Daftar isi
Indonesia memiliki banyak sekali peninggalan candi bersejarah yang menunjukkan betapa kentalnya negara ini dengan sejarah. Selain itu, kini candi-candi tersebut telah menjadi tempat wisata sejarah dengan pemandangan yang juga tidak kalah indah. Salah satunya peninggalan candi tersebut adalah Candi Sukuh.
Candi Sukuh adalah salah satu candi bercorak Hindu yang telah ada sejak masa pemerintahan Kerajaan Majapahit. Candi Sukuh terletak di Dusun Sukuh, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Jika dari Kota Surabaya, Candi Sukuh ini berjarak sekitar 38 km ke arah timur, tepatnya candi ini berada di lereng Barat Gunung Lawu, yakni di sebuah bukit di mana disebut sebagai Bukit Sukuh oleh masyarakat sekitar.
Karena Candi Sukuh termasuk kedalam candi yang usianya cukup tua, sehingga candi ini diberikan julukan sebagai “The Last Temple”. Hal itu dikarenakan juga candi ini adalah peninggalan umat Hindu yang paling terakhir pada masa Kerajaan Majapahit.
Candi Sukuh telah berhasil ditemukan pada tahun 1815 dalam kondisi yang runtuh. Candi ini ditemukan oleh seseorang yang bernama Johnson pada masa pemerintahan Raffles. Candi Sukuh kemudian dijadikan bahan penelitian oleh Van de Vils dan hasil penelitiannya tersebut ditulis kedalam sebuah buku yang berjudul “Prove Eener Beschrijten op Soekoeh en Tjeto.” Penelitian itu akhirnya dilanjutkan oleh Hoepermans dari tahun 1864 – 1867 kemudian dituliskan kedalam buku yang berjudul “Hindoe Oudheiden van Java”.
Berdasarkan penelitian, Candi Sukuh dibangun pada akhir abad ke-15 Masehi. Candi ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan candi Hindu pada umumnya. Bahkan desain dari candi ini dianggap sudah menyimpang dari kitab pedoman untuk pembuatan bangunan suci bagi agama Hindu yang seharusnya. Jadi, candi harus berbentuk bujur sangkar dan tempat paling suci berada di tengah candi tersebut. penyimpangan tersebut diduga pada masa pembuatnnya itu karena pengaruh Hinduisme yang mulai memudar di daerah Jawa.
Memudarnya pengaruh Hinduisme ini ternyata memang menghidupkan kembali kebudayaan pada zaman Megalitikum. Hal ini dapat terlihat pada arsitektur Candi Sukuh yang mempunyai teras berundak. Menurut para ahli juga, candi ini memang sengaja dibangun untuk pengruwatan menangkal atau melepaskan kekuatan buruk dalam kehidupan seseorang jika dilihat dari relief-relief yang telah ditemukan seperti Sudamala dan Garudheya. Bahkan ditemukan juga beberapa arca garuda dan kura-kura di dalamnya.
Pada saat memasuki pintu utama, para pengunjung akan melihat gapura terbesar yang disusun agak miring, di mana berbentuk trapesium dengan ada atap di atasnya. Candi Sukuh ini memiliki tiga teras berundak. Selain itu, terdapat pula gerbang-gerbang yang menuju setiap teras dengan menghadap ke barat. Tiga teras bersusun ini terbelah menjadi dua di tengahnya, di mana terdapat batu yang telah ditata layaknya jalan untuk menuju gerbang teras lainnya.
Adapun tiga teras yang ada di dalam Candi Sukuh sebagai berikut:
Teras pertama candi
Di bagian teras pertama terdapat gapura utama. Selain itu, pelataran teras pertama juga tidak terlalu luas karena terdapat batu-batu bersusun yang telah membentuk jalan ke arah teras kedua menuju gapura. Bagian utara terdapat 3 buah panel batu berjajar.
Teras kedua candi
Pada sebelah timur laut, terdapat sebuah gerbang yang berbentuk seperti gapura besar dengan berdiri mengapit tangga yang mengarah ke area teras kedua. Di sini, tidak temukan berupa pahatan-pahatan atau hiasan di dinding candi. Bahkan tidak terdapat arca maupun relief.
Sementara pada sebelah utara timur terdapat sebuah gerbang berbentuk gapura bentar yang mengapit tangga ke arah area teras ketiga. Namun saat ini gapura tersebut telah rusak.
Teras ketiga candi
Pada bagian teras ketiga ini merupakan teras yang letaknya paling tinggi dipercaya sebagai tempat paling suci. Area teras ini terdapat dua sisi yakni sisi utara dan sisi selatan. Di sini terdapat banyak sekali arca dan panel batu yang bergambar.
Di area sebelah utara, kita akan menemukan tiga arca manusia bersayap dan berkepala garuda dengan posisinya berdiri dan sayapnya membentang.
Berikut ukuran Candi Sukuh beserta bagian-bagian yang ada di dalamnya:
Setiap orang baik itu para ahli sejarawan, arkeolog, atau masyarakat setempat itu sendiri tentu memiliki pandangan yang berbeda-beda terkait fungsi dari Candi Sukuh itu sendiri. Adapun fungsi Candi Sukuh sebagai berikut:
Adapun fakta-fakta lain dari Candi Sukuh yang perlu diketahui yaitu:
Candi yang sangat bersejarah di Jawa Tengah ini kini telah menjadi tempat wisata bagi siapapun yang ingin berkunjung. Ketika berkunjung ke sana, kita akan merasakan suasana khas dari candi ini. Sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, tentunya kita juga harus merawat dan menjaga keutuhan Candi Sukuh ini.