Silvikultur: Pengertian – Tujuan dan Sistemnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Negara Indonesia memiliki hutan yang luas dan tersebar di beberapa wilayah yang berada di Indonesia. Hutan merupakan cagar alam yang harus dilindungi agar keberadaannya masih tetap ada hingga generasi selanjutnya.

Cara menjaga atau memelihara hutan dapat kita sebut sebagai silvikultur. Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai silvikultur mulai dari pengertian hingga beberapa kegiatan dari sistem silvikultur ini.

Apa itu Silvikultur?

Silvikultur merupakan seni dalam pembentukan dan pemeliharaan hutan dengan tujuan tertentu tanpa meninggalkan aspek ekonominya. Silvikultur difokuskan pada terhadap perawatan tegakan hutan agar tetap produktif.

Silvikultur adalah kegiatan pengendalian proses permudaan, pertumbuhan, komposisi, kesehatan dan kualitas hutan agar dapat mencapai aspek ekonomi dan ekologi yang diharapkan.

Tujuan Silvikultur

  • Tujuan dari silvikultur yaitu sebagai pembangunan dan pemeliharaan hutan dan menghasilkan beberapa produk barang.
  • Sebagai kawasan perlindungan sumber daya alam hayati.
  • Mengatur struktur tegakan dari pohon pohon yang ada di hutan.
  • Mengubah ekosistem menjadi suatu ekosistem yang baru dan sebagian tetap dibiarkan alami.
  • Proteksi hama dan penyakit yang ada di hutan.
  • Pelestarian ekosistem tanah dan terbentuknya lahan hutan.
  • Menentukan pilihan teknologi agar bisa merombak hutan itu sendiri dan berguna untuk mendapatkan bahan baku kayu.
  • Pengendalian pertumbuhan suatu tanaman dan tergantung dari keadaan ruang tumbuh.
  • Pengendalian rotasi, dimulai dari penanaman, pemeliharaan, penjarangan, panen dan dimulai kembali dari pemanenan.
  • Mengatur kerapatan dari tegakan, jika tegakan rapat maka diameter kecil da melambat sehingga memacu pertumbuhan.

Dasar Silvikultur

  • Silvikultur harus dilakukan dengan baik dan sifatnya menguntungkan.
  • Silvikultur harus bisa menganalisis tegakan pohon dan keadaan ekonimi masyarakat sekitar.
  • Silvikultur berkaitan dengan sosial ekonomi dan administrasi.
  • Silvikultur merupakan ilmu pengetahuan biologi dan ilmu pengetahuan ekologi.
  • Konflik ekologi, administrasi, ekonomi harus dapat diselesaikan.

Kedudukan Silvikultur

  • Bekerja sama dengan faktor tanah dan iklim.
  • Dapat memilih dan menentukan pilihan dalam penerapan Silvikultur.
  • Silvikultur seperti agronomi di pertanian.
  • Silvikultur berkaitan dengan dengan fisiologi, perlindungan hutan, ilmu tanah dan silvika.
  • Silvikultur membuktikan kebenaran formal dan ide baru di lapangan.
  • Silvikultur dengan metode yang tepat di dalam kegiatan pengelolaan.

Faktor-faktor Silvikultur

Faktor silvikultur terbagi menjadi 3 jenis yaitu faktor lingkungan Biotik, faktor lingkungan Abiotik dan Faktor Fisiografis.

Faktor Lingkungan Biotik

  • Biasanya faktor lingkungan biotik terjadi dikarenakan campur tangan dari manusia.
  • Reaksi yang terjadi terhadap adanya ruang tumbuh atau persaingan.
  • Interrelasi diantara tumbuhan.
  • Interrelasi diantara tumbuhan dan hewan hewan serta terutama efek dari hewan.

Faktor Lingkungan Abiotik

  • Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dari tanaman yang tergantung pada intensitas cahaya, panjang gelombang, kualiyas dan periodisitasnya.
  • Lamanya penyinaran dapat memberikan pengaruh pada vegetatif dan pembungaan.
  • Panjang gelombang dapat memberikan pengaruh pada proses lainnya disamping terhadap intensitas.
  • Variasi di dalam salah satu sifat ini dapat memberikan perubahan pada kuantitas dan kualitas dari pertumbuhan.
  • Sumber energi yang utama dari tumbuhan adalah sinar dari matahari.
  • Energi matahari mencapai permukaan bumi sebagai gelombang elektromagnetis.

Faktor Fisiografis

Adanya hutan hutan sebagian besar ditentukan oleh faktor edafis, klimatis dan fisiografis. Hal tersebut dapat memberikan efek yaitu konfigurasi bumi, lereng pada permukaan tanah dan ketinggian.

