Prosa Fiksi: Pengertian, Menurut Ahli dan Jenis

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kajian karya sastra memiliki berbagai macam dan jenis, salah satunya adalah prosa fiksi. Prosa fiksi memiliki lingkup tersendiri dalam pembahasan karya dalam bidang ilmu Bahasa Indonesia.

Penjelasan dibawah ini memuat pengertian dari prosa fiksi, pengertian prosa fiksi menurut para ahli, jenis-jenis prosa fiksi, dan perbedaan prosa fiksi dan prosa non fiksi.

Pengertian Prosa Fiksi

Prosa fiksi merupakan karya tulis yang berupa cerita rekaan atau khayalan penulisnya, yang memiliki isi tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta (kejadian sebenarnya). Prosa fiksi juga biasa disebut sebagai karangan narasi sugestif atau imajinatif.  

Imajinasi sendiri dapat berupa cerminan kenyataan dari berbagai pengalaman, pengetahuan, dan literasi penulisnya. Biasanya prosa fiksi berbentuk novel, dongeng, dan cerita pendek (cerpen)

Ada beberapa pengertian prosa fiksi menurut para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:

Pengertian Prosa Fiksi Menurut Para Ahli

  • Prosa Fiksi Menurut M. Saleh Saad dan Anton M. Muliono (1998:106)

“Fiksi, prosa narasi, narasi, ceritera berplot atau ceritera rekaan disingkat cerkan” ialah bentuk ceritera atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakukan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya imajinasi”

  • Prosa Fiksi Menurut Aminuddin (2002:66)

“prosa fiksi ialah kisah atau ceritera yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar, serta tahapan, dan rangkaian ceritera tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya, sehingga menjalin suatu ceritera”.

  • Prosa Fiksi Menurut Henry Guntur Taringan (1993:120)

“Dalam bahasa Indonesia, prosa fiksi dianalogikan sebagai karya tulis yang dibentuk, diciptakan, dan dibuat berdasarkan imajinasi”.

Prosa Fiksi Menurut Teeuw (1984:258-249)

“Menyatakan bahwa rekaan bukan lawan kenyataan, tapi membeberkan suatu kenyataan. Hubungan antara kenyataan dan rekaan ialah hubungan dialektika atau bertetangga, imitasi tidak mungkin tanpa kreasi, tetapi kreasi tidak mungkin tanpa imitasi”.

  • Prosa Fiksi Menurut Burhan Nurgiyantoro (1993:121-122)

“Ketiga genre sastra tersebut (novel, cerita pendek, dan roman) sebenarnya tidak jauh berbeda, ketiganya hanya terpaut pada perbedaan panjang pendeknya cerita dan kedalaman cerita.

Walaupun secara teoritis ketiganya sering dibedakan. Namun ketiga karya sastra tersebut baik novel, cerita pendek, dan roman memiliki kesamaan dalam hal unsur pembangun dan termasuk kedalam prosa fiksi”.

Jenis-jenis Prosa Fiksi

Bersadarkan perkembangan keilmuan dunia sastra Indonesia, prosa fiksi dapat dibagi ke dalam dua jenis-jenis yaitu prosa baru (modern) dan prosa lama (klasik).

Jenis Prosa Baru (Modern)

Prosa baru merupaka jenis prosa yang penulisannya sudah terpengaruh budaya modern dari Barat. Pada zaman modern sekitar tahun 1070-an literasi Barat menjadi pusat peradaban berbagai pemikiran inovatif dan baru di dunia.

Prosa baru biasanya memiliki ciri khusus seperti karyanya yang bersifat dinamis mengikuti keadaan masyarakat pada zamannya, isinya juga kebanyakan masyarakat sentris yang mengungkapkan perilaku sehari-hari masyarakatnya, selain itu cerita yang dibuat juga bersifat lebih rasional, dan memiliki nama penulis aslinya (tidak anonim)

Berikut adalah jenis-jenis prosa baru, diantaranya adalah:

  • Cerpen

Cerpen merupakan akronim dari “cerita pendek” yang bisa diartikan sebagai cerita berbentuk prosa yang hanya fokus pada satu tokoh, latar, atau situasi saja. Sehingga cerpen ini memiliki bentuk yang lebih singkat, sederhana, dan berdurasi pendek.

Menurut Jakob Sumardjo dan Saini (1995:30) menjelaskan bahwa “ukuran pendek dalam cerpen lebih didasarkan pada keterbatasan pengembangan unsur-unsurnya, cerpen memiliki dampak tunggal dan tidak kompleks”

  • Novel

Novel merupakan cerita berplot yang jangkauan cerita, latar, dan tokohnya mempunyai alur peristiwa yang panjang dan kompleks. Biasanya novel memiliki cerita yang berlapis bahkan bisa berlanjut ke cerita berikutnya.

