Aturan dan Teknik Seni Bela Diri Campuran (MMA)

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyeragaman aturan dalam pertarungan MMA dilakukan guna menyikapi respon negatif publik terhadap ajang pertarungan UFC yang dianggap terlalu brutal, serta agar diakui sebagai olahraga yang sah.

Hingga pada tahun 2000-an diusulkan sebuah kerangka Unified Rules of Mixed Martial Arts (URMMA) atau Aturan Terpadu MMA dan telah disetujui oleh beberapa pihak. Pada 30 Juli 2009 kerangka tersebut diadopsi oleh Asosiasi Komisi Tinju.

Aturan Seni Bela Diri Campuran

Pembagian Kelas Berat Kompetisi MMA

Salah satu aturan mendasar dalam kompetisi MMA adalah adanya pembagian kelas berat. Sebagai persiapan sebuah pertarungan, umumnya petarung diwajibkan untuk menyesuaikan berat badan mereka sesuai aturan dalam Unified Rules of Mixed Martial Arts (URMMA). Apabila petarung gagal dalam menyesuaikan berat badannya, mereka bisa saja didiskualifikasi atau dikenakan sanksi berupa denda.

Ada sekitar sembilan kelas berat yang dipertandingkan dalam MMA:

  • Kelas Terbang (Hingga 56,7 kg)
  • Kelas Bantam (Hingga 61,2 kg)
  • Kelas Bulu (Hingga 65,8 kg)
  • Kelas Ringan (Hingga 70,3)
  • Kelas Welter (Hingga 77,1 kg)
  • Kelas Menengah (Hingga 83,9 kg)
  • Kelas Berat Ringan (Hingga 93,0 kg)
  • Kelas Berat (Hingga 120,2 kg)
  • Kelas Berat Super (tidak ada batas atas)

Sistem Peringkat Petarung MMA

Untuk menghargai performa dan hasil kerja keras para petarung MMA dalam melakoni berbagai kompetisi, banyak yang portal yang membuat sistem peringkat untuk mereka:

  • Fight Matrix. Terdapat 250 hingga 500 petarung teratas dunia yang tercatat dalam portal ini. Termasuk dari divisi wanita di dalamnya.
  • Sherdog. Portal ini memberikan peringkat kepada 10 petarung  teratas dunia, namun hanya terbatas pada divisi UFC saja. Portal ini juga menjadi acuan bagi ESPN dalam produksi media.
  • NB Nation. Hanya mencakup peringkat 14 petarung pria ter atas dunia. Selain itu, hasil dari sistem peringkat di portal ini dugunakan oleh USA Today.
  • UFC. Portal UFC hanya memberi peringkat kepada 15 petarung ter atas dunia, dan hanya mereka yang memiliki kontrak dengan UFC.
  • MMA Weekly. Portal ini digunakan oleh Yahoo! Olahraga untuk sistem peringkatnya yang hanya diberikan kepada 10 petarung pria teratas dunia dari semua divisi, serta P4P untuk petarung wanita.

Atribut dan Pakaian MMA

Ketika petarung sudah masuk ke dalam octagon, mereka diwajibkan memakai pakaian dan atribut sesuai ketentuan yang berlaku. Bagi petarung pria, umumnya mereka hanya mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada. Selain itu, mereka diharuskan memakai semacam cawan pelindung di balik celana mereka guna menghindari cidera pada organ vital mereka akibat serangan dari lawan.

Sementara itu, untuk petarung wanita biasanya mengenakan celana pendek dan bra olahraga atau atasan serupa. Kedua divisi petarung, baik pria maupun wanita, diwajibkan memakai pelindung mulut. Penggunaan sarung tangan tanpa jari juga diwajibkan, baik bagi petarung pria maupun wanita, guna mencegah adanya cidera pada saat memukul dan bergulat.

Lokasi Pertarungan MMA

Kompetisi atau pertarungan MMA bisa diadakan di sebuah ring atau area berpagar berbentuk segi enam atau lingkaran sesuai regulasi UFC. Sedangkan untuk pagar pembatas, terkadang UFC mengganti pagar logam dengan jaring.

Sistem Penilaian MMA

Dalam sebuah turnamen, terdapat tiga juri yang duduk mengelilingi ring atau octagon dan melakukan penilaian tiap ronde, 10 poin menjadi standar penilaian dalam pertarungan. Di mana 10 poin diberikan kepada pemenang di tiap putaran, dan bagi yang kalah diberikan poin sebanyak 9 atau kurang, kecuali pada ronde genap.