Iklim setempat berlawanan dengan iklim umum yang digunakan untuk mempelajari tanah dalam hubungannya dengan vegetasi hutan.

Tahapan dalam Silvikultur

  • Kontrol
    Kegiatan kontrol dalam silvikultur merupakan aktivitas mengamati dan menganalisa apakah suatu hutan diperlukan tindakan silvikultur atau tidak. Selain itu pertimbangan dari ekonomi juga harus diperhatikan agar biaya yang dikeluarkan nantinya dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
  • Fasilitasi
    Kegiatan silvikulturasi atau budidaya hutan dilaksanakan setelah melakukan kegiatan kontrol. Diantara jenis kegiatan dari fasilitasi yaitu tindakan penyiangan, pemberian pupuk, pemangkasan dan lainnya.
  • Perlindungan
    Sebuah perlindungan sangat diperlukan supaya tanaman hutan tidak terkena penyakit, terutama hama dengan cara melakukan pencegahan dan juga perlindungan.
  • Fungsi Penyelamatan
    Untuk menghilangkan beberapa macam gangguan yang terjadi di dalam hutan di perlukan fungsi penyelamatan.

Sistem Silvikultur

Ada beberapa sistem silvikultur yang dikenal dan diterapkan di Indonesia yaitu Tebang Pilih Tanam Indonesia, Tebang Pilih Tanam Jalur, Tebang Rumpang dan Tebang Habis Permudaan Buatan.

Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)

Sistem ini merupakan cara silvikultur yang meliputi penebangan dan permudaan hutan. Sistem silvikultur ini perpaduan dari dari beberapa cara tebang pilih lainnya. Pada pelaksanaannya, sistem silvikultur ini didasari pada hal hal berikut ini:

  • Menggunakan teknik silvikultur yang sesuai dengan tipe tumbuhan, hutan dan kondisi ekologi.
  • Keuntungan dari pengusahaan hutan dan pengawasan yang efektif dan efisien.
  • Asas kelestarian hutan memiliki tujuan agar kelestarian hutan guna produksi dan ekosistem yang ada di dalamnya.

Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ)

Sistem silvikultur yang satu ini wajib dilakukan penanaman tanaman pengayaan pada area bekas dari jalur penebangan dengan jarak tanam antar jalur 25 meter dan jarak tanam antar pohon 5 meter.

Dibandingkan dengan TPTI, TPTJ memiliki kelebihan yaitu lebih terjaminnya produktivitas hutan dikarenakan mekanisme kontrol yang lebih mudah untuk dilakukan dan lebih optimal.

Tebang Rumpang (TR)

TR merupakan pemanenan yang dilakukan berdasarkan pada kelompok pohon di dalam bentuk rumpang yaitu bentuk terbuka. Tujuan dari sistem TR ini yaitu untuk meningkatkan produktivitas hutan alam tegakan yang tidak seumur melalui cara tebang kelompok.

Selain itu, ruang tubuh di dalam rumpang juga dimanfaatkan sebagai peningkatan setiap pertumbuhan agar menghasilkan produksi yang berkelanjutan nantinya.

Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB)

Sistem ini terdiri dari cara penebangan dan cara permudaan kembali. Biasanya sistem ini digunakan untuk keperluan industri pada hutan tanaman.

Sistem ini memiliki keunggulan yaitu terciptanya THPB dengan kualitas yang tinggi dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri kehutanan.

Contoh Kegiatan Silvikultur

  • Peremajaan Hutan
    Yaitu usaha untuk memperbaiki tegakkan hutan dengan cara menanam pepohonan yang baru. Hal ini dilakukan untuk kepadatan tegakan pada sebuah pohon yang dipilih berdasarkan tujuan yang ingin diperoleh.
  • Perawatan Hutan
    Terdapat 3 cara dalam perawatan hutan yaitu pengayaan, penipisan dan pemangkasan.
    • Pengayaan
      Pengayaan yaitu meningkatkan kepadatan pada tegakan hutan dengan cara menanam di hutan yang sudah tumbuh.
    • Penipisan
      Penipisan yaitu pengendalian jumlah pohon di area tertentu. Misalnya yaitu dengan cara menebang pohon yang tumbuhnya tiak normal sehingga akan memberikan ruang pada pohon lain agar kondisinya tetap sehat.
    • Pemangkasan
      Pemangkasan yaitu pemotongan cabang terendah dari pohon yang hasilnya tidak produktif di dalam proses fotosintesis dan dapat mencegaj perkembangan kayu.
fbWhatsappTwitterLinkedIn