Daftar isi
Dalam perkembangannya, terdapat berbagai organisasi internasional yang berdiri pada bidangnya masing-masing. Organisasi tersebut memiliki satu tujuan, yakni mengembangkan sektor yang diusungnya. Salah satu yang kita tahu ialah organisasi internasional Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).
APEC atau Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik merupakan sebuah organisasi internasional yang bertujuan untuk membangun kerja sama ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
Organisasi itu juga mengarah pada liberalisasi perdagangan regional. Sejak berdirinya APEC Indonesia sudah turut serta berpartisipasi dalam segala pelaksanaan organisasi internasional ini. Hal itu semata mata dilakukan untuk mengembangkan sistem perekonomian di Indonesia.
Latar Belakang Berdirinya APEC
APEC ialah sebuah organisasi internasional yang membidangi sektor perdagangan di kawasan Asia Pasifik. APEC pertama kali didirikan pada tahun 1989. Pembentukan organisasi dilakukan pada sebuah pertemuan tingkat menteri yang diadakan di Australia, tepatnya di kota Canberra.
Pembentukan organisasi perdagangan ini dilatarbelakangi oleh arus globalisasi yang mulai mempengaruhi segala sektor kehidupan, terlebih sistem perdagangan dunia. Arus globalisasi menyebabkan perdagangan dunia mengalami ketidakstabilan dalam sistemnya. Beberapa negara berpendapat hal ini mampu menjadi boomerang bagi perekonomian di berbagai negara.
Negara-negara di dunia dapat mengalami kemerosotan perekonomian, apabila tidak mampu untuk menstabilkan sektor perdagangan. Selain dilatarbelakangi oleh hal itu, adanya perubahan besar di bidang ekonomi dan politik di negara Uni Soviet juga menjadi salah satu penyebab munculnya kekhawatiran.
Negara negara yang berada dalam kawasan Asia Pasifik mulai cemas apabila peristiwa itu mempengaruhi perkembangan perekonomian di negara mereka. Atas dasar hal itu, negara negara di kawasan Asia Pasifik membentuk sebuah wadah yang mampu menampung semua aspirasi negara di Asia Pasifik, terlebih di bidang perdagangan.
Dalam organisasi internasional ini, mereka berupaya untuk menstabilkan sistem perekonomian, melalui sektor perdagangan yang kini mulai terdampak arus globalisasi. Para anggota APEC saling bahu membahu dalam menyelesaikan permasalahan perdagangan yang ada. Hal itu didukung dengan rasa ketergantungan antara negara negara di kawasan Asia Pasifik.
Namun dalam pembentukannya APEC sempat mengalami penolakan dari negara ASEAN. Hal itu disebabkan karena mereka menginginkan dibentuk organisasi ekonomi Asia Timur. Yang dalam keanggotaannya hanya terdiri dari negara negara yang berada dalam kawasan Asia.
Mereka menolak apabila negara non- Asia menjadi anggota dari organisasi perekonomian ini. Namun, lagi lagi usulan yang berasal dari ASEAN ditolak oleh sebagian besar negara yang berada di kawasan Amerika. Tidak hanya itu, Jepang turut mengomentari usulan tersebut dengan komentar yang kontra.
Dalam pelaksanaannya APEC pertama kali diadakan pada 1993. Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh para pemimpin APEC. Pertemuan pertama kali itu menghasilkan sebuah keputusan untuk membahas mengenai kelanjutan dari pengurangan batasan-batasan dalam pelaksanaan perdagangan dan investasi.
Selain itu, dalam pertemuan ini para hadirin mengusulkan mengenai visi untuk mendirikan sebuah komunitas di kawasan Asia-Pasifik. Hal itu bertujuan untuk dapat mendorong tingkat kesejahteraan negara negara di kawasan Asia Pasifik. Sehingga atas dasar usul tersebut, didirikan pusat Sekretariat APEC yang berada Singapura.
Hal itu ditujukan untuk mengkoordinasi segala kegiatan dan kebijakan dari organisasi APEC.
Pendiri APEC
Pembentukan organisasi Internasional APEC dipelopori oleh Perdana Menteri yang berasal dari Australia, bernama Bob Hawke. Usulan pembentukan APEC ini diajukan oleh Bob Hawke sebab timbulnya rasa ingin membangun sebuah kerja sama di bidang ekonomi. Kerja sama ekonomi itu dikhususkan bagi kawasan Asia-Pasifik.
Hal itu bertujuan agar sistem kerja sama ekonomi di Asia Pasifik dapat berjalan efektif dan efisien. Usulan tersebut diwujudkan dengan diadakannya sebuah pertemuan pertama APEC yang bertempat di Canberra, Australia.
Pertemuan ini diketuai oleh Gareth Evans yang merupakan Menteri Luar Negeri Australia. Dalam pertemuan itu berhasil dihadiri oleh 12 negara yang berasal dari kawasan Asia Pasifik.
Keanggotaan APEC
APEC terdiri dari negara negara yang berada di kawasan Asia Pasifik. Berikut anggota anggota organisasi perekonomian internasional APEC.