Kata novel berasal dari bahasa Itali, yaitu “Novella” yang memiliki makna barang baru kecil. Sebelumnya novella memiliki arti seperti cerpen yang dibuat pendek, tetapi pada perkembanganya berubah menjadi novel ketika prosa ini banyak ditulis dalam kesusastraan Inggris dan Amerika

  • Novelet

Novelet merupakan cerita yang lebih panjang dari cerpen dan lebih pendek jika dibandingkan dengan novel. Novelet dibuat dengan cakupan pembahasan mengenai tokoh, alur, dan latar yang lebih luas cakapannya jika dibandingkan dengan cerpen, tetapi lebih sempit dibandingkan dengan pembahasan di novel. Novelet memiliki jumlah halaman sekitar 60 sampai 150 halaman.

  • Roman

Roman adalah jenis karya sastra yang menceritakan kisah seorang tokoh secara lebih detail dan menyeluruh dari mulai ia lahir hingga akhir umurnya. Roman merupakan bentuk klasik dari novel yang bisanya tidak diketahui penulisnya (anonim).

Roman bisa dikategorikan sebagai sastra klasik, tetapi tidak menutup kemungkinan pada masa modern, karya berbentuk seperti ini juga banyak ditulis.

Jenis Prosa Lama (Klasik)

Prosa lama merupakan kisah atau cerita yang belum mendapatkan pengaruh dari dunia Barat, yang biasanya tidak memiliki penulis jelas (anonim) serta tersebar dan berkembang dari mulut ke mulut secara turun-temurun.

Prosa klasik biasanya memiliki ciri-ciri seperi diceritakan secara turun temurun (statis), tidak memiliki varian yang beragam, berpusat pada kehidupan istana, bersifat anonim, dan menyebar secara lisan.

Berikut adalah jenis-jenis prosa lama (klasik), diantaranya adalah:

  • Dongeng

Dongeng adalah cerita dari hasil imajinasi dan khayalan yang biasanya dituturkan menggunakan gaya estetika klasik dari daerah tertentu. Misalnya dongeng tentang Malin Kundang dari Sumatra barat.

Fabel merupakan cerita yang menjadikan hewan sebagai tokohnya. Cerita fable biasanya bersifat alegori atau simbolisme secara utuh. Keseluruhan tubuh cerita fabel menggunakan simbol hewan yang memiliki sifat dan perilaku seperti manusia. Dongeng fabel yang paling melegenda adalah cerita tentang “ Si kancil dan Buaya”

Hikayat merupakan cerita bertema sejarah atau roman fiksi yang disampaikan dengan gaya dramatis, bernilai semangat juang, pelipur lara, dan sebagai hiburan masyarakat untuk merayakan sesuatu. Hikayat yang paling terkenal adalah hikayat seribu satu malam.

Legenda adalah sebuah tulisan yang menceritakan asal-usul suatu tempat, benda, atau tokoh hingga kejadian fantastis atau luar biasa yang dihubungkan dengan asal-usul suatu tempat atau daerah. Misalnya legenda tentang Tangkuban perahu.

Perbedaan Prosa Fiksi dan Prosa Non Fiksi

Perbedaan mendasar dari prosa fiksi dan prosa non fiksi biasanya bisa dilihat dari rujukan pembuatan cerita yang ditulis. Cerita fiksi biasanya dibuat dari hasil imajinasi, rekaan, atau khayalan pengarangnya, sedangkan prosa non fiksi dibuat berdasarkan informasi faktual (kejadian nyata) atau hasil pengamatan pengarang.

Karangan yang berupa non fiksi biasanya dituliskan dengan cara yang sistematis, kronologis, atau kilas balik yang menggunakan bahasa semi formal. Karangan non fiksi biasanya berjenis artikel, opini, biografi, pidato dan sebagainya yang dibuat dengan bentuk eksposisi, persuasi, deskripsi, atau campuran. Sedangkan prosa fiksi dibuat dengan bentuk karangan bebas sesuai dengan imanjinasi yang dimiliki oleh penulis.

Penjelasan diatas adalah pengenalan mengenai pengertian prosa fiksi, pengertian dari para ahli, jenis-jenis prosa fiksi, dan perbedaan prosa fiksi dan prosa non fiksi. semoga informasi tersebut bisa memberikan manfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn