4 Bentuk Interaksi Sosial yang Bersifat Disosiatif

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sebelum menginjak pembahasan jenis – jenis bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif, kita bahas dulu sekilas pengertiannya. Interaksi sosial disosiatif merupakan interaksi sosiologi yang condong terhadap persaingan ataupun konflik yang berakibat perpecahan dalam kelompok ataupun antar individu.

Interaksi sosial ini juga di kenal sebagai bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif yang mengarah kearah persaingan ataupun konflik, namun tidak sepenuhnya. Berikut ini beberapa bentuk interaksi disosiatif yang sering terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat :

1. Persaingan/Competition

Kompetisi atau persaingan adalah suatu interaksi sosial yang sering terjadi di dalam hubungan masyarakat. Faktor pemicunya adalah adanya persaingan dengan timbul rasa ketidakpuasaan.

Ataupun mencari kedudukan yang lebih tinggi dan ingin merasa starta sosialnya lebih tinggi dari masyarakat lainnya.

Persaingan ini tidak bisa dikatakan memberi dampak negatif, namun juga bisa saja berdampak positif yang akhirnya memotivasi individu atau kelompok tersebut untuk melakukan sesuatu semakin baik dan sering melakukan evaluasi.

Sebagai contoh persaingan ringan adalah kalian ingin sekali menjadi juara di perlombaan balap lari, maka kalian berlatih secara rutin untuk mendapatkan posisi tersebut.

Persaingan pun juga memiliki fungsi semisal menyeleksi individu atau kelompok dengan baik dan adil sesuai dengan kemampuannya, dan masih banyak lainnya.

2. Kontravensi

Kontravensi adalah suatu sikap yang menentang secara tersembunyi agar tidak memicu timbulnya konflik secara terbuka. Hal ini merupakan proses sosial yangberupa penolakan halus dan penyangkalan dengan tidak frontal.

Penyebab adanya kontravensi adalah perbedaan argumen atau keputusan yang diambil dari kalangannya ataupun dari lawan bicaranya yang sedang diajak bermusyawarah ataupun ketika pengambilan keputusan.

  • Menurut beberapa ahli, kontravensi ini memiliki beberapa macam bentuk, antara lain sebagai berikut :
  • Kontravensi umum, yaitu kontravensi berupa penolakan, protes, hingga mengancam pihak lawan.
  • Kontravensi sederhana, yaitu menyangkal pendapat orang lain atau suatu kelompok lain di depan umum.
  • Kontravensi intensif, yaitu seperti penghasutan dan penyebaran isu – isu.
  • Kontravensi rahasia, lebih seperti kepada penghianatan.
  • Kontravensi taktis, sebagai contoh seperti mengejutkan lawannya dengan cara provokasi dan intimidasi.

3. Pertikaian

Jenis – jenis bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif lainnya adalah pertikaian. Pertikaian pada dasarnya kelanjutan dari sifat kontravensi.

Hal ini muncul karena di tahap kontravensi sudah tidak dapat ditemukannya suatu jalan tengah sehingga mengakibatkan amarah dan munculnya tindakan untuk merusak, melukai, hingga menghancurkan.

4. Pertentangan atau Konflik

Pertentangan merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang individu ataupun kelompok untuk memperjuangkan tujuannya dengan cara melawan lawannya. Biasanya tindakan ini dilakukan dengan cara kekerasan.

Hal yang memicu adanya konflik atau pertentangan adalah perbedaan pendapat, perasaan individu, perbedaan nilai budaya, dan kepentingan individu ataupun kelompok.

Adapun bentuk – bentuk dari pertentangan antara lain :

  • Pertentangan pribadi

Merupakan pertentangan atau konflik yang terjadi karena lawan bicaranya sudah tidak sepaham atau sudah mulai berbeda pendapat, dan salah satunya tidak ada yang menemukan titik tengah.

  • Pertentangan rasial

Adalah pertentangan yang terjadi kebanyakan karena nilai kebudayaan. Keadaan ini biasanya dilansir adanya nilai budaya yang baru masuk dan tidak dapat di terima oleh masyarakatnya ataupun terjadi perbedaan pemikiran.

Pertentangan ini lebih kepada adanya ketidak adilan antara hak dan kewajiban. Contohnya pertentangan ini sering terjadi antara bos kepada karyawannya, ataupun bos kepada buruhnya.

  • Pertentangan politik

Pertentangan ini sangat banyak kita jumpai karena negara kita negara yang berdemokrasi. Jika para elite politik melakukan hal – hal yang dianggap tidak benar dan meraup kepentingan sendiri, maka rakyat akan langsung menyuarakan suaranya kalau mereka tidak setuju dengan keputusannya.

  • Pertentangan yang bersifat internasional

Pertentangan ini sudah berbeda kelas dengan yang lainnya. Pertentangan internasional ini sudah melibatkan antar negara. Contoh nya konflik antara Suriah dengan Israel, konflik tersebut sudah sering di sorot oleh negara – negara lain dan banyak para demonstran antar negara untuk menyetop konflik antara dua pihak tersebut.

Itulah 4 jenis – jenis bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif. Next pembahasan yang akan di bahas adalah interaksi sosial asosiatif.

Persaingan usaha atau bisnis, atau juga berbagai permasalahan lainnya tentunya tidak luput dari disosiatif yang akan membuat rugi diri kita sendiri dan juga negara.

fbWhatsappTwitterLinkedIn