Transpor aktif merupakan suatu perpindahan atau keluar masuknya ion, molekul atau zat tertentu melalui membran sel, yang memiliki tujuan untuk memelihara keseimbangan molekul-molekul kecil pada sel. Sehingga memerlukan energi tambahan untuk membantu melakukan perpindahan tersebut.
Energi yang digunakan biasa disebut dengan Adenosin Trifosfat atau disingkat dengan ATP. Energi ini termasuk dalam kimia tinggi yang berasal dari proses respirasi sel. Selain itu transpor aktif juga membutuhkan protein integral yang berfungsi sebagai penguat pada membran,di mana terdapat situs pengikat pada molekul ini.
Dengan adanya energi maka dapat membantu mengubah protein integral, dari yang membuka ke bagian dalam sel berubah menjadi terbuka ke bagian luar sel. Pada transpor aktif memiliki sel utama yang melawan gradien konsentrasi.
Yang berarti terjadi penekanan sehingga membuat zat melewati membran dan melawan gradien konsentrasinya. Zat yang biasanya dipindahkan pada transpor aktif biasanya zat dengan ukuran cukup besar yang tidak dapat melalui membran sel.
Sel mengimbangi tekanan dengan memyerap ataupun mengeluarkan molekul tertentu. Dengan cara memgimbangi tekanan osmosis seperti ini, maka menjadi hal yang penting untuk bertahan hidup. Transpor aktif dapat berhenti apabila sel mengalami kehabisan energi atau bahkan keracunan.
Ciri-ciri transpor aktif
Beriktu ini ciri-ciri transport aktif
- Memerlukan adanya energi Adenosin Trifosfat atau disingkat dengan ATP untuk dapat bergerak
- Transpor aktif hanya khusus sebagai transpor zat terlarut
- Membutuhkan protein integral yang berfungsi sebagai penguat pada membran
- Melawan gradien konsentrasi, adanya pompa atau tekanan sehingga membuat zat melewati membran dan melawan gradien konsentrasinya
- Membutuhkan adanya pembawa ataupun carrier
- Proses berjalan satu arah
- Bersifat struktural, karena senyawa yang memiliki struktur sama akan saling bersaing
- Dikenal sebagai transpor yang memyerap ataupun mengeluarkan molekul tertentu, guna memgimbangi tekanan
- Arah pergerakannya berasal dari daerah yang memiliki konsentrasi tinggi, lalu menuju ke daerah dengan konsentrasi rendah
- Membran semipermeabel
- Arah perpindahannya hipotonis hingga hipertonis
- Zat yang diangkut juga bisa ditimbun di sel
- Sensitif terhadap adanya racun
- Bisa mengangkut zat-zat berukuran besar yang tidak dapat melewati membran sel
Mekanisme transpor aktif
Tidak seluruh molekul dapat melakukan transpor secara pasif, terutama molekul yang memiliki ukuran besar dan juga ion. Hal ini karena zat yang berukuran besar tidak dapat melewati membran sel, maka dari itu diperlukannya transpor aktif. Maka dibutuhkanlah energi yang disebut sebagai ATP yang digunakan sebagai pompa.
Dari banyaknya ciri-ciri transpor aktif semua bergantung pada terdapatnya aktivitas membran protein, yang mana digunakan untuk substansi tertentu. Pompa tipe P merupakan transpor aktif yang sifatnya langsung. Sedangkan yang tidak langsung adalah antiport dan simport.
Pompa tipe P merupakan pompa H+ yang memanfaatkan ATP sehingga bisa menggerakkan H+ ke luar sel. Sedangkan pompa Ca2+ yang melawan gradien konsentrasi keluar dsri sel, lalu dengan pompa bersamaan Na+ atau K+ memompa K+ masuk ke dalam membran sel dan Na+ keluar membran sel.
Lalu pada transpor aktif tidak langsung dilakukan dnegan menggunakan cara antiport dan simport. Antiport berfungsi mengangkut substansi yang berlawanan arah dari ion pemandu. Sendang simport sebaliknya, yakni mengangkut substansi yang searah dengan ion pemandu.
Transpor aktif ini dapat melakukan perpindahan atau mengangkut molekul dari daerah dengan konsentrasi rendah menuju ke daerah dengan konsentrasi tinggi. Maka dari itu dibutuhkannya suatu energi yang bisa membantu untuk memindahkan molekul tersebut.
Energi yang digunakan oleh transpor aktif untuk dapat memindahkan molekul ada ATP atau Adenosin Trifosfat, yang berupa energi metabolik. Selain itu terdapat hal lain yang diperlukan oleh transpor aktif, yakni carrier atau molekul pembawa. Molekul ini berupa protein membran.
Molekul yang memiliki ukuran besar dapat melewati membran sel dengan endositosis dan juga ekositosis, yakni:
1. Endositosis
Endositosis adalah perpindahan suatu molekul dari luar ke dalam sel. Endositosis ini sangat penting bagi sel. Karena dapat meregulasi berbagai proses, misalnya saja migrasi sel, masuknya patogen, mitosis, pengambilan nutrisi, masuknya antigen, dan lain sebagainya. Terdapat beberapa jenis endositosis, yakni:
- Pinositosis, atau biasa disebut dengan peminuman seluler merupakan transpor yang berupa larutan dengan bentuk gelembung-gelembung kecil. Tidak adanya sifat spesifik dari substansi yang ditranspor. Sel meneguk tetesan dari fluida dalam vesikula kecil. Salah satu ataupun seluruh zat yang terlarut dalam tetesan lalu dimasukkan ke dalam sel.
- Fagositosis, biasa disebut dengan pemakanan seluler merupakan transpor berbentuk gelembung-gelembung besar yang berupa partikel ataupun makromolekul.proses pada fagositosis menelan partikel dengan kaki semu yang menyelimuti partikel tersebut, serta membungkusnya di kantong berlapis membran yang besar.
2. Eksositosis
Eksositosis merupakan suatu perpindahan molekul dari dalam ke luar sel. Pada eksositosis terjadi transpor molekul yang besar, mislanya polisakarida maupun protein. Proses transpor molekul di dalam sel dengan melalui pembentukan vesikula.
Vesikula yang terlepas dari aparatus golgi dipindahkan ke membran plasma oleh sitoskelon. Ketika membran plasma dan vasikula bertemu, maka molekul lipid menyusun kembali dirinya dan menyatukan dua membran tersebut menjadi satu.
Selanjutnya kandungan vesikula tumpah ke luar sel. Maka dari itu sekretoris sering memanfaatkan eksositosis untuk membantu mengeluarkan produknya.
Contoh Transpor Aktif
Salah satu contoh transpor aktif ialah berlangsung di sitoplasma sel darah merah manusia. Sitoplasma sel darah merah manusia umumnya memoliki kadar ion kalium 30 kali lebih besar daripada plasma. Pada transpor aktif sel darah mekanisme adalah beberapa membran plasma yang berukuran kecil terbenam di dalam dan membentuk kantong.
Sehingga apabila kantong tersebut semakin dalam maka akan terjepit sehingga membentuk vesikula yang berisi materi yang berasal dari luar selnya.
Contoh yang lainnya adalah pada tanaman. Yakni proton yang menggerakkan transpor sukrosa pada sel tumbuhan. Pada awalnya proton keluar dari sel melalui protein yang ada pada membran. Lalu ion H+ keluar dan mulai membawa sukrosa untuk masuk kedalam sel melalui transpor protein yang lain.
Pada proses transpor ini berfungsi untuk memindahkan sel sukrosa yang berasal dari hasil fotosintesis ke dalam sel pembuluh daun, lalu didistribusikan ke organ nonfotosintetik dengan melalui jaringan vasikula pada tanaman.