5 Bentuk Interaksi Manusia dalam Menjaga Lingkungan Alam

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apakah kamu pernah melihat sampah-sampah yang tersangkut di aliran sungai? Atau pernahkah kamu mendapati hutan yang dulu rimbun tapi sekarang malah semakin gundul?

Kedua peristiwa di atas adalah hasil dari interaksi manusia kepada alam di sekitarnya. Sebagai penghuni bumi yang memiliki akal pikiran, kita diharuskan untuk menjaga kelestarian alam.

Bumi adalah tempat tinggal bagi semua makhluk hidup. Sebagai manusia, kita perlu menjaga keseimbangan alam dan ekosistem agar kehidupan di bumi tetap terjaga. Karena bumi ini bukan hanya milik manusia.

Setiap hari kita berinteraksi dengan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Mulai dari sandang, pangan, dan papan. Kita bahkan juga memanfaatkan alam untuk mendapatkan penghasilan.

Contohnya membuka lahan untuk persawahan, membangun tambak di laut untuk mendapatkan ikan, dan menebang pohon untuk mendapatkan kayu.

Bahkan di zaman modern ini, kita tetap mengandalkan alam untuk menopang hidup kita. Misalnya penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar mobil dan motor kita. Dan batu bara untuk bahan pembangkit listrik kita.

Karena kebutuhan yang sangat bergantung pada alam, sudah sewajarnya kita sebagai manusia menjaga kelestarian alam agar keharmonisan hidup tetap terjaga. Dengan menjaga alam, kita juga ikut menjaga warisan untuk anak cucu kita kelak.

Bentuk interaksi manusia kepada alam bisa dibagi dalam dua hal, yakni interaksi negatif dan interaksi positif. Interaksi negatif terjadi pada hubungan yang merugikan alam, contohnya melakukan pembakaran hutan untuk membuka industri baru.

Sebaliknya, interaksi positif justru memberikan keuntungan kepada dua belah pihak, yakni alam dan manusia. Contohnya adalah menjaga alam dengan meminimalisir pemakaian sampah plastik di keseharian kita.

Pada artikel ini kita akan membahas bentuk interaksi manusia dalam menjaga alam, yang berarti interaksi positif.

Apa saja contohnya dan bagaimana penjelasannya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Bentuk Interaksi Manusia dalam Menjaga Lingkungan Alam

  • Membuang Sampah secara Tepat

Contoh interaksi manusia pada alam untuk mempertahankan kelestarian lingkungan adalah membuang sampah di tempat yang sudah disediakan.

Bisa dibayangkan, jika banyak orang yang membuang sampah secara sembarangan, lingkungan akan menjadi kotor dan tidak sehat untuk dihuni. Hal ini pula akan berdampak terhadap ekosistem di sekitarnya. 

Tidak hanya itu, sampah yang dibuang bukan terhadap tempatnya punya potensi terbawa sampai ke sungai bahkan hingga ke laut, dan membahayakan kehidupan hewan di dalamnya.

Situasi ini juga membuat hewan yang hidup di air mengira sampah tersebut adalah makanannya, sehingga mereka memakannya. Akibatnya hewan laut bisa mati tercemar sampah.

Bahkan meskipun tidak memakannya, hewan-hewan tersebut bisa saja terjerat oleh sampah plastik yang terbawa ke laut.

Maka dari itu, hindari membuang sampah sembarangan termasuk ke aliran sungai atau got, karena bisa merugikan manusia dan juga hewan.

  • Mendaur Ulang Sampah sesuai Jenisnya

Pemilahan sampah menjadi sampah organik dan anorganik juga menjadi bentuk interaksi manusia terhadap lingkungannya.

Sampah organik biasanya berupa sampah rumah tangga seperti nasi sisa, kulit buah, sayuran busuk, atau daun-daunan yang sudah tua.

Sedangkan sampah anorganik berupa bahan-bahan yang tidak ramah lingkungan seperti plastik, sterofoam, kertas, dan kaca.

Sampah yang dipisahkan ini akan dimanfaatkan sesuai jenisnya. Contohnya sampah organik bisa diolah kembali menjadi pupuk kompos. Sedangkan sampah plastik bisa dimanfaatkan untuk kerajinan tangan atau pembuatan biji plastik.

  • Menerapkan Sistem Tebang Pilih

Bentuk interaksi manusia dalam menjaga lingkungan alam selanjutnya adalah melakukan tebang pilih.

Penebangan secara masif bisa memberikan dampak buruk kepada lingkungan, itu sebabnya penebangan pohon perlu menggunakan sistem tebang pilih.

Tebang pilih artinya hanya menebang pohon-pohon yang usianya sudah tua. Sedangkan pohon muda yang masih bisa tumbuh, harus tetap dibiarkan.

Untuk melestarikan alam, bisa juga dengan sistem tebang tanam. Jika seseorang menebang satu pohon di hutan, maka harus menanam kembali pohon baru agar kelestarian hutan tetap terjaga.

Sebagaimana yang kita tahu, persediaan energi di bumi bisa habis jika digunakan terus tanpa ada alternatif energi lain.

Contohnya pada sumber energi minyak bumi dan batu bara. Keduanya dipakai untuk bahan bakar kendaraan bermotor dan energi listrik.

Sayangnya batu bara dan minyak bumi termasuk dalam sumber daya yang tidak bisa diperbarui. Karena berasal dari timbunan fosil jutaan tahun silam.

Sehingga kita sebagai pengguna, sebisa mungkin harus menghemat energi. Caranya dengan menggunakan listrik seperlunya dan memanfaatkan angkutan umum dibandingkan kendaraan pribadi.

  • Menerapkan Prinsip Zero Waste

Prinsip zero waste atau nol pembuangan mengajarkan kita untuk menggunakan barang yang lebih ramah lingkungan dan tidak sekali pakai.

Contohnya memakai sedotan stainless atau sedotan bambu, dibandingkan sedotan plastik. Sifat sedotan plastik yang hanya sekali pakai bisa menyumbang lebih banyak sampah.

Sebab itulah beberapa orang lebih memilih memakai sedotan stainless yang bisa dicuci dan dipakai berkali-kali.

Zero waste juga mengajak untuk mengurangi pemakaian kemasan dan kantong plastik. Daripada memakai kantong plastik setiap belanja, lebih baik memakai tas belanja yang bisa dipakai berulang kali.

Demikian contoh dan penjelasan interaksi positif manusia dalam menjaga alam. Semoga bermanfaat!

fbWhatsappTwitterLinkedIn