Aritmatika Sosial: Pengertian – Rumus dan Contoh Soal

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Aritmatika sosial merupakan salah satu sub disiplin ilmu matematika yang mempelajari tentang operasional dasar suatu bilangan yang tidak jauh dari kehidupan sehari-hari.

Kali ini kita akan membahas aritmatika sosial.

Dalam melakukan perdagangan, pastinya terdapat keuntungan atau kerugian yang diterima.

Seorang pedagang dikatakan untung atau laba jika harga penjualan lebih besar daripada harga beli.

Dan sebaliknya, jika harga penjualan lebih kecil daripada harga beli, maka dikatakan rugi.

Laba = Harga Jual – Harga Beli
Rugi = Harga Beli – Harga Jual

1. Pajak

Pajak merupakan salah kewajiban yang dimiliki oleh warga Negara yang mana kewajiban tersebut berupa penyerahan sebagian dari hartanya kepada Negara sesuai dengan aturan yang berlaku.

Pajak di Negara Indonesia sendiri seperti adanya PBB (Pajak Bumi Bangunan), PPh (Pajak Penghasilan), dan PPn (Pajak Perdagangan. Pada umumnya peraturan PPn, setiap barang akan dikenakan pajak 10% dari harga jual.

Misal, harga jual suatu barang sebesar Rp 400.000,-. Maka barang tersebut akan dikenakan pajak atau PPn sebesar 10% dari 400.000 yaitu 40.000. sehingga, orang yang membeli barang tersdebut harus membayar sebesar Rp 440.000,-

2. Diskon/Potongan Harga

Diskon dalam istilah lain adalah rabat yang merupakan potongan harga dari si penjual kepada pembelinya.

Pada umumnya, rabat ini berlaku pada barang grosir atau eceran dan dinyatakan ke dalam persen. (Baca juga: Rumus Peluang)

Rumus Rabat:

Harga Bersih = Harga Kotor – Rabat (Diskon)

Keterangan:
Harga bersih: harga setelah dipotong diskon
Harga kotor: harga sebelum dipotong diskon

3. Hubungan Bruto, Tara dan Neto

Bruto

Bruto adalah berat kotor pada suatu barang dagang. Bruto ini merupakan perhitungan berat dari berat barang beserta tempatnya.

Misal, terdapat karung yang berisi beras dengan berat seluruhnya 100kg. Nah, berat beras dan karungnya itulah yang disebut sebagai bruto.

Sehingga dikatakan bahwa Bruto = 100kg.

Tara

Tara adalah potongan dari suatu berat pada barang dagang. Dengan kata lain bahwa tara ini merupakan berat dari wadah atau tempat yang digunakan pada barang dagang.

Misal, karung beras yang berisi beras berat 100kg tadi. Nah, berat dari karung beras itulah yang disebut sebagai tara.

Netto

Netto merupakan berat bersih pada suatu barang, yang mana berat ini sudah dikurangi tara atau berat tempat barangnya.

Berlaku dengan contoh di atas, bahwa beras tersebutlah yang disebut sebagai Netto.)

Hubungan Bruto, Tara, dan Netto

Setelah membahas pembahasan sebelumnya, telah diketahui bahwa antara Bruto, Tara, dan Netto dalam ilmu Aritmatika Sosial, telah memiliki suatu hubungan dalam perhitungan berat barang dagang.

Sehingga, ketiganya dapat disimpulkan sebagai berikut:

Rumus:

Netto = Bruto – Tara
Tara = Persen Tara x Bruto
Harga Bersih = Netto x Harga Persatuan Berat

4. Bunga Tabungan

Di dalam aritmatika sosial pun juga terdapat ilmu yang membahas soal bunga tabungan, kita akan membahas lebih lanjut lagi mengenai bunga tabungan berjangka dengan bunga tunggal. Perhatikan contoh berikut:

Contoh Soal

1. Rijal menabung di sebuah bank sebesar Rp 1.000.000,- selama setahun dengan suku bungan 12% setahun.

Pada akhir tahun pertama, Rijal memperoleh bunga sebesar:

12% x Rp 1.000.000,- = Rp 120.000,-.

Pada akhir tahun kedua, bunga yang diperoleh adalah

2 x 12% x Rp 1.000.000,- = 2 x Rp 120.000,- = Rp 240.000,-.

Jika Rijal ingin mengambil bunga tabungannya pada akhir bulan keenam, maka bunga yang diperoleh adalah:

6/12 x 12% x Rp 1.000.000,- = Rp 60.000

Dan pada akhir bulan ketiga, besar bunga yang diperoleh adalah

3/12 x 12% x Rp 1.000.000,- = Rp 30.000,-

Sehingga dapat disimpulkan bahwa bunga tunggal merupakan bunga yang dihitung berdasarkan modal per satuan waktu.

fbWhatsappTwitterLinkedIn