Daftar isi
Aset tetap atau disebut juga sebagai aktiva tetap merupakan bagian dari aset perusahaan yang dalam jangka panjang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan operasional perusahaan. Aset tetap ini umumnya baru akan memberikan keuntungan finansial bagi perusahaan dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.
Oleh karena itu, aset tetap ini tidak dapat langsung dicairkan menjadi uang tunai, melainkan harus menunggu rentang waktu tertentu hingga dapat menghasilkan keuntungan.
Dengan kata lain, aset tetap ini tidak diperjualbelikan pada kegiatan perusahaan, melainkan dimanfaatkan untuk operasional perusahaan. Perusahaan biasanya memiliki aset tetap untuk melancarkan dan meningkatkan kegiatan operasional perusahaan.
Aset tetap perusahaan dalam melancarkan kegiatan operasionalnya beragam jenisnya. Para ahli sendiri memiliki berbagai pandangan tentang jenis aset tetap ini, termasuk diantaranya:
Aset tetap menurut Skousen dkk. ada dua jenis aset tetap, yaitu :
Aset tetap berwujud merupakan aset perusahaan yang memiliki wujud dan terlihat.
Aset tetap tidak berwujud sesuai dengan namanya tidak dapat dilihat secara langsung karena tidak memiliki wujud nyata. Aset tetap tidak berwujud ini umumnya hanya terlihat dari adanya perjanjian, kontrak maupun hak paten tertentu.
Menurut Baridwan, jenis aset tetap ada dua yaitu :
Aset tetap yang umurnya tidak terbatas dapat berupa tanah, entah itu tanah di mana perusahaan berdiri, tanah pertanian, maupun tanah lainnya. Segala macam tanah yang dimiliki oleh perusahaan dapat menjadi aset tetap yang umurnya tidak terbatas.
Aset tetap yang umurnya terbatas sesuai dengan namanya memiliki batas penggunaan. Aset tetap yang umurnya terbatas ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu aset yang bisa digantikan dengan aset sejenis dan aset yang tidak bisa digantikan oleh aset sejenis ketika masa penggunaannya habis.
Aset tetap ini umumnya dapat diganti dengan aset tetap sejenis seperti bangunan, mesin, alat, mebel maupun kendaraan. Namun, ada juga aset tetap yang jika masa penggunaannya habis maka tidak dapat diganti dengan aset tetap sejenis, contohnya yaitu sumber daya alam, tambang maupun hutan.
Karateristik aset tetap umumnya memiliki bentuk secara fisik dan tertulis sebagai salah aset property maupun peralatan. Karateristik aset tetap sebagai properti dalam kegiatan produksi, mungkin akan mencakup:
Karakteristik pertama dari aset tetap yaitu dapat mengalami penyusutan. Artinya, ketika digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, aset tetap ini dapat mengalami keaudan dann depresiasi.
Karakteristik aset tetap lain yaitu dapat memberikan keuntungan secara finansial dalam jangka waktu yang panjang bagi perusahaan. Aset tetap bukan diperjualbelikan kepada pelanggan, namun digunakan sebagai investasi maupun memproduksi barang hingga menghasilkan keuntungan.
Aset tetap dapat diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu:
Perusahaan dalam memperoleh aset tetap dapat beragam caranya. Adapun, cara perolehan aset tetap perusahaan antara lain:
Aset tetap dapat diperoleh perusahaan dengan cara membeli secara tunai. Dalam hal ini, pembelian tunai aset tetap akan dimasukkan dalam pembukuan anggaran perusahaan. Total anggaran yang dicantumkan merupakan total biaya pengeluaran agar aset tetap dapat digunakan.
Aset tetap juga dapat diperoleh dengan cara ditukar dengan surat surat berharga. Aset tetap ini umumnya akan dimasukkan dalam pembukuan, sesuai harga saham pasar.
Dasar pencatatan pendapatan aset tetap ini umumnya didasarkan pada nilai pertukaran nilai tersebut.
Perusahaan juga dapat memperoleh aset tetap dari hadiah maupun donasi tanpa adanya timbal balik. Meskipun demikian, biaya penyusutan tetap dihitung sebagaimana aset tetap lain.
Aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasionalnya beragam sekali contohnya. Dan masing masing perusahaan memiliki aset tetap yang berbeda beda seperti :
Perlu juga diketahui bahwa, jika perusahaan A memiliki aset tetap berupa tanah, maka bukan berarti tanah tersebut dapat menjadi aset tetap perusahaan lain. Mengingat, aset tetap untuk satu perusahaan, tidak bisa dijadikan universal sebagai aset tetap untuk perusahaan lain.
Contohnya lagi, perusahaan pengiriman umumnya akan membuat klasifikasi terhadap kendaraan yang dimilikinya sebagai aset tetap. Namun, perusahaan yang memproduksi kendaraan umumnya akan tidak akan menjadikan kendaraan yang diproduksinya itu sebagai aset tetap, melainkan masuk dalam persediaan.
Untuk itu, perusahaan dalam menentukan aset tetap miliknya harus juga disesuaikan dengan jenis bisnis yang dijalani oleh perusahaan itu sendiri.