4 Tokoh Teori Behavioristik Beserta Biografinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Aliran behavioristik memiliki banyak tokoh yang terkenal. Para tokoh Behavioristik percaya pada perilaku yang dapat dilihat oleh mata, dan dapat diobservasi secara langsung. Ada beberapa tokoh Behavioristik yang ada pada zamannya, Yuk mari kita simak pembahasannya:

1. Edward Lee Thorndike

Edward Lee Thorndike

Beliau adalah tokoh behavioristik yang pertama. Beliau adalah psikolog Amerika pertama yang menerima semua pendidikannya di Amerika. Thorndike belajar di bawah bimbingan Willian James di Harvard University.

Dia adalah peneliti perkembangan dalam psikologi hewan, dan dia sendiri berencana untuk melakukan penelitian pada anak-anak. Namun hal tersebut dilarang, sehingga ia memilih ayam sebagai objek penelitian.

Thorndike menciptakan teori pembelajaran mekanis dan objektif yang berfokus pada perilaku yang terlihat. Ia lebih banyak menjelaskan tentang hubungan antara stimulus dan respons.

Thorndike menyebut metode eksperimental penelitian asosiasinya sebagai koneksionisme. Posisi ini merupakan perpanjangan dari filosofi komunikasi lama (metode pembelajaran Thorndike), yang didasarkan pada hubungan antara situasi dan respons. Dia percaya bahwa perilaku harus terus direduksi ke tahap yang paling sederhana stimulus-respons-kesatuan. 

Kesatuan respons stimulus adalah elemen perilaku (bukan kesadaran), dan itu adalah dasar dari perilaku kompleks yang dibangun. Thorndike mengeksplorasi pemahaman hewan melalui laporan Romanes dan Morgan. Laporan tersebut menjelaskan bagaimana kucing dan anjing membuka kait pada pintu kotak palet. Thorndike adalah alat untuk penelitian. Oleh karena itu, Thorndike menulis dalam penelitian ini: “pelekatan” dan “peniadaan”.

2. Ivan Petrovic Pavlov

Ivan Petrovic Pavlov

Dia adalah tokoh behavioris kedua. Pavlov lahir di kota Rayzan di Rusia tengah dan merupakan anak tertua dari 11 bersaudara. Ayahnya adalah pendeta desa.

Pavlov melakukan tiga hal dalam warisan karirnya. Bagian pertama membahas tentang fungsi saraf jantung, dan bagian kedua membahas tentang kelenjar pencernaan utama. Pavlov memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 1904 untuk penelitiannya yang luar biasa. Bidang penelitian ketiganya adalah studi tentang pengkondisian, yang membuatnya mendapatkan posisi gemilang dalam sejarah psikologi.

Seperti banyak ilmuwan, penelitian Pavlov tentang pengkondisian ini tidak disengaja. Salah satu aspek dari penelitian ini berkaitan dengan sekresi air liur saat anjing memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Pavlov menyebutnya refleks tubuh. 

Pavlov juga memuji upaya Descartes untuk mengembangkan ide reflektif ini 300 tahun lalu. Eksperimen Pavlov sederhana saja, ia mengambil sepotong roti, lalu menunjukkannya kepada anjingnya, lalu menunjukkannya kepada anjing tersebut, sehingga pada suatu saat anjing tersebut mulai mengeluarkan air liur.

3. Vladimir M Bekhtereev

Vladimir M Bekhtereev

Dia adalah tokoh behavioris ketiga. Ia menerima gelar dari Sts Military Hygiene Academy. Petersburg pada tahun 1881. Dia kuliah di Universitas Leipzig bersama Wangter, mengambil kursus tambahan di Berlin dan Paris, dan kemudian kembali ke Rusia untuk mengajar di Universitas Kazan sebagai dosen penyakit mental. 

Minat Bekhterev terletak pada regulasi respons motorik. Dia menerapkan prinsip pengkondisian Pavlov pada otot. Temuan utamanya adalah refleksi terkait. Ia menemukan bahwa gerakan refleksif dapat terjadi tidak hanya karena rangsangan tanpa syarat, tetapi juga rangsangan yang berkaitan dengan rangsangan awal.

4. John B Watson

John B Watson

Beliau adalah tokoh behavioristik yang keempat.  Ia lahir di dekat Greenville, Carolina Selatan. Ibunya adalah seorang tokoh agama, tetapi sifat ayahnya adalah kebalikan dari ibunya. Watson lahir di keluarga miskin dan hanya mengandalkan hasil investigasi lapangan. Ketika Watson berusia 13 tahun, ayah dan ibunya ditinggal bersama wanita lain. 

Watson percaya bahwa psikologi harus membatasi dirinya hanya untuk berfokus pada sains dan penelitian yang obyektif. Bagi Watson, metode behavioris meliputi: (1) observasi dengan atau tanpa alat, (2) metode pengujian, (3) metode pelaporan lisan, dan (4) metode pengkondisian.

Penelitian utama tentang behaviorisme adalah unsur-unsur tingkah laku, yaitu gerak laki-laki dan sekresi kelenjar tubuh manusia. Menurut Watson, tanggapannya eksplisit dan implisit.

Tanggapan eksplisitnya jelas dan dapat diamati secara langsung. Reaksi resesif, seperti pergerakan organ, sekresi kelenjar dan impuls saraf, terjadi pada organisme. Seperti reaksi, rangsangan bisa sederhana atau kompleks. Gelombang cahaya yang mengenai pupil merupakan stimulus sederhana.

fbWhatsappTwitterLinkedIn