4 Dampak Pembangunan Infrastruktur terhadap Lingkungan

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada dasarnya, pembangunan infrastruktur bertujuan membentuk kesejahteraan masyarakat yang menyangkut peningkatan taraf hidup.

Manusia harus pintar dalam merancang dan memulai pembangunan agar tidak berdampak buruk pada lingkungan. Sebab, lingkungan memiliki peran penting secara langsung bagi seluruh kehidupan mahluk hidup.

Pembangunan telah membawa banyak dampak positif secara global. Namun, lingkungan telah mengalami degradasi karena meningkatnya urbanisasi dan industrialisasi. Empat masalah lingkungan yang paling signifikan adalah deforestasi, polusi, penggurunan, dan hilangnya habitat bagi spesies tertentu.

Dampak Pembangunan Terhadap Lingkungan

  • Deforestasi

Deforestasi mengacu pada penurunan kawasan hutan di seluruh dunia yang hilang untuk pembangunan untuk hajat kehidupan manusia seperti pembangunan lahan pertanian secara masif, urbanisasi, dan kegiatan pertambangan.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), perluasan pertanian menyebabkan hampir 80% deforestasi global, dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan atau bendungan, bersama dengan kegiatan pertambangan dan urbanisasi, merupakan penyebab sisa deforestasi.

Aktivitas pertanian komersial atau industri seperti peladangan dan peternakan menyebabkan sekitar 40% hilangnya hutan di berbagai tempat di dunia, khususnya di negara yang banyak hutannya seperti Indonesia, Brazil serta negara di Amerika Selatan lainnya.

Dalam pencarian ruang untuk menanam makanan, serat atau bahan bakar nabati seperti kedelai, minyak sawit, daging sapi, beras, jagung, kapas, dan tebu sangat berperan terhadap pembukaan lahan yang berdampak pada hilangnya hutan. Catata yang unik menyatakan bahwa aktivitas peternakan memiliki dampak sekitar 14% aktivitas deforestasi secara global.

Alasan utama mengapa aktivitas peternakan memiliki sepertiga dari peranan deforestasi adalah peternakan membutuhkan area yang luas baik untuk memelihara ternak tetapi juga untuk menyimpan bahkan memproduki sendiri makanannya.

Selain itu, pembangunan infrastruktur manusia juga telah mendorong terjadinya deforestasi. Pembangunan seperti jalan raya, jalan tol, perumahan, gedung gedung dan lain lain membutuhkan lahan yang luas untuk membangunnya, untuk itulah manusia harus membuka lahan seluas mungkin agar tujuannya tercapai.

Hal ini tentu sangat merugikan lingkungan karena deforestasi akan terjadi dan permukaan lahan yang terdampak akan sulit menampung air hujan, dan terjadi banjir.

  • Penggurunan/Desertifikasi

Desertifikasi adalah degradasi terus-menerus ekosistem lahan kering oleh variasi iklim dan aktivitas manusia. Lahan kering ini adalah rumah bagi lebih dari sepertiga dari seluruh populasi manusia dan mereka menempati hampir setengah dari luas daratan Bumi.

Sekitar 10 hingga 20% lahan kering sudah terdegradasi, dan penggurunan yang berkelanjutan mengancam populasi termiskin di dunia dan prospek pengurangan kemiskinan. Oleh karena itu, penggurunan merupakan salah satu tantangan lingkungan terbesar saat ini dan penghalang utama untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam memenuhi kehidupannya.

Penggurunan dapat terjadi ketika curah hujan yang tersedia menjadi kurang efektif. Sebagian besar hujan mengalir dari permukaan tanah, atau diserap oleh tanah tetapi kemudian menguap keluar dari permukaan tanah sehingga mengakibatkan banjir dan kekeringan.

Hal ini disebabkan oleh ketidakadaan penyerap air seperti pepohonan karena sudah ditebang manusia, dan sebagai gantinya gedung gedung yang menjulang tinggi dan lautan perumahan yang menggantikan pepohonan itu.

  • Polusi

Polusi adalah masuknya bahan berbahaya ke dalam lingkungan. Bahan berbahaya ini disebut polutan. Polutan dapat berasal dari alam, mereka juga dapat dibuat oleh aktivitas manusia, seperti sampah atau limpasan yang dihasilkan oleh pabrik. polusi sangat merusak kualitas udara, air, dan tanah, dan sebagian besar berasal dari aktivitas manusia seperti pembangunan.

Banyak hal yang bisa manusia lakukan untuk menghasilkan polusi, seperti mobil memuntahkan polutan dari pipa knalpot mereka, pembakaran batu bara untuk menghasilkan listrik mencemari udara, industri dan rumah menghasilkan sampah dan limbah yang dapat mencemari tanah dan air.

Semua makhluk hidup, mulai dari mikroba bersel satu hingga paus biru yang besar bergantung pada pasokan udara dan air di Bumi. Ketika sumber daya ini tercemar, semua bentuk kehidupan akan terancam.

Polusi adalah masalah global. Meskipun daerah perkotaan biasanya lebih tercemar daripada pedesaan, polusi dapat menyebar ke tempat-tempat terpencil di mana tidak ada orang yang tinggal. Misalnya, pestisida dan bahan kimia lainnya telah ditemukan di lapisan es Antartika. Di tengah Samudra Pasifik bagian utara, kumpulan besar partikel plastik mikroskopis membentuk apa yang dikenal sebagai Great Pacific Garbage Patch.

Hal tersebut bisa terjadi karena arus udara dan air membawa polusi. Arus laut dan ikan yang bermigrasi membawa polutan laut jauh dan luas. Angin dapat menyatu dengan uap radioaktif yang secara tidak sengaja dilepaskan dari reaktor nuklir dan menyebarkannya ke seluruh dunia. Asap dari sebuah pabrik di satu negara menyebar ke negara lain.

  • Hilangnya Habitat Bagi Spesies Tertentu

Ada banyak penyebab hilangnya habitat bagi makhluk di dunia ini, yang paling berperan banyak adalah konversi lahan untuk pembangunan dari pertumbuhan populasi, penambangan bahan, pemanenan kayu untuk produk kertas dan, tentu saja, pertanian.

Ada 7 miliar orang di Bumi yang berbagi 7,68 miliar hektar tanah subur, menyisakan ruang untuk satu hektar per orang, dengan tempat tersisa untuk satwa liar dan rumah mereka. Namun, pertanian untuk ternak memakan waktu hingga tiga kali lebih banyak dari itu, membutuhkan lahan yang akan digunakan untuk memelihara sapi, babi, ayam, dll, dan menanam makanan mereka.

Kegiatan seperti produksi industri dan urbanisasi juga menyebabkan beberapa makhluk kehilangan tempatnya. Perusakan habitat saat ini dianggap sebagai penyebab utama kepunahan spesies di seluruh dunia.

Selain faktor manusia, faktor lingkungan dapat berkontribusi pada perusakan habitat secara lebih tidak langsung. Proses geologi, perubahan iklim, pengenalan spesies invasif, penipisan nutrisi ekosistem, adalah beberapa contohnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn