Bagian-bagian Matahari Beserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
matahari

Matahari merupakan satu-satunya sumber cahaya alami yang menyinari Bumi. Jika dilihat dari fisiknya maka matahari merupakan bintang karena mampu menghasilkan sinar panas sendiri. Dengan begitu matahari merupakan bintang terbesar sekaligus paling dekat dengan Bumi. Bintang dengan wujud bola gas ini memiliki lapisan atau bagian-bagian di dalamnya. Berikut bagian-bagian matahari yang perlu diketahui.

1. Inti Matahari

Inti matahari menjadi bagian paling dalam dari matahari. Inti matahari disebut juga dengan pusat matahari. Pada bagian ini suhunya mencapai 15 juta derajat Kelvin dan merupakan tempat penyimpanan paling utama sumber panas matahari. Into matahari memuat berbagai macam atom seperti neutron atau atom netral, proton yaitu atom bermuatan positif, dan elektron yang merupakan atom bermuatan negatif. Suhu yang luar biasa ekstrim tersebut menyebabkan terjadinya reaksi fusi atau reaksi nuklir pada bagian ini.

Reaksi fusi matahari tersebut terjadi di 502 ribu km di bawah permukaan matahari. Inti matahari memiliki diameter sepanjang 386 ribu km  serta memiliki gravitasi yang sangat kuat. Gravitasi tersebut mampu menarik materi apapun di sekitarnya yang kemudian menimbulkan sebuah tekanan. Tekanan tersebutlah yang memicu terjadinya reaksi fusi atau nuklir. Bagian inti matahari mengisi 25 persen bagian matahari.

2. Zona Radiasi

Zona radiasi disebut juga dengan zona radiasi merupakan bagian dari bintang yang menjadi tempat mengalirnya energi ke bagian luar secara radiasi. Pada matahari bagian ini terletak di antara inti matahari dan zona konveksi. Zona yang menyelubungi matahari ini memiliki suhu sekitar 2 juta hingga 7 juta derajat celcius. Zona ini menjadi tempat distribusi energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik seperti foton

Foton adalah hasil radiasi yang disebabkan oleh reaksi hidrogen dan helium. Materi-materi yang terkandung pada zona merupakan materi yang sangat padat. Sebab itu foton hanya mampu menempuh jarak singkat sebelum akhirnya diserap atau disebarkan oleh partikel lain. 

3. Zona Konveksi

Zona konveksi merupakan tempat penyebaran energi secara konveksi. Pada zona ini suhu matahari sedikit menurun yaitu menjadi 2 juta hingga 3,5 juta celcius. Atom- atom yang berasal dari zona radiasi keluar menuju ke zona ini. Karena suhu zona konveksi lebih rendah maka menyebabkan pergerakan atom jadi melambat sehingga pergerakkan secara radiasi kurang efektif. Oleh sebab itu atom bergerak secara konveksi sepanjang beberapa kilometer. Energi yang berasal dari inti matahari tersebut membutuhkan waktu selama 170.000 tahun untuk sampai ke zona konveksi ini. 

Perbedaan suhu cukup jauh yang dimiliki atom dan zona konveksi menyebabkan atom-atom tersebut jatuh ke zona radiasi yang bersuhu panas lalu naik kembali. Peristiwa ini terjadi secara berulang-ulang hingga terjadi pergerakan bolak-balik yang menyebabkan transfer energi yang serupa pada saat kita memasak air di panci. Zona ini disebut juga dengan pendidihan atau boiling zone. Zona ini mengisi 30 persen dari radius keseluruhan matahari.

4. Fotosfer

Bagian selanjutnya disebut dengan fotosfer yaitu bagian matahari yang berbentuk bulat dan berwarna kuning serta tersusun dari gas padat memiliki suhu yang tinggi. Bagian ini adalah bagian yang menyelubungi matahari. Bagian ini terlihat seperti memiliki bintik noda hitam yang berukuran 300 ribu km dengan suhu sekitar 2000 hingga 6000 celcius. Noda hitam tersebut diberi nama noda matahari atau dalam bahasa internasional dikenal sebagai sun spots. Fotosfer memiliki permukaan yang tidak rata serta berbintik atau butiran yang disebut dengan granulasi fotosfer. 

Bagian ini adalah bagian yang memisahkan antara bagian dalam matahari (Inti matahari, zona radiasi, dan zona konveksi) dan bagian atmosfer matahari. Fotosfer adalah lapisan matahari yang bertugas untuk meradiasikan sinar matahari untuk kemudian diterima oleh Bumi. Fotosfer memancarkan cahaya yang sangat kuat sehingga dapat dilihat dari Bumi. Bagian ini memiliki kepadatan sekitar 0,37% dari kepadatan atmosfer di permukaan laut. 

5. Atmosfer atau Kromosfer

Atmosfer disebut juga dengan kromosfer yaitu bagian luar dari matahari berupa gas yang menyelimuti matahari. Bagian ini memancarkan sinar berwarna merah atau oranye yang akan terlihat jika terjadi gerhana matahari total. Cahaya merah atau oranye tersebut berasal dari gas hidrogen. Suhu dari kromosfer adalah yang paling tinggi diantara bagian matahari lainnya yakni 4000 celcius. Bagian ini memiliki radius sepanjang 2000 km yang tersusun dari spektrum dari energi cahaya serta jalur penyerapan. 

6. Korona 

Bagian ini merupakan bagian terluar yang mengelilingi matahari yang berwarna putih berbentuk lingkaran. Namun lapisan ini berwarna keabu-abuan ketika terjadi keabu-abuan dan terlihat seperti mahkota. Oleh sebab itu lapisan ini diberi nama korona yang artinya mahkota. Volume lapisan korona sangat luas bahkan lebih luas dari volume matahari itu sendiri. 

Suhu pada bagian korona ini rata-rata 1 juta hingga 2 juta Kelvin namun bisa suhu tersebut bisa berubah sewaktu-waktu bahkan secara ekstrim. Suhunya bisa berubah menjadi 8 juta hingga 20 juta derajat Kelvin. Hingga saat ini penilit belum menemukan penyebab perubahan suhu tersebut. Korona menjadi bagian dari matahari yang paling kaya akan kandungan atom besi, nikel, argon, dan zat kapur.

7. Heliosfer

Heliosfer merupakan lapisan yang berada di luar atmosfer matahari yang memiliki bentuk lapisan tipis yang terdiri dari plasma dan angin matahari. Angin tersebut  merupakan arus konstan partikel-partikel bermuatan yang berasal dari atmosfer matahari. Lapisan heliosfer mencakup hingga melewati orbit pluto hingga mencapai ke permukaan paling luar pertemuan antara heliosfer dan antar bintang yang dinamakan heliopause. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn