Meresensi novel bukanlah hal yang sembarangan. Kita harus benar – benar memahami materinya, karena tidak semua materi memiliki pendekatan yang sama. Selain itu, kita harus mengetahui bagaimana memulainya.
Untuk dapat melakukan renesi novel, kita harus bersikap kritis dan membuatnya semenarik mungkin untuk dibaca. Kita harus betul – betul memahami isi novel yang akan diresensi mulai dari latar belakang, situasi dan kondisi di dalamnya, serta pesan apa yang terkandung, dan masih banyak lagi.
Namun, apakah kalian memahami apa itu resensi novel dan apa tujuan penulisannya? Kali ini kami akan membahasnya.
Pengertian Resensi
Resensi novel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan sebuah pertimbangan maupun pembicaraan perihal novel. Pertimbangan di sini artinya mengulas dan memberikan pendapat serta tanggapan mengenai hasil kesustaraan maupun tulisan dari satu pihak.
Dengan kata lain, resensi novel merupakan suatu ulasan yang menceritakan sesuatu di dalam sebuah tulisan dan dikemas menjadi bentuk novel. Dalam etimologis, resensi itu sendiri berasal dari bahasa latin yakni ‘revidere’ yang artinya melihat kembali. Melihat kembali dapat dirumuskan sebagai pertimbangan dan penilaian.
Dari konteks bahasa manapun, resensi merujuk pada satu tujuan yakni memberikan penilaian, berusaha mengungkapkan makna dan isi, hingga memberikan kritik. Jika disimpulkan, resensi dibuat dimaksudkan untuk memberi informasi yang singkat, padat, dan jelas pada masyarakat umum.
Selain novel, adapun beberapa karya lain yang dapat diresensi seperti buku, majalah, komik, hingga film, dan masih banyak lagi. Meskipun demikian, masing – masing materi memiliki caranya sendiri mengingat konteks dan jenis file yang berbeda.
Tujuan Dari Resensi Novel
Resensi novel dianggap menjadi gambaran singkat, dengan kata lain sebagai sinopsis dari novel dengan adanya pendapat mengenai kekurangan dan kelebihan dari novel tersebut. Adapun beberapa tujuan utama dari resensi novel antara lain sebagai berikut :
- Resensi novel dapat memberi sebuah tanggapan atau pendapat pada pembaca dan juga calon pembaca dari sudut pandang tertentu.
- Menjadi ulasan yang ringkas terhadap sebuah novel.
- Menghubungkan antara relevansi antara novel itu sendiri dengan nilai kehidupan yang dapat diterapkan pada saat ini.
- Menginformasikan dan menjelaskan mengenai materi dasar resensi baik data – data dari penulis, sinopsis, sebuah pembahasan, hingga memberikan sebuah kritik terutama tentang hal – hal yang dilupakan oleh penulis.
- Memberikan pemahaman maupun pendapat akan sebuah karya kepada para pembaca.
- Mengajak para pembaca untuk memikirkan, memahami, dan mendiskusikan substansi sebuah novel yang sedang diulas.
- Serta memberikan gambaran kepada pembaca untuk mempertimbangkan kelebihan dan juga kekurangan dari sebuah novel.
Bagi para penulis dan juga kritikus, rensensi novel dapat menjadi pekerjaan yang menghasilkan. Pasalnya, resensi yang berhasil dimuat pada koran maupun media massa lainnya akan menghasilkan honor bagi para penulisnya dengan tarif yang cukup tinggi.
Untuk para pembaca sendiri, resensi novel berguna sebagai bahan pertimbangan ketika hendak memutuskan untuk membeli tidaknya sebuah novel. Hal tersebut dikarenakan resensi novel dilengkapi dengan informasi tentang kelebihan dan juga kekurangan sebuah novel.
Selain itu, resensi novel juga menjadi bahan pertimbangan layak tidaknya dibaca oleh beberapa kalangan. Karena tidak semua novel layak untuk dibaca oleh anak – anak, mengingat adanya batasan umur bagi masing – masing hasil karya.
Oleh karena itu, penulisan resensi tidak boleh dilakukan dengan asal – asalan saja melainkan perlu memperhatikan beberapa unsur baik tentang pengarang, isi dan inti resensi, keunggulan dan kekurangan novel, serta penutup. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan kejelasan bagi para pembaca dan calon pembaca.
Jadi begitulah tujuan dari resensi novel. Kalian pasti sudah memahaminya bukan? Bahwa resensi novel memberikan gambaran dan pertimbangan untuk kita sebelum memutuskan untuk membeli novel. Selain itu, penulis dapat mengutarakan pendapatnya mengenai sebuah novel dan mencari penghasilan dari hal tersebut.
Metode Resensi
Untuk dapat membuat resensi novel dengan baik, adapun beberapa metode yang harus dilakukan, seperti sebagai berikut.
- Pilihlah novel yang hendak diresensi terlebih dahulu.
- Tentukan judul resensi.
- Susun novel dan pahami materi novel mulai dari judul, pengarang, penerjemah, dan juga penyunting.
- Sertakan katalog penerbitan (nama penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan juga harga, serta unsur lain yang memungkinkan untuk dicantumkan.
- Membuat pembukuan mengenai profil pengarang serta perbandingan dengan karya sebelumnya (jika ada).
- Dan yang terakhir adalah memberikan tanggapan yang bersikap kritis mengenai kelebihan, kekurangan, serta kesan setelah membaca.
Contoh Resensi Novel
- Contoh Resensi Novel Rumah Kaca
Judul : Rumah Kaca
Pengarang : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Lentera Dipantera
Tebal Buku : 646 halaman
Tahun Terbit : 2010
Sinopsis
Novel Rumah kaca menceritakan tentang sebuah usaha yang dilakukan oleh kolonial sebagai gerakan atas pukulan aktivitas kaum pergerakan yang mengoperasikann pengarsipan yang amat rapi.
Arsip tersebut menjadi mata radar bagi Hindia yang telah diletakkan dimanapun. Hal itu ditujukan untuk merekam kegiatan apa saja yang dilakukan oleh kaum tersebut. Pada hal inilah Pramoedya menyebut kegiatan perumahkacaan sebagai pengganti dari politik arsip.
Kelebihan
Penulis menyajikan fakta – fakta menarik yang disajikan dengan baik sehingga dapat dinikmati oleh pembaca.
Kekurangan
Kurang jelasnya alur waktu sehingga akan menyulitkan para pembaca terlebih dalam mengetahui latar cerita yang disajikan pada novel.
- Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi
Jusul : Laskar Pelangi
Pengarang : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka, Yogyakarta
Tebal Buku : 529 halaman
Tahun Terbit : 2005
Sinopsis
Laskar pelangi termasuk dalam novel fiksi, yang ceritanya ditulis oleh Andrea Hirata. Cerita di balik novel ini mengisahkan kehidupan dari 10 anak yang bersahabat satu sama lain dan tinggal di Pulau Belitung di Provinsi Bangka Belitung.
Mereka tak patah semangat dalam menimba ilmu, sekalipun mereka hidup memprihatinkan di tengah – tengah kemiskinan. Sekolah mereka sendiri dianggap tak layak dan mendapat teguran pemerintah agar segera ditutup, mengingat jumlah siswanya yang sedikit yakni 10 orang.
Walau nyaris ditutup karena pada saat itu hanya ada 9 siswa, namun datanglah keajaiban. Harun tiba dan bersekolah di situ menyelamatkan sekolah karena jumlah siswa menjadi genap seperti jumlah yang sudah ditetapkan.
Adapun Ibu Muslimah yang menjadi pengajar di sekolah tersebut memiliki sifat yang sangat penyabar. Biar hanya lulusan SMP, kuat tekadnya menjadikan beliau sangat layak dan berdedikasi tinggi dalam dunia pendidikan.
Kelebihan
Gaya bahaya yang ditulis sangat bagus dilengkapi alur yang sangat menarik sehingga layak untuk dibaca. Di dalam ceritanya, banyak sekali pelajaran hidup yang dapat kita contoh, salah satunya menumbuhkan rasa syukur untuk apa yang sudah kita miliki.
Kekurangan
Cerita ini mengambil latar belakang dari daerah yang terpencil, sehingga beberapa bahasa tidak dapat dimengerti dengan mudah oleh orang awam.