Siapa sih, yang tidak kenal dengan Archimedes? Archimedes merupakan seorang tokoh terkenal di berbagai bidang seperti matematika, fisika, militer, dan filsuf. Ia termasuk ke dalam salah satu dari ketiga tokoh besar matematikawan bersama dengan Carl Gaus dan Isaac Newton. Archimedes sendiri lahir di Yunani lebih tepatnya di daerah Syracuse yang berada di Pulau Sisilia pada tahun 287 sebelum masehi.
Archimedes lahir dari keluarga yang tidak sembarangan. Ia merupakan anak seorang astronom yang bernama Phidias. Archimedes mengenyam pendidikan di Eucid yang berada di Kota Alexandria, Mesir. Setelah dari Alexandria, Archimedes kembali ke tanah kelahirannya, Syracuse.
Pemikiran dan Penemuan Archimedes
Archimedes menjadi orang pertama yang membuat persamaan untuk menentukan luas wilayah dan volume ruang. Ia menemukan rumus tentang lingkaran dan kerucut. Tetapi, Archimedes dikenal karena menemukan bilangan pi dan kalkulus integral.
Bukan hanya menjadi seorang peneliti, Archimedes juga merupakan seorang penulis. Selama hidupnya, dia telah menulis beberapa buku dan di antaranya sebanyak 10 buah bertahan sampai sekarang. Kebanyakan isi bukunya membahas mengenai masalah-masalah geometri.
Berikut adalah beberapa penemuan serta pemikiran dari seorang Archimedes.
Sekrup Archimedes Sekrup Archimedes merupakan salah satu penemuan terpenting. Penemuan ini lahir ketika Archimedes berada di Mesir. Di Mesir, sekrup Archimedes digunakan untuk membantu irigasi. Prinsip kerja dari sekrup Archimedes ini juga dapat digunakan untuk mengangkat berbagai material seperti pasir. Bentuk sekrup Archimedes mirip dengan pembuka tutup botol anggur di dalam tabung kosong. Ketika sekrup berputar, air akan memenuhi tabung sehingga sekrup itu dapat mengangkat air dari sungai, danau atau bendungan ke tempat yang lebih tinggi.
Kalkulus Jauh sebelum Isaac Newton dan Gottfried Leibniz, sekitar 1.500 tahun lalu, Archimedes telah menggunakan konsep kalkulus. Banyak matematikawan juga mengatakan bahwa Archimedes merupakan ilmuwan pertama yang menggunakan kalkulus. Namun, dalam praktiknya, pemikiran dari Isaac Newton dan Gottfired Leibniz yang lebih banyak berperan. Selama beberapa tahun, catatan mengenai penggunaan kalkulus integral oleh Archimedes hilang. Tetapi, pada tahun 1906 ketika Palimpses Archimedes ditemukan, Method of Mechanical Theorems pun ditemukan. Di dalam catatan tersebut, Archimedes merinci bagaimana cara mebagi bilangan desimal dan membagi angka ke dalam bilangan tidak terbatas. Metode ini juga digunakan untuk menemukan bilangan Pi. Banyak matematikawan mempertimbangkan Archimedes sebagai ilmuwan pertama yang menggunakan kalkulus.
Bilangan Pi Selain menemukan konsep kalkulus, Archimedes juga memberikan sumbangsihnya dalam matematika dengan menemukan bilangan pi. Bilangan pi adalah bilangan yang didapat dari pembagian keliling lingkaran dengan diameternya. Mulanya, bilangan pi didefinisikan dengan rumus berupa 22/7 atau 3,14 dikarenakan tidak ada yang mengetahui pastinya angka tersebut. Hingga akhir abad ke-20, rumus ini masih dipakai sampai kalkulator elektronik dapat menemukan hasil pasti untuk pi.
Militer Tidak hanya ahli dalam matematika dan fisika, Archimedes juga dikenal dengan peran mengatur startegi dan teknik perang. Strategi ini digunakan untuk menghalau serangan tentara Romawi pada saat itu. Ia membuat mesin perang seperti ketapel yang di mana ketika dilemparkan tepat sasaran. Dengan ketapel ini, Archimedes berhasil menghentikan serangan tentara Romawi ke Syracuse. Mesin perang lain yang dibuatnya adalah “Cakar Archimedes”. Cakar ini dikenal sebagai penghancur kapal. Cakar ini bisa menyebabkan kapal musuh terbalik karena akan menepel langsung pada lambung kapal. Cakar menggunakan crane dengan pengait metal raksasa. Ia akan dijatuhkan ke kapal penyerang, menariknya ke atas dan menenggelamkannya. Cakra ini diciptakan ketika kampung halamannya, Syracuse, diserang tentang Romawi. Penemuannya pun berhasil memukul mundur tentara Romawi selama tiga tahun.
Karya Archimedes
http://biografiarchimedes Salah satu karya yang terkenal dan masih digunakan hingga saat ini ialah Hukum Archimedes. Hukum ini akan kita temui di pelajaran fisika yang membahas mengenai teori benda terapung, melayang dan tenggelam. Hukum tersebut berbunyi
“sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya”.
Contoh pengaplikasian hukum ini bisa kita lihat pada kehidupan sehari-hari, Seperti kapal laut yang terapung di atas air, kapal selam yang berada di dalam laut hingga semangka yang tenggelam di air. Seluruh kejadian ini di dalamnya memiliki hukum Archimedes,
Terdapat kisah menarik ketika menemukan hukum ini. Kisah itu berawal dari kecurigaan Raja Hieron kepada tukang emas yang membuat mahkotanya. Raja meminta Archimedes untuk menyelidiki apakah mahkota tersebut benar-benar terbuat dari emas atau ditambahkan campuran perak. Archimedes bersungguh-sungguh menyelidiki kebanaran ini. Ia sampai harus masuk ke dalam bak mandi karena tak kunjung mendapatkan kesimpulan. Namun, justru dari sanalah ia berhasil menemukan konsep mengenai volume dan massa air yang sekarang kita kenal dengan hukum Archimedes.
Saat masuk ke dalam bak mandi, ia mengamati ada air yang tumpah ke lantai. Berbekal karena hal itulah, Archimedes berhasil membuktikan kemurnian emas yang ada di mahkota Raja. Ia memasukkan mahkota tersebut ke dalam air. Perubahan volume air setelah dimasukkan mahkota tersebut menjadi dasar dalam menemukan massa jenis yakni dengan membagi besaran masa mahkota kemudian dibagi dengan besarnya perubahan volume. Massa jenis yang diperoleh dari percobaan itu disamakan dengan massa jenis emas munri. Hasilnya, komponen dalam mahkota Raja bukanlah 100% murni dari emas melainkan terdapat campuran.
Wafatnya Archimedes
Menurut beberapa literatur, Archimedes meninggal karena penangkapan pasukan Romawi. Sayangnya, tak banyak yang membahas lebih dalam terkait hal ini. Konon, saat itu ia tengah menggambar lingkaran dan menolak menemui Raja, Archimedes meninggal pada tahun 212 SM saat berusia 75 tahun. Kematian Archimedes diduga menjadi suramnya dunia penelitian matematika.
Fakta Archimedes
Mempunyai Sikap Tekun Sikap tekun Archimedes terbukti dari kegigihannya menemukan penemuan yang ditelitinya. Ia telah melahirkan banyak karya berupa pemikiran dan penemuan. Selain itu, ia pun tekun dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Ia tidak hanya menguasai satu bidang ilmu saja, melainkan berbagai bidang seperti matematika, fisika, militer, dan lainnya. Sikap inilah yang patut kita contoh sebagai seorang generasi muda terutama dalam menuntut ilmu.
Menemukan Senjata Canggih Archimedes berhasil membuat sinar yang dikenal dengan sinar kematian sebagai senjata saat menghadapi pasukan Romawi. Sinar ini telah berhasil membuat musuh terbakar karena sinar matahari langsung ditujukan ke arah kapal musuh.
Terkenal karena meloncat dari bak Nama Archimedes mulai dikenal saat dia berhasil menyelidiki mahkota Raja Hieron. Saat itu, Archimedes mendapatkan mandat untuk membuktikan kebenaran komponen emas dalam mahkota Raja. Saat berendam di bak, ia melihat ada air yang tumpah ke lantai. Dari sanalah, ia menemukan konsep volume dan massa air. Hal inilah yang kemudian menjadi cikal bakal hukum Archimedes.