Namun, jika juri menganggap imbang, maka kedua petarung mendapat poin sama yaitu 10. Apabila pertandingan telah selesai sesuai durasi waktu yang telah ditentukan, juri akan memberikan kartu penilaian lalu mengumumkan pemenangnya. Sedangkan, jika kedua petarung memiliki jumlah skor sama, maka akan diumumkan jika hasil pertarungan adalah seri.

Penentuan Kemenangan Pertarungan MMA

Kemenangan petarung MMA biasanya ditentukan oleh beberapa situasi dan kondisi tertentu seperti berikut ini:

  • Decision atau keputusan juri. Ketika petarung tetap melakukan pelanggaran tanpa mengindahkan keputusan wasit. Bisa juga dihasilkan ketika petarung melakukan pelanggaran berat.
  • Knockout (KO). Sebuah pertandingan akan dihentikan oleh wasit jika salah satu petarung melakukan serangan kepada petarung lain hingga tidak dapat melanjutkan pertarungan kembali. Penyerang akan dinyatakan sebagai pemenang ronde tersebut dan pertarungan dihentikan sementara agar patarung yang kalah tidak mengalami cidera lebih lanjut.
  • Submission (Menyerah). Wasit akan menghentikan pertarungan jika melihat salah satu petarung melakukan sebuah submission dengan melakukan beberapa gerakan seperti tap out (mengetuk lantai) atau tubuh lawan, atau bisa juga mengatakannya dengan lantang. Dalam beberapa situasi, petarung sering tidak sadarkan diri akibat teknik kuncian yang dilakukan salah satu petarung.
  • Technical Knockout (TKO). Dokter dan wasit akan menyatakan TKO jika terjadi situasi yang dianggap membahayakan petarung. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya cidera serta hal-hal lain yang tidak diinginkan.
  • Disqualification (DQ). Wasit berhak melakukan diskualifikasi pada salah satu petarung jika terbukti melakukan gerakan atau teknik yang ilegal dalam pertarungan MMA.
  • Corner Stoppage. Penghentian pertarungan akan dilakukan jika salah satu sudut petarung (tim petarung) melemparakan handuk sebagai tanda menyerah. Hal ini biasanya terjadi ketika petarung sudah berada di titik terendah nya dan tidak mampu lagi untuk melawan atau membalikkan keadaan.
  • Forfeit. Seorang petarung boleh mengundurkan diri atau melakukan pembatalan terhadap pertandingan jika salah satu petarung mengalami cidera serius yang mengharuskan mereka untuk recovery dalam beberapa waktu.

Teknik Seni Bela Diri Campuran (MMA)

Setiap seni bela diri memiliki teknik sesuai kemampuan dan preferensi masing-masing. Tak terkecuali dengan seni bela diri campuran atau MMA. Ada tiga teknik yang biasanya digunakan dalam pertarungan seni bela diri campuran, di antaranya:

Stand-up (Berdiri)

Teknik ini merupakan kombinasi dari teknik tendangan dan pukulan. Seperti tinju (kick boxing), Muay Thai, Taekwondo, Karate, Savate, Combat Sambo, Sanda, dan Capoeira.

Clinch (Gelut)

Dalam teknik ini, para petarung akan bergelut satu sama lain dalam jarak sangat dekat. Masing-msing petarung akan berusaha menjadi yang paling dominan dengan berusaha membanting lawan.

Untuk melatih teknik ini, maka petarung dilatih dengan beberapa gaya bertarung seperti Catch Wrestling, Judo, Freestyle Wrestling, Luta Livre, gulat Greco-Roman, Brazilian Jiu-Jitsu, sambo, dan Sanda.

Ground Fighting (Pertarungan Bawah)

Petarung akan melakukan beberapa teknik hingga membanting lawan. Serta menggunakan berbagai teknik kuncian hingga lawan menyatakan menyerah. Untuk meningkatakan kontrol pada posisi grounding, pelatih akan memberikan latihan dari Brazilian Jiu-Jitsu, Sambo, Judo, Greco Roman, Freestyle Wrestling, Folkstyle, Luta Livre, dan beberapa teknik kuncian dalam MMA.

Selain memperbolehkan penggunaan dari berbagai teknik bela diri, seni bela diri campuran juga melarang penggunaan gerakan ilegal yang apabila dilakukan secara sengaja akan menyebabkan dijatuhkannya berbagai sanksi, mulai dari peringatan awal, pengurangan poin, hingga diskualifikasi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn