Daftar isi
Saat menulis karya ilmiah berupa artikel, skripsi, laporan penelitian dan sejenisnya pendahuluan menjadi awal yang sangat penting.
Pendahuluan merupakan pengantar dalam sebuah karya tulis yang berisi latar belakang mengapa mengambil objek penelitian tersebut, masalah apa yang akan fokus dibahas, dan apa hipotesis yang mendasari penulisan karya tulis.
Dari pendahuluan, seorang pembaca bisa mengetahui apa dasar penulisan karya ilmiah dan ke mana alur penelitian karya ilmiah yang dibaca.
Membuat pendahuluan menjadi salah satu hal yang paling sulit dilakukan. Kesulitan itu disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang apa itu latar belakang, apa saja ruang lingkup yang diteliti, dan kurang lancarnya penulis menuangkan gagasannya ke dalam bentuk tulisan.
Jika ada penulis yang bisa menuliskan pendahuluannya, seringkali pendahuluan tersebut belum mengena dan masih belum fokus pada apa yang dibahas. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pendahuluan.
Langkah awal dalam penulisan pendahuluan adalah melakukan riset awal tentang topik yang dibahas.
Misalnya seorang penulis ingin menulis karya ilmiah tentang permasalahan belajar siswa, maka lakukan riset awal mengenai masalah belajar siswa yang saat ini terjadi.
Riset ini bisa dilakukan dengan cara mengamati objek secara langsung, misalnya:
Riset awal ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui secara langsung bagaimana kondisi sebenarnya tentang topik yang akan diangkat.
Selain itu, riset awal juga dapat memberikan gambaran lebih nyata mengenai topik yang akan dibahas, sehingga penulis akan menguasai topik dan saat penulisan pendahuluan penulis tidak kesulitan untuk menjelaskan latar belakang mengapa memilih topik karya ilmiah tersebut.
Teori menjadi dasar penting dalam penulisan karya ilmiah. Tanpa hadirnya teori, sebuah karya ilmiah belum bisa disebut karya ilmiah. Begitu pun pendahuluan karya ilmiah, teori menjadi bagian penting untuk menguatkan alasan memilih topik.
Hadirnya teori dapat digunakan sebagai dasar penemuan masalah, penguat topik masalah yang ditemukan, dan juga pembanding dengan realita yang terjadi.
Teori sangat menentukan sejauh mana penulis memahami apa yang akan dia tulis. Oleh karena itu, sebelum menulis pendahuluan Anda harus membaca dan memahami teori-teori yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
Pemahaman teori dapat dilakukan dengan membaca buku-buku, hasil penelitian orang lain, dan artikel ilmiah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.
Misalnya seorang penulis akan mengangkat topik tentang permasalahan belajar siswa. Penulis tersebut bisa membaca teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran seperti pembelajaran yang ideal, psikologi perkembangan siswa, dan permasalahan pembelajaran.
Pastikan saat membaca teori tersebut, Anda benar-benar memahami apa inti dari teori tersebut.
Setelah dua langkah tersebut selesai dilakukan, bandingkan hasil riset awal dengan teori yang anda pahami.
Perbandingan ini bisa dilakukan dengan memaparkan keadaan ideal berdasarkan teori yang Anda pahami dengan temuan saat melakukan riset awal.
Misalnya Anda mengambil topik tentang permasalahan belajar siswa. Lakukan perbandingan antara teori pembelajaran ideal yang telah Anda pahami dengan keadaan yang Anda temui saat mengamati pembelajaran di kelas, wawancara dengan guru, ataupun membaca berita-berita tentang permasalahan belajar siswa.
Perbandingan tersebut akan sangat memperkuat latar belakang Anda dan memudahkan Anda menulis pendahuluan khususnya bagian latar belakang.
Langkah terakhir adalah menuliskan pendahuluan Anda. Bagian pendahuluan ini biasanya terdiri atas beberapa bagian yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
Saat menulis pendahuluan termasuk menulis bagian-bagian tersebut, Anda perlu membayangkan bahwa Anda memiliki sebuah segitiga terbalik. Maksud segitiga terbalik adalah sebagai berikut:
Bayangkan bahwa Anda memiliki alas segitiga dengan ukuran yang lebar. Bagian alas ini tentu bisa Anda isi dengan banyak hal. Begitu juga pendahuluan Anda.
Bagian awal pendahuluan diibaratkan sebagai alas yang lebih lebar dari bagian lain sehingga Anda menuliskan banyak hal di bagian ini.
Bagian awal pendahuluan ini bisa Anda isi dengan beragam teori dan kondisi ideal mengenai topik yang akan Anda bahas.
Tuliskan teori dan keadaan ideal yang seharusnya terjadi sesuai dengan referensi yang Anda baca.
Selanjutnya bagian tengah segitiga merupakan bagian yang lebih kecil dari alas. Pada bagian ini tentu Anda tidak bisa memasukkan isi sebanyak bagian alas.
Anda harus mulai memilah mana yang bisa masuk dan mana yang tidak bisa. Begitupun dalam menulis pendahuluan Anda.
Saat di bagian ini, Anda harus memilih hal apa saja yang akan Anda tulis. Isi tersebut harus berkaitan dengan permasalahan yang Anda temui dan realita yang Anda temukan saat riset.
Tuliskan saja hal-hal yang berkaitan dengan hipotesis atau kecurigaan awal Anda dan alasan Anda memilih topik tersebut.
Bagian terakhir adalah pucuk segitiga yang ukurannya paling kecil diantara yang lain, sehingga Anda harus benar-benar memilih mana yang paling penting untuk dimasukkan.
Saat menulis bagian akhir pendahuluan ini, Anda harus menulis hal-hal inti dari topik yang akan Anda bahas.
Hal inti tersebut bisa berupa fokus penelitian Anda misalnya rumusan masalah, tujuan yang akan dicapai, dan manfaat penelitian.
Rumus segitiga terbalik ini juga perlu Anda terapkan dalam penulisan latar belakang masalah. Saat penulisan latar belakang, Anda harus mengawali dengan teori dan keadaan ideal yang Anda pahami dari berbagai sumber.
Kemudian bagian tengah diisi dengan realita yang Anda temui saat riset yang ternyata tidak sesuai dengan teori ideal yang dituliskan berbagai sumber.
Selanjutnya bagian terakhir Anda kemukakan permasalahan utama yang akan Anda bahas dan urgensi penelitian Anda serta tujuan dan manfaat penelitian yang akan Anda lakukan.