapa sejarah, banyak para ahli yang merasa kesulitan untuk menentukan Champa.

Hal ini karena memang masih belum ada pernyataan secara tertulis maupun prasasti yang menunjukkan Champa itu ada di Malaka atau kerajaan Jawa.

Saifuddin Zuhri (1979) memiliki keyakinan bahwa Champa merupakan sebuah nama lain dari Jeumpa dalam bahasa Aceh. Sehingga membuat Champa berada pada wilayah kerejaan Aceh.

3. Sunan Bonang

sunan bonang

Raden Makhdum Ibrahim merupakan anak dari pasangan Raden Rahmat atau Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, yang lahir pada 1465 Masehi.

Beliau adalah cucu dari Sunan Gresik atau Syekh Maulana Malik Ibrahim.

Sehingga dapat ditarik silsilah merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW. Beliau juga merupakan seorang kakak dari Sunan Drajad atau Raden Qosim.

Pengetahuannya tentang Agama Islam sudah tidak perlu diragukan lagi.

Hal ini karena sejak kecil, Raden Makhdum Ibrahim telah diajarkan tentang ajaran Agama Islam dengan disiplin dan juga tekun oleh Sunan Ampel yang merupakan ayah beliau.

Untuk riyadhoh atau berlatih menjadi seorang Walisongo, beliau harus melakukan perjalanan jauh ketika masih berusia muda.

Ketika usia Raden Makhdum Ibrahim menginjak remaja, beliau melakukan penyeberangan ke Pasai, Aceh.

Perjalanan ini untuk mendapatkan ajaran Agama Islam dari Syekh Maulana Ishak dengan ditemani oleh Sunan Giri atau Raden Paku.

4. Sunan Drajat

sunan drajat

nama asli Sunan Drajat yaitu Raden Qosim. Beliau lahir sekitar tahun 1470 M, dan merupakan putra dari Sunan Ampel bersama Nyai Ageng Manila atau Dewi Condrowati.

Sunan Drajat merupakan anak kedua dari lima bersaudara, bersama dengan Sunan Bonang, Siti Muntisiyah (istri dari Sunan Giri), Nyai Ageng Maloka (istri dari Raden Patah), dan istri dari Sunan Kalijaga.

5. Sunan Kudus

sunan kudus

Sayyid Ja’far Shadiq Azmatkhan lahir pada tanggal 9 September 1400 M / 808 H diPalestina. Anak dari Raden Usman Hajji atau yang dikenal dengan sebutan Sunan Ngudung, seorang panglima perang Kesultanan Demak Bintoro.

Ayahnya merupakan putra dari Sultan di Palestina yang bernama Sayyid Fadhal Ali Murtazha (Raja Pandita atau Raden Santri).

Kemudian berhijrah sampai ke Pulau Jawa dan tiba di Kesultanan Islam Demak lalu diangkat menjadi panglima perang.

Sunan Kudus belajar agama dengan ayahnya sendiri dan kepada Kyai Telingsing serta Sunan Ampel.

6. Sunan Giri

sunan giri

Sunan Giri memiliki nama lain yaitu Raden Paku, Sultan Abdul Faqih, Joko Samudra, Prabu Satmata, dan Raden Ainul Yaqin. Beliau merupakan putra dari pasangan Maulana Ishaq dan Dewi Sekardadu.

Ibu dari sang Sunan merupakan putri penguasa wilayah Blambangan pada masa akhir Majapahit yang bernama Prabu Menak Sembuyu.

Sang ibu juga dikenal sebagai seorang mubaligh Islam yang berasal dari Asia Tengah.

Saat beliau dilahirkan, terjadi wabah penyakit yang berbahaya sehingga Prabu Menak Sembuyu meminta putrinya yaitu Dewi Sekardadu untuk membuang bayinya ke Selat Bali.

Hingga akhirnya, bayi tersebut ditemukan oleh para pelaut dan dibawa ke kota Gresik.

7. Sunan Kalijaga

sunan kalijaga

Nama aslinya adalah Joko Said yang dilahirkan sekitar tahun 1450 M. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban.

Arya Wilatikta ini adalah keturunan dari pemberontak legendaris Majapahit, Ronggolawe.

Riwayat masyhur mengatakan bahwa Adipati Arya Wilatikta sudah memeluk Islam sejak sebelum lahirnya Joko Said.

Namun sebagai Muslim, ia dikenal kejam dan sangat taklid kepada pemerintahan pusat Majapahit yang menganut Agama Hindu. Ia menetapkan pajak tinggi kepada rakyat.

Joko Said muda yang tidak setuju pada segala kebijakan Ayahnya sebagai Adipati sering membangkang pada kebijakan-kebijakan ayahnya.

8. Sunan Muria

sunan muria

Raden Umar Said atau yang lebih terkenal dengan nama Sunan Muria. Beliau merupakan putra dari Sunan Kalijaga dan menjadi anggota wali songo termuda dari pada yang lainnya.

Adapun asal usul nama Sunan Muria karena beliau tumbuh dan bermukim di bukit Puncak Colo, Gunung Muria, sebelah utara Kota Kudus.

Sebagai putra dari Sunan Kalijaga, wajar jika beliau dekat dengan ilmu agama Islam.

Beliau memanfaatkan pengetahuannya tentang kesenian sebagai sarana dakwah yang efektif.

Jiwa seni Sunan Muria inilah yang membuatnya mahir bermain gamelan, wayang, hingga menciptakan lagu yang diselipi nilai-nilai Islam.

9. Sunan Gunung Jati

sunan gunung jati

Sunan gunung jati atau Syarif Hidayatullah adalah putra Syarif Abdullah Umdatuddin putra Ali Nurul Alam Syekh Husain Jamaluddin Akbar, Beliau dilahirkan pada Tahun 1448 Masehi.

Dari pihak ibu, ia masih keturunan keraton Pajajaran melalui Nyai Rara Santang, yaitu anak dari Sri Baduga Maharaja.

Sunan Gunung Jati mengembangkan Cirebon sebagai pusat dakwah dan pemerintahannya, yang sesudahnya kemudian menjadi Kesultanan Cirebon.

Anaknya yang bernama Maulana Hasanuddin, juga berhasil mengembangkan kekuasaan dan menyebarkan agama Islam di Banten.

fbWhatsappTwitterLinkedIn