No. | Nama Negara Anggota | Tahun Bergabung |
1 | Australia | 1989 |
2 | Brunei Darussalam | 1989 |
3 | Kanada | 1989 |
4 | Indonesia | 1989 |
5 | Jepang | 1989 |
6 | Korea Selatan | 1989 |
7 | Malaysia | 1989 |
8 | Selandia Baru | 1989 |
9 | Filipina | 1989 |
10 | Singapura | 1989 |
11 | Thailand | 1989 |
12 | Amerika Serikat | 1989 |
13 | China (Republik Rakyat China) | 1991 |
14 | Hong Kong (China) | 1991 |
15 | Taiwan (Republik China) | 1991 |
16 | Meksiko | 1993 |
17 | Papua Nugini | 1993 |
18 | Chile | 1994 |
19 | Peru | 1998 |
20 | Rusia | 1998 |
21 | Vietnam | 1998 |
Tujuan APEC
Pendirian APEC dijadikan sebagai wadah pertemuan negara negara di kawasan Asia Pasifik untuk membahas mengenai isu serta permasalahan perekonomian terkini.
Selain itu, terdapat beberapa tujuan dari didirikannya APEC sebagai organisasi perekonomian terbesar di dunia, seperti berikut.
- APEC dibentuk untuk dapat mendorong kesejahteraan bagi negara anggotanya melalui sektor perekonomian.
- APEC menjadi sebuah wadah pertemuan negara negara di Asia Pasifik yang digunakan sebagai sarana penyelesaian permasalahan perekonomian. Selain itu, APEC juga memfasilitasi adanya kegiatan perdagangan serta investasi yang bersifat bebas dan terbuka.
- APEC juga digunakan untuk meningkatkan kerja sama antar negara di kawasan Asia Pasifik. Tentunya lebih ditujukan pada pengembangan kapasitas perekonomian negara di Asia Pasifik.
Prinsip Penyelenggaraan APEC
Untuk mendukung segala pelaksanaannya dalam mencapai pengembangan perekonomian yang maksimal. APEC membuat beberapa prinsip yang dijalani demi kelancaran penyelenggaraan APEC. Berikut prinsip prinsip penyelenggaraan APEC.
- Consensus, dalam prinsip ini keputusan yang dihasilkan oleh APEC harus dapat disepakati dan memberi manfaat bagi semua ekonomi anggota APEC. Selain itu, apabila ada satu anggota yang mengajukan ketidaksetujuannya terhadap keputusan itu maka keputusan itu dianggap tidak berlaku.
- Voluntary and non-binding, prinsip ini memiliki arti bahwa semua kesepakatan yang telah dibuat dalam forum APEC haruslah dilakukan secara sukarela dan tidak terpaksa.
- Concerted unilateralism, prinsip ini mengena semua kegiatan pengambilan keputusan yang dilakukan secara bersama-sama oleh anggota APEC haus disesuaikan dengan kemampuan tiap anggota APEC, tanpa adanya syarat resiprositas.
- Differentiated time frame, dalam prinsip ini mengatakan bahwa setiap ekonomi anggota yang termasuk dalam kategori perekonomian yang maju diharapkan dapat melakukan proses liberalisasi dengan petinggi APEC.
Dampak Berdirinya APEC
Pembentukkan APEC memberikan dampak yang begitu besar terhadap perkembangan perekonomian di dunia tepatnya di era globalisasi. Dampak itu sangat dirasakan oleh para anggota perekonomian APEC. Berikut merupakan dampak dari didirikannya APEC.
- Kerja sama dengan APEC memberikan keuntungan bagi Indonesia dalam hal penyesuaian harga barang dan jasa. Ketergabungan Indonesia dengan APEC membuat harga barang dan jasa di Indonesia menjadi lebih terjangkau. Selain itu, APEC juga memberikan peluang dapat meningkatkan kemampuan Indonesia dalam meningkatkan ekspor.
- Terciptanya kesempatan kerja.
- Mendorong adanya perdagangan serta investasi yang bersifat bebas di kawasan Asia Pasifik.
- Turut melakukan pengembangan terhadap perekonomian negara anggotanya, dengan memperlancar arus ekspor dan impor antarnegara.
- Meningkatkan silahturahmi serta kerja sama di antara negara anggota APEC.
Peran Indonesia dalam Penyelenggaraan APEC
Indonesia turut menunjukkan peran aktifnya dalam organisasi perekonomian dunia. Organisasi APEC ini cukup membantu Indonesia dalam menetapkan strategi perekonomiannya. Berikut peran Indonesia dalam penyelenggaraan APEC.
- Salah satu pelopor dirumuskannya Bogor Declaration
- Pernah menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi APEC pada tahun 1994.
- Pernah menjabat sebagai ketua APEC pada periode 1994.
- Indonesia juga tergabung dalam organisasi G-20.
- Pendorong terbentuknya organisasi ECOTECH yang masih dalam ranah organisasi APEC.