17 Bahasa Daerah di Pulau Sumatera

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Keragaman bahasa di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara dengan bahasa terbanyak.

Jumlah bahasa daerah di Indonesia mencapai 715 menurut data Ethnologue. Hal ini tidak lepas dari keragaman suku bangsa di Indonesia sendiri. Hingga tahun 2010 berdasarkan sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mempunyai 1.340 suku yang tersebar dari timur hingga ke barat.

Salah satu pulau di Indonesia yakni Pulau Sumatera, mempunyai bahasa daerah yang sangat beragam. Tercatat ada 26 bahasa daerah yang dituturkan oleh penduduk pulau Sumatera.

Bahasa tersebut tersebar di 10 provinsi yakni Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan.

Berikut ini adalah beberapa contoh dari bahasa daerah yang ada di Pulau Sumatera.

Contoh Bahasa Daerah di Pulau Sumatera

  • Bahasa Gayo

Bahasa ini dituturkan oleh Suku Gayo yang merupakan salah satu suku terkenal dari Provinsi Aceh. bahasa ini terdiri dari 4 dialek, yakni dialek Sarah Raja, dialek Kalo, dialek Kuta Lintang, dan dialek Remesan. Sampai saat ini, bahasa Gayo masih aktif dipakai oleh masyarakat Aceh, khususnya suku Gayo.

  • Bahasa Sigulai

Bahasa Sigulai dikenal juga dengan nama Sikule. Bahasa ini digunakan oleh suku Sigulai yang ada di Pulau Simeulue. Pulau Simeuleu terletak di Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh.

  • Bahasa Batak

Bahasa Batak termasuk bahasa yang banyak digunakan di pulau Sumatera. Bahasa ini dituturkan di Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, dan Aceh. Hal ini pula tidak lepas dari persebaran Suku Batak di pulau Sumatera.

Bahasa Batak mempunyai beberapa dialek di antaranya: dialek Alas, dialek Mandailing, dialek Kluet, dialek Dairi, dan dialek Angkola.

  • Bahasa Nias

Bahasa Nias disebut Li Niha pada penyebutan aslinya. Bahasa ini merupakan bahasa asli yang dituturkan oleh penduduk Kabupaten Nias dan Nias Selatan.

Oleh Badan Bahasa Kemdikbud, Bahasa Nias dibagi menjadi 4 dialek. Yakni dialek Simaluaya, dialek Pasar Teluk Dalam, dialek Hilimboe, dan dialek Nias Utara.

  • Bahasa Melayu

Bahasa Melayu merupakan bahasa yang banyak digunakan oleh masyarakat di pulau Sumatera. Khususnya di Provinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.

Bahaya melayu ini temasuk luas pemakaiannya dan juga menjadi dasar banyak kosakata Bahasa Indonesia.

  • Bahasa Minangkabau

Bahasa Minangkabau adalah bahasa asli dari Suku Minangkabau, Sumatera Barat. Bahasa ini terbagi dalam 5 dialek. Yakni dialek Pasaman, dialek Agam, dialek Lima Puluh Kota, dialek Koto Baru, dan dialek Pancung Soal.

  • Bahasa Mentawai

Bahasa Mentawai digunakan oleh masyarakat di sekitar Kecamatan Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Bahasa ini terdiri atas tiga dialek. Antara lain: dialek Siberut Utara, dialek Sipora Pagai, dan dialek Siberut Selatan.

  • Bahasa Enggano

Bahasa Enggano dituturkan di Desa Banjar Sari, Malakoni, dan Kahyapu, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan oleh banyak penduduk Provinsi Bengkulu.

Sayangnya bahasa Enggano saat ini hampir dinyatakan punah karena kehilangan penuturnya.

  • Bahasa Bajau Tungkal Satu

Bahasa Bajau Tungkal Satu dipakai oleh masyarakat di Provinsi Jambi. Selain Bajau Tungkal Satu, bahasa lain yang digunakan di Jambi adalah Banjar, Bugis, Kerinci, dan Melayu.

  • Bahasa Kayu Agung

Bahasa Kayu Agung digunakan di banyak daerah di Provinsi Sumatera Selatan. Serta mempunyai sembilan dialek.

Dialek tersebut antara lain : dialek Lintang, Kimak, Pagar Dewa, Pematang, Penesak, Kayu Agung Perigi, dan dialek Ngulak.

  • Bahasa Basemah

Bahasa Basemah digunakan oleh setidaknya 400.000 orang di dataran tinggi barat daya Sumatra, khususnya di provinsi Sumatra Selatan dan Bengkulu.

Basemah termasuk dalam rumpun bahasa Melayu. Hingga saat ini bahasa Basemah masih aktif dipelajari oleh anak-anak muda di Pulau Sumatera.

  • Bahasa Devayan

Bahasa Devayan dituturkan oleh masyarakat berbagai kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Simeuleu.

Bahasa ini terdiri atas dua dialek, yaitu dialek Singkil Pulo dituturkan di Kabupaten Aceh Singkil dan dialek Lugu dituturkan di Kabupaten Simeuleu.

  • Bahasa Kerinci

Sesuai namanya, bahasa ini digunakan oleh sebagian besar masyarakat suku Kerinci di Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh. Berdasarkan data yang dihimpun Wikipedia, bahasa Kerinci dituturkan oleh sekitar 300 ribu orang hingga tahun 2004.

  • Bahasa Komering

Bahasa Komering digunakan di Provinsi Sumatra Selatan. Bahasa ini terdiri atas dua dialek, yaitu dialek Pulau Negara yang banyak dipakai di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU).

Sedangkan dialek Aji, umum dituturkan oleh penduduk Desa Negeri Batin, Kabupaten OKU.

  • Bahasa Lematang

Bahasa Lematang dituturkan oleh suku Melayu Lematang yang berasal dari sekitar Sungai Lematang di Sumatra Selatan.

Namun saat ini, bahasa Lematang sudah mendekati kepunahan. Karena para anak mudanya didorong untuk menggunakan bahasa Melayu Palembang, bahasa Indonesia, maupun bahasa Inggris.

  • Bahasa Pedamaran

Bahasa Pedamaran digunakan di Desa Pedamaran 5, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan.

  • Bahasa Rejang

Bahasa Rejang digunakan oleh sebagian masyarakat di Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kepahiang, dan Kabupaten Rejang Lebong.

Bahasa Rejang yang ada di Provinsi Bengkulu mempunyai lima dialek, yaitu : dialek Arga Makmur, dialek Curup, dialek Kepahiang, dialek Lebong Utara, dan dialek Lebong Selatan.

Itulah beragam bahasa daerah yang digunakan di Pulau Sumatera. Agar bahasa-bahasa tersebut tidak mengalami kepunahan, sudah seharusnya kita ikut mempelajari bahasa tersebut.

fbWhatsappTwitterLinkedIn