Interaksi sosial dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu interaksi sosial asosiatif dan disosiatif. Dimana jenis interaksi sosial asosiatif mengarah pada persatuan dan bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif mengarah pada persaingan, bahkan hingga perpecahan hubungan antar individu maupun kelompok.
Jika pada postingan sebelumya, yaitu contoh interaksi sosial yang mengarah pada persatuan telah dijelaskan mengenai interaksi sosial asosiatif, maka pada kesempatan kali ini akan dijelaskan mengenai interaksi sosial disosiatif atau yang mengarah pada perpecahan.
Interaksi sosial disosiatif bisa dianggap sebagai interaksi sosial antar kelompok dengan kelompok yang memiliki akibat yang buruk. Namun, dalam beberapa hal dipandang bahwa cara inilah jalan keluar terbaik dari sebuah masalah, terutama bila konteksnya adalah bernegara.
Beberapa contoh interaksi sosial disosiatif memiliki tujuan baik sehingga dapat memicu semangat pada masing-masing individu.
Berikut ini adalah bentuk Interaksi sosial disosiatif yang dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu :
1. Persaingan atau kompetisi
Persaingan ata kompetisi adalah interaksi sosial yang terjadi antara dua atau lebih orang atau kelompok untuk memperebutkan suatu hal. Kompetisi dapat terjadi dimanapun, bahkan dilingkup keluarga sekalipun. Contoh persaingan:
2. Kontravensi
Kontrovensi merupakan interaksi sosial yang menunjukkan adanya penolakan secara sembunyi-sembunyi dimaksudkan agar tidak terjadi perselisihan secara terbuka.
Kontravensi dapat terjadi akibat perbedaan pendirian antara sekelompok masyarakat atau seluruh wilayah masyarakat terhadap suatu kebijakan, akan tetapi penolakan ini tidak ditunjukkan secara terang-terangan.
Contoh :
3. pertikaian
Pertikaian dapat disebut sebagai efek lanjutan dari kompetisi maupun kontravensi. Pertikaian timbul karena masalah yang tidak selesai dan berkelanjutan. Contoh dari pertikaian dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
4. Pertentangan
Pertentangan adalah salah satu bentuk interaksi sosial antar individu atau kelompok untuk mencapai tujuannya dengan cara melakukan perlawanan dengan pihak lawan. Contoh yang dapat diberikan antara lain:
Itulah bentuk-bentuk disosiatif dan contohnya yang bisa menjadi contoh dan pembelajaran bagi kita semua untuk saling bersosialisasi antar individu dan kelompok.