Menjadi sebuah hal yang sangat lumrah apabila suatu perusahaan melakukan segmentasi untuk calon konsumennya. Karena hal ini akan mempengaruhi klasifikasi dan detail dari produk yang nantinya diproduksi oleh perusahaan. Tidak mungkin apabila dalam menciptakan suatu produk, perusahaan belum menentukan siapa segmentasi konsumennya, kebutuhan dan keinginan apa yang ingin dipenuhi dalam produknya kali ini dan informasi lainnya yang didapatkan dalam proses riset.
Iya, perusahaan perlu melakukan riset atau penelitian guna mengumpulkan semua data serta informasi yang diperlukan. Salah satunya yang tidak boleh dilupakan adalah segmentasi dari konsumen produk itu sendiri atau yang disebut dengan buyer persona.
Mungkin sebagian orang masih sangat awam dengan istilah buyer persona ini. Secara garis besar, buyer persona merupakan sebuah identitas fiksi yang sengaja dibuat oleh perusahaan untuk menggambarkan detail informasi dari konsumen yang ingin dituju dengan produknya itu.
Detail informasi ini tentunya yang mencakup usia, letak demografisnya, perilaku dari konsumen, dan detail konsumen lainnya. Yang membuat konsumen juga tergambar untuk siapa sebenarnya produk ini diproduksi, sehingga tidak akan menimbulkan multipersepsi dan kesalahan informasi.
Lalu, apa sih sebenarnya buyer persona ini? Berikut merupakan pemaparan mengenai buyer persona yang perlu diketahui.
Pengertian Buyer Persona
Secara umum, buyer persona merupakan persona pembeli dalam kata lain identitas konsumen fiksi yang dengan sengaja dibuat oleh pihak perusahaan untuk kepentingan segmentasi dari produknya. Tentunya semua informasi yang tercantum dalam buyer persona ini tidak main main, semua data dan informasi yang didapatkan haruslah sesuai dengan fakta dan realita di lapangan yang ada.
Sehingga sasaran dari konsumennya juga tepat, dan tidak menimbulkan kebingungan dari pihak konsumen juga saat melihat detail segmentasi konsumen yang dibuat untuk produk. Detail informasi dan data yan tercantum dalam buyer persona ini mencakup detail usia, letak demografis, perilaku konsumen, letak geografis dari konsumen dan lain sebagainya.
Yang bisa dijadikan sebagai patokan untuk konsumen memahami tujuan dan peruntukkan dari produk tersebut.
Fungsi Buyer Persona
Selain diperuntukkan guna mendeskripsikan secara detail informasi yang berkaitan dengan ciri, perilaku dan kepribadian dari konsumen, adapun beberapa fungsi dari buyer persona lainnya yang perlu diketahui.
- Digunakan untuk bisa memahami konsumen atau target dari konsumen dengan baik.
- Produk yang nantinya diciptakan oleh perusahaan bisa bersesuaian dengan keinginan dan kebutuhan dari konsumen atau bisa dibilang bisa sesuai dengan ekspektasi dari konsumen.
- Dapat digunakan untuk mengembangkan dan memanfaatkan peluang yang ada, baik yang berkaitan dengan penciptakan tingkat penawaran produk yang lebih baik dan lain sebagainya.
- Bisa digunakan untuk mengembangkan strategi marketing dan pemasaran yang sebelumnya telah direncanakan, membuatnya semakin efektif dan efisien untuk diterapkan dan direalisasikan tentunya.
- Kepribadian dari produk yang nantinya ditawarkan bisa sesuai dan selaras dengan kepribadian dari konsumen. Sehingga produk bisa dikatakan sesuai dan cocok.
Elemen Buyer Persona
Berikut merupakan elemen penting yang harus perhatikan untuk bisa membangun buyer persona yang baik.
- Demografis
Data dan informasi yang berisikan terkait data statistic yang mencakup detail usia dari calon pelanggan, jenis kelamin, status pekerjaan calon konsumen, pendapatannya, dan detail informasi lainnya. Yang mana hal ini memiliki peran yang sangat penting dalam data dan informasi yang digunakan untuk mendeskripsikan ciri dan karakteristik dari konsumen yang dituju. Bisa dibilang ini adalah data dan informaasi induknya yang dibutuhkan. - Psikografi dan Perilaku
Selain berbagai informasi dan data yang sifatnya penting untuk digunakan dalam pembentukan buyer persona ini, elemen lainnya seperti psikografi dan perilaku juga tak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan. Data yang terkakit ini mencakup mengenai pendeskripsian dari perilaku, kepribadian, nilai serta kebiasaan dari konsumen. - Influencer
Influencer ini yang erat kaitannya dengan proses mempengaruhi dan mengajak konsumen untuk bisa mengetahui dan membeli produk yang ditawarkan. Yang mana bisa dikatakan bahwa influencer ini bisa digunakan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan dari konsumen. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pemutusan untuk bisa membeli produk, mencari detail informasi yang berkaitan dengan produk dan keputusan pembelian yang lainnya. Influencer ini terbagi menjadi dua pada dasarnya, yakni influencer eksternal dan influencer internal. Yang mana keduanya harus dipertimbangkan secara seimbang. - Tujuan, Tantangan dan Masalah
Hal yang tak kalah untuk diperhatikan karena hal ini nantinya akan mempengaruhi proses perencanaan dan penetapan dari strategi marketing yang ada. Dan bisa dibilang sangat berkaitan dengan penetapan dari plan b rencana yang bisa digunakan apabila penetapan perencanaan awal tidak bisa atau tidak tepat untuk direalisasikan.
Contoh Buyer Persona
Berikut merupakan contoh buyer persona yang perlu diketahui.
- Buyer persona yang dibentuk oleh perusahaan Iphone.
- Buyer persona yang dibentuk oleh perusahaan Nutella untuk segmentasi konsumennya yang menyukai cokelat manis dengan isian coklat susu, selai kacang tanah dan kakao.
Cara Membuat Buyer Persona
Berikut merupakan cara dan tahapan membuat buyer persona yang perlu diketahui.
- Melakukan riset terkait data dan informasi yang dibutuhkan secara menyeluruh dan spesifik.
- Melakukan proses pengidentifikasian terhadap semua permasalahan pelanggan yang berkaitan dengan tingkat kebutuhan dan keinginannya.
- Melakukan proses pengerucutan keinginan dan tujuan konsumen dalam membeli suatu produk dari semua hasil riset yang dilakukan.
- Mengenal betul karakteristik dan informasi detail yang berkaitan dengan bisnis yang kita miliki, terlebih dengan produk yang akan miulai untuk diproduksi dan direncanakan.
- Memposisikan diri sebagai konsumen yang menjadi buyer persona dengan semua segmentasi konsumen yang telah ditetapkan.