Daftar isi
Tumbuhan merupakan elemen penting yang ada di Bumi. Peran tumbuhan sangat banyak bagi kelangsungan kehidupan, terutama bagi hewan dan manusia. Bahan pangan, sandang, serta papan (untuk tempat tinggal) sebagian besar berasal dari tumbuhan. Dan yang tidak kalah penting adalah Oksigen, yang membuat hewan dan manusia di Bumi masih bernafas dengan bebas. Oksigen masih tersedia di Bumi karena masih adanya tumbuhan.
Begitu pentingnya peranan tumbuhan, sehingga kelangsungan tumbuh serta perbanyakannya harus diperhatikan. Perbanyakan atau perkembangbiakan tumbuhan bisa terjadi dengan dua cara, yaitu dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif ada dua jenis, vegetatif alami dan vegetatif buatan.
Kali ini akan dibahas tentang Vegetatif Alami. Apa itu vegetatif alami? Di bawah ini adalah penjelasan lengkapnya.
Vegetatif alami adalah cara perbanyakan tumbuhan yang terjadi secara alami dan aseksual serta tanpa adanya campur tangan dari manusia.
Vegetatif alami dapat terjadi pada tumbuhan yang telah berlangsung selama jutaan tahun, sejak ada tumbuhan yang tumbuh di muka Bumi. Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif merupakan kesanggupan dari tumbuhan untuk membentuk jaringan atau bagian lain yang kemudian akan menjadi individu tumbuhan baru.
Perbanyakan tumbuhan secara vegetatif alami yaitu menggunakan bagian dari tumbuhan itu sendiri. Bagian tumbuhan tersebut bisa tunas, akar, umbi, dan bagian lain tergantung jenis tumbuhannya. Beda jenis tumbuhan akan berbeda pula bagian tumbuhan yang digunakan untuk melakukan perbanyakan diri.
Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif alami terbagi dalam beberapa macam cara, yaitu:
Tunas adalah bagian tumbuhan yang biasa tumbuh pada ketiak daun, ruas batang, atau pada bagian ujung batang. Ada pula tunas yang tubuh secara liar pada daun dan akar. Tunas seperti itu disebut tunas adventif.
Pada tumbuhan dengan tunas yang tumbuh disekitar pohon induk akan membentuk rumpun. Yang dimaksud dengan rumpun adalah sekumpulan tanaman induk yang tumbuh dengan tunas-tunasnya.
Vegetatif alami dengan tunas ada tiga macam:
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas seperti pada Tebu, Pisang dan Bambu. Perbanyakannya dari tunas yang tumbuh disekitar tumbuhan induknya, sehingga kemudian tumbuh membentuk rumpun.
Tunas adventif daun adalah tunas dari tumbuhan yang tumbuh pada daun. Contohnya seperti pada tumbuhan Cocor Bebek. Pada tepi-tepi daun cocor bebek akan tumbuh banyak tunas yang akan menjadi tumbuhan baru yang terpisah dari tumbuhan induknya.
Tunas adventif akar merupakan tunas yang tumbuh pada bagian akar tumbuhan. Misalnya yang terjadi pada pohon Sukun dan Kersen.
Akar tinggal atau rimpang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dengan posisi mendatar. Bentuk batangnya berbuku-buku dan bersisik serta pada umumnya seperti berdaging. Pada bagian ruas akan tumbuh akar dan ada kuncup tunas yang nantinya akan menjadi tumbuhan baru.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan akar tinggal atau rimpang adalah Jahe, Kunyit, Lengkuas, dan Kencur.
Umbi adalah bagian tumbuhan sebagai tempat penyimpanan makanan tumbuhan tersebut yang terpendam di dalam tanah. Beberapa tumbuhan dapat melakukan perkembangbiakan dengan umbi. Ada tiga jenis vegetatif alami dengan umbi, yaitu:
Umbi lapis merupakan daun yang membentuk lapisan-lapisan dan menebal di dalam tanah. Penebalan daun tersebut terjadi karena bagian tersebut berfungsi sebagai tempat cadangan makanan bagi tumbuhan tersebut dan membentuk siung.
