Laut adalah suatu kawasan yang paling luas di permukaan bumi ini yakni dua pertiga dari permukaan bumi adalah hamparan lautan. Seperti yang kita ketahui, bahwa laut adalah bagian bumi yang memberikan manfaat sangat besar bagi kehidupan manusia.
Misal, sebagai sarana transportasi bahkan sebagai penghasil sumber daya alam terbesar seperti ikan, terumbu karang dan ekosistem laut lainnya. Laut merupakan wilayah yang menghubungkan antara wilayah yang satu ke wilayah lainnya. Tidak hanya itu, laut ini juga sebagai habitat dari berbagai macam organisme air.
Apa itu Zona Neritik?
Zona neritik adalah bagian lautan yan kedalamannya relatif dangkal sebelum batas landas kontinen yakni dengan kedalaman sekitar 200 meter. Zona neritik ini masih bisa ditembus oleh sinar matahari ke dasar lautnya. Sinar matahari yang bisa menembus zona neritik
Dalam istilah biologi kelautan, zona neritik ini juga disebut sebagai perairan pesisir, laut pesisir atau zona sublittoral. Hal ini mengacu kepada zona lautan di mana sinar matahari dapat mencapai dasar laut dan juga tempat di mana air tidak terlalu dalam dan keluar dari zona fotik. Zona ini membentang dari batas surut terendah hingga ke ujung landas kontinen.
Ciri-ciri Zona Neritik
Apabila kita sudah mengetahui apa itu zona neritik, selanjutnya kita juga perlu tahu apa saja ciri-ciri dari zona neritik ini. Adapun beberapa ciri-ciri dari zona neritik antara lain:
- Lokasi strategis untuk kehidupan laut
Zona neritik adalah zona yang terbilang cukup stabil untuk temperatur suhunya. Cahaya matahari dapat masuk sampai ke dasar. Hal ini menjadikan zona ini sebagai lokasi yang strategis untuk kehidupan laut seperti plankton, ikan dan terumbu karang. - Mengandung banyak oksigen
Selain cahaya matahari, zona ini secara permanen juga ditutupi oleh air dengan memiliki oksigen yang cukup. Hal ini juga akan mengacu kepada hasil dari tingginya produksi primer hasil fotosintesis seperti fitoplanktin, sargassum terapung, dan zooplankton. - Zona dangkal
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, zona neritik adalah zona dangkal. Kedalamannya kurang dari 200 meter. Sehingga cahaya dan oksigen dapat masuk dengan mudah yang nantinya akan menjadi habitat spesies laut terutama untuk melakukan fotosintesis.
Contoh Zona Neritik
1. Laut Jawa
Laut Jawa merupakan salah satu laut dangkal yang berada di Pulau Kalimantan, Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Adapun karakteristik dari Laut Jawa yaitu:
- Terbentuk di atas Dangkalan Sunda.
- Memiliki kedalaman mencapai 46 meter.
- Luas lautnya mencapai 310.000 km persegi.
2. Laut Natuna
Laut Natuna merupakan laut yang terbentang dari Kepulauan Natuna sampai ke Kepulauan Lingga di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Laut natuna ini juga memiliki karakteristik yaitu:
- Termasuk kedalam zona neritik karena memiliki kedalaman yang dangkal.
- Berbatasan dengan Laut Natuna Utara di bagian utara, barat laut dan timur.
- Bagian tenggara, berbatasan dengan Selat Karimata.
- Bagian arah barat, berbatasan dengan Selat Singapura.
3. Selat Malaka
Selat malaka merupakan selat yang letaknya di antara Semenanjung Kra dan Pulau Sumatera. Adapun karakteristik dari selat malaka yaitu:
- Kedalamannya hampir mencapai 200 meter.
- Sebagai jalur pelayaran terpenting di dunia.
Bagaimana pembahasan mengenai zona neritik kali ini? Dapat kita simpulkan zona neritik adalah zona dangkal yang memiliki kedalaman tidak lebih dari 200 meter. Zona ini juga kaya akan oksigen dan memiliki cahaya matahari yang cukup sehingga banyak spesies laut yang mampu bertahan hidup. Contoh zona neritik yaitu Laut Jawa, Laut Natuna dan Selat Malaka.