Daftar isi
Jika membahas terkait peradaban Kerajaan Majapahit memang bukan suatu hal yang bentuknya dongeng atau legenda belaka, melainkan keberadannya ini didukung dan juga diperkuat oleh banyaknya bukti-bukti arkeologis yang telah ditemukan di Indonesia. Salah satu bukti peninggalan tersebut adalah Candi Wringin Lawang.
Candi Wringin Lawang atau sering dikenal dengan Gapura Wringin Lawang adalah salah satu peninggalan sejarah dari Kerajaan Majapahit yang hingga kini masih berdiri serta terjaga kelestariannya. Wringin itu sendiri berarti pohon beringin sementara lawang berarti pintu. Bangunan candi ini dinamakan Wringin Lawang karena dikelilingi oleh banyak pohon beringin. Selain itu, bentuk bangunannya juga seperti pintu.
Candi Wringin Lawang juga sering dikenal dengan nama Candi Jatipasar. Sebutan yang digunakan pun terkadang gapura, atau juga candi. Namun lebih tepat jika Wringin Lawang ini disebut dengan gapura sebab jika dilihat dari struktur bangunannya yang termasuk kedalam tipe gapura belah tanpa atap atau candi bentar. Dengan kata lain, gapura ini sama dengan candi namun bentuknya tersebut seolah-olah dibagi menjadi dua bagian yang sama besar.
Terkait sejarah dari Candi Wringin Lawang, hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti kapan candi ini dibangun. Namun banyak yang memperikarakan bahwa candi ini telah dibangun sejak abad ke 17. Bangunan ini sudah mulai dikenal pada tahun 1815 oleh seseorang yang bernama Raffles dalam bukunya yang berjudul “History of Gapura Jatipasar”.
Sedangkan jika berdasarkan cerita dari Knebel yang dituliskan dalam karyanya pada tahun 1907 menjelaskan bahwa candi ini disebut dengan Gapura Wringin Lawang. Kemudian Gapura Wringin Lawang ini akhirnya dipublikasikan lagi pada tahun 1912 di mana candi ini telah ditemukan oleh masyarakat setempat.
Candi Wringin Lawang ini telah mengalami pemugaran. Sebelum candi ini dipugar terdapat beberapa bagian di sebelah utara yang sebagian tubuh dan puncaknya sudah hilang di mana hanya tersisa tinggal setinggi 9 meter saja. Akhirnya, candi ini kini sudah utuh sempurna setelah melakukan pemugaran yang dilakukan pada tahun anggaran 1991/1992 hingga 1994/1995. Adapun proses pemugaran dari Candi Wringin Lawang antara lain:
Candi Wringin Lawang dibangun dengan menggunakan bahan dasar berupa batu bata merah yang pembuatannya tanpa disertai oleh hiasan-hiasan. Kecuali untuk bagian anak tangganya itu terbuat dari batu. Bentuk dari bangunan candi ini merupakan candi yang terbelah menjadi dua lalu direnggangkan hingga bagian atap candi tidak tertutup. Selain itu, atap dari candi berbentuk piramida bersusun dengan puncak persegi.
Bentuk inilah yang disebut dengan candi bentar, gapura gapit atau juga disebut dengan gapura belah. Berdasarkan hasil penggalian beberapa arkeologis menunjukkan pada sebelah utara dan selatan candi ini terdapat sisa-sisa struktur bata yang diperkirakan adalah bagian dari tembok keliling.
Candi Wringin Lawang ini memiliki bentuk denah empat persegi panjang. adapun ukuran dari Candi Wringin Lawang sebagai berikut:
Candi Wringin Lawang ini berlokasi di Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Candi ini tepatnya berada di jalan raya Mojokerto-Jombang, kemudian masuk ke arah selatan dengan jarak sekitar 200 meter. Lokasi Candi Wringin Lawang ini berada di sebelah timur jalan raya. Selain itu, Candi Wringin Lawang ini berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat sehingga daerah sekitarnya juga akan terlihat sangat ramai dan terawat. Oleh karena itu, candi ini sangat mudah sekali ditemukan karena letaknya yang sangat strategis dan berada di jalur utama menuju Surabaya.
Terkait fungsi Candi Wringin Lawang itu sendiri, masih menimbulkan banyak pendapat di kalangan sejarawan, arkeolog bahkan masyarakat yang tinggal di sekitaran candi tersebut. Adapun beberapa pendapat mengenai fungsi Candi Wringin Lawang sebagai berikut:
Dari sejarah dan bentuk dari Candi Wringin Lawang, tentunya telah menggambarkan fakta-fakta tentang candi itu sendiri. Adapun fakta mengenai Candi Wringin Lawang yang perlu kita ketahui antara lain:
Hingga sekarang, keberadaan Candi Wringin Lawang ini telah digunakan oleh masyarakat setempat sebagai tempat yang suci atau dikeramatkan. Sehingga pada saat bulan-bulan tertentu ini sering diadakan semacam acara selamatan atau bahkan upacara-upacara ritual. Hal ini tentunya bertujuan untuk mencari berkah dan juga menghormati roh-roh yang diyakini sebagai penjaga Desa Jatipasar.