Pertambangan adalah salah satu cara untuk memanfaatkan hasil Bumi yang berupa tambang. Namun adanya pertambangan di suatu tempat tidak hanya mendatangkan manfaat tetapi juga menimbulkan dampak negatif untuk lingkungan sekitar.
Dampak Negatif Pertambangan
Apa saja dampak negatif dari pertambangan? Simak penjelasannya berikut ini.
Merusak Struktur Tanah
Proses penambangan dilakukan dengan cara menggali tanah untuk sampai di lokasi tambang. Kegiatan tersebut akan merusak struktur tanah terlebih bagi pertambangan yang menggunakan sistem pertambangan terbuka. Dari penggalian tersebut akan menghasilkan lubang-lubang yang menyebabkan tanah menjadi tidak subur lagi.
Selain itu proses penggalian juga bisa menghilangkan sungai-sungai yang ada di sekitar yang disebabkan oleh material-material yang tertimbun atau pendangkalan ekstrim serta bukit yang diubah menjadi jalanan.
Mencemari Lingkungan
Dari proses penambangan tidak hanya menghasilkan hasil tambang tetapi juga limbah. Limbah-limbah tersebut lah yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan seperti pencemaran air yang dapat merusak ekosistem air seperti di sungai bahkan hingga ke laut. Limbah yang dibuang secara langsung ke tanah juga akan mencemari tanah.
Pekerjaan yang Beresiko Tinggi
Orang-orang yang bekerja di sektor pertambangan memiliki resiko kecelakaan yang tinggi. Mereka menggali tanah untuk membuat terowongan yang panjang dan sempit serta berliku. Di bawah tanah sana kadar oksigen sangat rendah, tak heran kasus pekerja penambangan meninggal akibat kekurangan oksigen mudah dijumpai.
Selain kadar oksigen rendah, terowongan bawah tanah juga memiliki potensi runtuh dan bisa saja menimbun para pekerjanya. Akibat dari pertambangan juga menyebabkan hilangnya tanah dan pepohonan di sekitar, akibatnya ketika hujan turun tidak ada tempat untuk penampungan sehingga menyebabkan bencana banjir dan juga tanah longsor.
Rusaknya Keanekaragaman Hayati
Bumi biasanya menyimpan cadangan tambangnya di tempat yang terpisah dari pemukiman masyarakat. Tempat tersebut juga kerap dijadikan sebagai rumah bagi flora dan fauna. Ketika pertambangan dimulai maka flora dan fauna tersebut terancam keselamatannya.
Proses penambangan merusak habitat mereka hingga menyebabkan flora dan fauna tersebut menghilang. Sebenarnya upaya pencegahan sudah dijalankan namun upaya pencegahan tersebut tidak sebanding dengan pertambangan yang terus berjalan.
Hilangnya Lahan Pertanian
Rusaknya tanah dan air akibat adanya pertambangan menjadikan para petani kehilangan ladangnya. Akibatnya produksi pangan pun menurun. Hutan-hutan dan juga rawa-rawa yang dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber mata pencaharian mereka diubah menjadi area pertambangan yang jika sudah habis akan ditinggalkan begitu saja. Hal ini menyebabkan tanah menjadi gersang dan tidak bisa ditanami kembali.
Cara Menanggulangi Dampak Negatif Pertambangan
Untuk mencegah hal tersebut semakin parah, maka perlu dilakukan pencegahan-pencegahan seperti di bawah ini
Izin dari Pemerintah Setempat
Agar pertambangan tidak dilakukan secara sembarangan maka pemerintah harus lebih selektif dalam urusan perizinan penambangan. Perusahaan pertambangan yang resmi biasanya akan menggunakan metode dan pencegahan terhadap kerusakan lingkungan. Namun pada prakteknya ternyata masih banyak perusahaan tidak resmi yang tetap melakukan pertambangannya.
Monitoring Lingkungan Sekitar
Setiap perusahaan pertambangan wajib melakukan monitoring terhadap sedimen dan endapan dari limbah di lingkungan sekitar. Perusahaan harus mengetahui apakah limbah tersebut aman untuk dilepaskan ke alam atau tidak. Limbah tersebut harus diolah terlebih dahulu sebelum di agar tidak mencemari lingkungan.
Mencabut Izin Perusahaan yang Melanggar Aturan
Bagi pelaku usaha yang ingin menjalankan pertambangannya maka harus mematuhi peraturan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDAL yang sudah ditetapkan. Jika tetep melanggar maka izin tersebut harus dicabut karena perusahaan tersebut bisa merusak lingkungan.
Menggunakan Metode yang Tepat
Penggunaan alat-alat dalam proses penggalian harus diperhatikan agar tidak merusak strutur lingkungannya seperti melakukan flotasi tanpa menggunakan alat pompa.
Alat tersebut dapat digantikan dengan mengandalkan gaya gravitasi atau biasa disebut metode taliling. Metode memindahkan hasil tambang dengan cara dialirkan ini dinilai lebih aman dan tidak merusak alam.
Tetap Menjaga Flora dan Fauna
Perusahaan pertambangan seharusnya tidak memasuki kawasan hutan lindung , kawasan konservasi, serta taman nasional agar flora dan fauna tersebut tetap mempunyai tempat tinggal dan tidak hilang.
Reklamasi Bekas Penggalian Tambang
Banyak oknum yang perusahaan pertambangan yang membiarkan begitu saja bekas-bekas lubang pertambanga. Seharusnya sebelum ditinggalkan dilakukan reklamasi terlebih dahulu agar tidak merusak tanah dan lingkungan. Dari reklamasi tersebut maka bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata, lahan perkebunan, pemukiman baru, hingga menciptakan lapangan pekerjaan baru.