Selama ini kita banyak mendengar beberapa tokoh matematika dunia sekaligus fisikawan dunia seperti Sir Isaac Newton sang penemu Hukum Newton atau Blaise Pascal sang penemu Hukum Pascal.
Sejatinya, banyak sekali tokoh matematika dunia yang mungkin kita belum mendengar namanya seperti Euclides, Fibonacci, Umar Khayyam, Georg Cantor, dan al-Khawārizmī.
Berikut adalah biografi singkat beberapa tokoh matematika dunia tersebut.
1. Euclides
Euclides atau Euclid (350-280 SM) adalah Bapak Geometri. Ia merupakan salah satu tokoh matematika dunia berkebangsaan Yunani yang hidup di era Romawi Kuno.
Bukunya berjudul Elements merupakan salah satu karya terbesarnya yang sangat berpengaruh dalam sejarah matematika.
Buku ini tidak hanya berisi berbagai macam aksioma geometri, tetapi juga tentang teori angka termasuk didalamnya bilangan prima dan dasar-dasar teorema aritmatika.
2. Fibonacci
Pernahkah mendengar istilah bilangan Fibonacci? Ya, bilangan Fibonacci ditemukan oleh Fibonacci yang bernama asli Leonardo da Pisa, Leonardo Bigollo Pisano, atau Leonardo Bonacci (1170-1250).
Ia adalah seorang ahli matematika berkebangsaan Italia dan dikenal sebagai tokoh matematika Barat yang paling berbakat di Abad Pertengahan.
Selain dikenal sebagai penemu bilangan Fibonacci, ia juga dikenal sebagai tokoh yang mengenalkan sistem penulisan dan perhitungan bilangan Arab yang lebih sederhana dan efisien ke dunia Eropa.
Pengetahuannya tentang sistem bilangan Arab ia peroleh ketika menemani ayahnya mengadakan perjalanan perdagangan ke Bugia, Afrika Utara.
Ia pun kemudian menuliskannya dalam sebuah buku berjudul Liber Abaci atau Buku Perhitungan. Buku inlah yang menunjukkan betapa praktis dan mudah diterapkannya sistem bilangan Arab.
3. Umar Khayyam
Nama aslinya adalah Ghiyath al-Din Abu’l Fath Umar Ibn Ibrahim al-Khayyami. Ia lahir tanggal 18 Mei 1048 di Nishapur, Iran dan wafat pada tanggal 4 Desember 1131. Ia merupakan seorang ahli matematika, astronom dan penyair.
Sebagi salah satu tokoh matematika dunia, ia menulis risalah tentang matematika salah satunya adalah Treatise on Demonstration of Problems of Algebra yang berisi teori persamaan dan teorema binomial umum.
Adapun bukunya yang berjudul Sharh ma ashkala min musadarat kitab Uqlidis atau On the Difficulties of Euclid’s Definitions berisi kritiknya terhadap postulat paralel Euclid dan merumuskan postulat non-Euclid sebagai alternatif bagi postulat paralel.
4. Georg Cantor
Georg Ferdinand Ludwig Philipp Cantor adalah salah satu tokoh matematika dunia berkebangsaan Jerman yang lahir di Leningrad, Rusia tanggal 3 Maret 1845 dan wafat pada tanggal 6 Januari 1918 di Halle, Jerman.
Ketertarikannya pada matematika khususnya trigonometri terlihat sejak lulus dari Realschule di Damstadt dengan hasil yang luar biasa. Ia pun berniat memperdalam matematika di tingkat universitas namun ditentang ayahnya.
Tahun 1862, ia pun mempelajari matematika di Zurich. Setelah ayahnya meninggal, ia pun pindah dan melanjutkan studinya di University of Berlin di tahun 1863.
Disertasinya mengenai teori bilangan yang berjudul “De Aequationibus Secundi Gradus Indeterminatis” berhasil ia pertahankan di tahun 1867.
Ia pun dikenal sebagai penemu teori himpunan yang menjadi dasar dalam matematika dan juga penemu konsep bilangan transfinit.
Namun, penemuannya ini ditentang oleh beberapa tokoh matematika lainnya termasuk Kronecker, gurunya. Meskipun begitu, teori himpunan yang dikenalkannya akhirnya dapat diterima hingga kini.
5. al-Khawārizmī
Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī (780 – 850) adalah salah satu tokoh matematika dunia yang berasal dari Persia. Ia juga dikenal sebagai ahli astronomi dan geografi.
Sebagai tokoh matematika dunia, ia dikenal karena bukunya al-Jabar yang mengupas tentang solusi sistematis dari persamaan linear dan persamaan kuadrat.
Selain aljabar, ia juga berkonstribusi pada bidang matematika lainnya seperti aritmetika dan trigonometri.
Di bidang artitmetika, salah satunya ia menulis kitab yang berjudul Al-Jam wal Tafriq bi Hisab al-Hid atau Book of Addition Substraction by the Methode Calculation.
Buku atau kitab tersebut merupakan buku pertama yang ditulis dengan menggunakan sistem bilangan desimal.
Adapun di bidang trigonometri, risalahnya berjudul Zij al-Sindhind berisi tabel-tabel untuk fungsi trigonometri sinus dan cosinus, tabel sinus dan cosinus, serta tabel tangen.