Umbi lapis terdiri dari lima bagian. Bagian-bagian tersebut adalah:
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi lapis adalah Bawang Merah, Bawang Putih, Bawang Bombay, Bunga Bakung, Gladiol, dan Bunga Lili.
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di tanah dan membesar sebagai tempat menyimpan cadangan makanan tumbuhan tersebut. Pada umbi batang terdapat mata tunas yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Contoh tumbuhan dengan vegetatif alami umbi batang adalah Kentang dan Ubi Jalar.
Umbi akar adalah akar yang tumbuh membesar di dalam tanah yang merupakan tempat cadangan makanan bagi tumbuhannya. Akar tersebut akan bertunas untuk tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi akar adalah Wortel, Lobak, dan Bunga Dahlia.
Geragih atau Stolon adalah tumbuhan yang batangnya tumbuh menjalar di permukaan tanah. Batangnya memiliki buku-buku dan pada setiap buku dapat tumbuh akar. Buku-buku ini yang akan menjadi tumbuhan baru dan tidak bergantung pada tumbuhan induknya.
Contoh tumbuhan yang berkembang biaknya dengan geragih atau stolon adalah Pegagan, Stroberi, dan Rumput Teki.
Spora merupakan inti sel yang akan menjadi bagian tumbuhan untuk perkembangbiakan. Spora terletak pada kotak spora atau sporangium yang akan berkumpul dalam sorus. Sorus merupakan kumpulan dari kotak-kotak spora.
Sorus berada pada tepian daun biasanya berupa bintik-bintik berwarna kecoklatan. Ketika sporangium pecah maka spora akan jatuh ke tanah dan tumbuh menjadi tumbuhan yang baru.
Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora di antaranya adalah tumbuhan Paku, Lumut Hati, dan Suplir.
Vegetatif alami pada tumbuhan juga dapat terjadi dengan cara membelah diri. Tumbuhan akan membelah dirinya menjadi dua bagian yang sama dan kemudian memisahkan diri. Ada pula yang membelah diri menjadi beberapa sel anak dan langsung memisahkan diri dari induknya. Serta ada yang tetap menempel pada induknya hingga membentuk kelompok tumbuhan tersebut.
Tumbuhan yang berkembang biak dengan cara membelah diri contohnya yaitu tumbuhan Volvox. Volvox adalah satu spesies dari ganggang hijau yang berbentuk koloni tumbuhan.
Terjadinya vegetatif alami pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi vegetatif alami ialah sebagai berikut:
Suhu atau temperatur lingkungan tempat tumbuh dari suatu tumbuhan dapat mempengaruhi perkembangbiakan alami tumbuhan tersebut. Karena suhu menentukan perkembangan, reproduksi, juga kelangsungan hidup dari tumbuhan tersebut.
Agar dapat tumbuh dengan baik, tumbuhan harus tumbuh di tempat dengan temperatur yang tepat. Suhu yang baik bagi tumbuhan berkisar antara 220 C sampai 370 C.
Apabila tumbuhan tumbuh pada temperatur yang kurang maupun lebih dari temperatur tersebut, akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dari tumbuhan itu. Suhu atau temperatur yang tidak tepat dapat membuat pertumbuhan tanaman lambat, bahkan terhenti dan mengakibatkan kematian.
Kelembapan udara menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi vegetatif alami pada tumbuhan. Perkembangan tumbuhan terpengaruh dari kadar air yang terkandung dalam udara. Kadar air yang baik dan cukup akan memaksimalkan pertumbuhan pada tumbuhan, sehingga membuat tumbuhan berkembang menjadi tumbuhan yang baik.
Tumbuhan akan diuntungkan jika tumbuh pada tempat yang lembap. Sebab dengan demikian tumbuhan akan mudah mendapatkan dan tercukupi kebutuhan akan kadar airnya. Tumbuhan dapat mengurangi penguapan. Seringnya penguapan akan mengakibatkan pertumbuhan sel pada tumbuhan cenderung lebih cepat. Hal ini menyebabkan perkembangan tumbuhan tersebut tidak optimal.
Cahaya matahari merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan tumbuhan. Cahaya matahari membantu tumbuhan dalam mengolah makanannya melalui proses yang disebut proses fotosintesis. Terutama pada tumbuhan hijau daun atau tumbuhan yang berklorofil. Fotosintesis merupakan proses pembentukan senyawa sederhana (karbondioksida dan air) menjadi senyawa kompleks (karbohidrat) pada tumbuhan yang memiliki klorofil dengan bantuan dari sinar matahari.
Apabila tumbuhan mengalami kekurangan sinar matahari, maka tumbuhan akan pucat karena mengalami etiolasi atau tumbuhan menjadi berwarna kekuningan. Tetapi tidak semua tumbuhan harus terkena cahaya matahari. Ada beberapa jenis tumbuhan yang akan tumbuh dengan baik tanpa sinar matahari.
Tumbuhan yang akan terganggu pertumbuhannya jika terkena sinar matahari contohnya kecambah. Sinar matahari dapat menghambat pertumbuhan pada kecambah. Oleh karena itu pembentukan/pertumbuhan kecambah harus dilakukan pada tempat yang terlindung dari sinar matahari.
Faktor berikutnya yang mempengaruhi vegetatif alami pada tumbuhan adalah hormon. Hormon berperan sangat penting bagi pertumbuhan setiap tumbuhan. Ada beberapa hormon yang penting bagi tumbuhan saat masa perkembangannya. Hormon tersebut adalah:
Hormon auksin adalah hormon yang berfungsi untuk membantu mengatur pembesaran dan perpanjangan sel tumbuhan. Hormon auksin pada tumbuhan ditemukan pada ujung batang, akar, serta pada pembentukan bunga.
Auksin diproduksi dalam jaringan meristematik aktif yaitu pada tunas, daun muda, dan buah. Lalu auksin akan menyebar ke seluruh bagian tumbuhan. Cara penyebarluasannya dengan mengarah dari atas ke bawah sampai titik tumbuh akar, melalui jaringan pembuluh tapis / floem atau jaringan parenkhim.
Cara kerjanya auksin akan mendorong pemanjangan sel dan memacu protein tertentu yang berada di membran plasma sel tumbuhan. Ini untuk memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ ini akan mengaktifkan enzim tertentu yang akhirnya memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen yang merupakan rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan tersebut akan memanjang akibat adanya air yang masuk secara osmosis.
Hormon Giberelin yang fungsinya untuk pembelahan dan pemanjangan sel pada tumbuhan. Hormon giberelin dapat ditemukan pada tumbuhan dalam dua fase utama yaitu giberelin aktif dan giberelin nonaktif.
Giberelin yang aktif secara biologis berfungsi mengatur berbagai aspek perkembangan dan pertumbuhan, seperti perkecambahan biji, pemanjangan batang, pelebaran daun, juga perkembangan bunga dan pengembangan benih. Hormon giberelin dibutuhkan tumbuhan hampir sepanjang hidup dari tumbuhannya.
Hormon Sitokinin yang membantu mempercepat pembelahan sel-sel tumbuhan. Selain itu sitokinin juga berfungsi sebagai pengatur pertumbuhan dari diferensiasi sel, serta mempengaruhi dominasi pucuk, pertumbuhan kuncup tepi, dan penuaan pada daun.
Sitokinin dapat dapat bekerja secara lokal maupun jarak jauh. Hormon sitokinin akan ditransportasikan ke seluruh bagian tumbuhan melalui pembuluh kayu.
Hormon Etilen yang akan membuat proses pada pematangan buah pada tumbuhan tersebut menjadi lebih cepat. Selain itu berperan pula pada proses perontokan daun. Hormon etilen ini diproduksi dari hasil metabolisme tumbuhan yang terjadi secara normal.
Pada tumbuhan, senyawa dari etilen ditemukan pada fase gas. Sehingga disebut juga gas etilen yang tidak berwarna dan mudah menguap.