11 Cara Penulisan Kata Turunan Beserta Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kata turunan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan kata yang terbentuk sebagai hasil proses afiksasi, reduplikasi, atau penggabungan. Dengan kata lain, kata turunan merupakan kata yang diturunkan dari kata dasar karena penambahan afiks, pengulangan kata, dan penggabungan kata.

Berikut ini beberapa cara penulisan kata turunan dalam bahasa Indonesia yang perlu kita pahami.

Cara Penulisan Kata Turunan

  1. Kata turunan ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Misalnya: bernyanyi, menulis, gemetar, tulisan, dilakukan, penulis.
  2. Kata turunan dihubungkan dengan tanda (-) jika bentuk dasarnya bahasa asing, Misalnya: di-upload, meng-upgrade, men-download
  3. Kata turunan dihubungkan dengan tanda (-) jika bentuk dasarnya berawalan huruf kapital. Misalnya: pro-Barat, di-PHK
  4. Kata turunan ditulis terpisah jika bentuk dasarnya kata gabungan yang salah satunya berimbuhan (awalan, akhiran). Misalnya: berjabat tangan, bekerja sama, bekerja bakti, teradu domba, tanda tangani, bertanggung jawab, bertepuk tangan, garis bawahi.
  5. Kata turunan ditulis serangkai jika bentuk dasarnya berupa kata gabungan yang diimbuhi konfiks (awalan dan akhiran). Misalnya: menandatangani, mempertanggungjawabkan, menggarisbawahi, menyebarluaskan.
  6. Kata turunan ditulis secara serangkai jika salah satu unsur gabungan kata dipakai dalam kombinasi yaitu berupa kata terikat dan kata bebas atau biasa. Misalnya infrastruktur, dasawarsa, swadaya, antibiotik, antivirus, pascabayar, transmigrasi, prasejarah, prasangka, mahasiswa, mahaguru.
  7. Kata turunan ditulis terpisah jika kata turunan tersebut berupa gabungan maha dengan kata berimbuhan yang merujuk kepada Tuhan. Misalnya: Maha Penyayang, Maha Pengasih, Maha Pengampun.
  8. Kata turunan ditulis serangkai jika kata turunan tersebut merupakan gabungan kata maha dengan kata dasar yang merujuk kepada Tuhan, kecuali kata esa. Misalnya: Mahakuasa, Maha Esa, Mahamulia, Mahasuci
  9. Kata turunan ditulis secara serangkai jika kata turunan tersebut berupa gabungan kata maha dengan kata dasar tidak berimbuhan dan jumlah suku katanya dua buah. Misalnya: mahasiswa, mahaguru
  10. Bentuk-bentuk terikat yang diserap bahasa Indonesia dari bahasa asing, seperti anti, pro, dan kontra dapat dijadikan sebagai bentuk dasar. Misalnya:
    • Kali ini anggota lebih banyak yang pro daripada yang kontra.
    • Wajar jika mereka memperlihatkan sikap anti kepada mereka.
  11. Kata tak ditulis serangkai dan ditulis terpisah jika diikuti bentuk dasar yang berupa kata berimbuhan. Misalnya: takabadi, takacuh, takadil, takakrab, tak terpisahkan, tak tertarik, tak bersuara, tak tercapai.

Contoh Penulisan Kata Turunan

  1. Kata turunan yang bentuknya kata berimbuhan (awalan dan akhiran)
    • di + buat -> dibuat
    • me + masak -> memasak
    • me + lukis -> melukis
    • pe + laut -> pelaut
    • laut + an -> lautan
    • tulis + an -> tulisan
  2. Kata turunan yang bentuk dasarnya berawalan kapital
    • mem + PHK -> mem-PHK
    • di + PHK -> di-PHK
    • pro + Barat -> pro- Barat
  3. Kata turunan yang bentuk dasarnya dari bahasa asing
    • men + download -> men-download
    • meng + upload -> meng-upload
    • meng + upgrade -> meng-upgrade
    • di + upload -> di-upload
  4. Kata turunan yang bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan mengalami pengimbuhan konfiks (awalan dan akhiran)
    • me + tanda tangan + i -> menandatangani
    • meng + garis bawah + i -> menggarisbawahi
    • me + sebar luas + kan -> menyebarluaskan
  5. Kata turunan yang bentuk dasarnya gabungan kata dan salah satu bentuknya merupakan kata berimbuhan.
    • ber + jalan kaki -> berjalan kaki
    • ber + kerja sama -> bekerja sama
    • ber + kerja keras -> bekerja keras
    • ter + adu domba -> teradu domba
    • ber + tepuk tangan -> bertepuk tangan
    • ber + tanggung jawab -> bertanggung jawab
  6. Kata turunan yang bentuk dasarnya berupa gabungan kata yang salah satu katanya dipakai dalam kombinasi yaitu berupa kata terikat dan kata bebas atau biasa.
    • infra + struktur -> infrastruktur
    • dasa + warsa -> dasawarsa
    • swa + daya -> swadaya
    • anti + biotik -> antibiotik
    • anti + virus -> antivirus
    • pasca + bayar -> pascabayar
    • pra + sejarah -> prasejarah
    • pra + sangka -> prasangka
    • maha + siswa -> mahasiswa
    • maha + guru -> mahaguru
  7. Kata turunan berupa gabungan maha dengan kata berimbuhan yang merujuk kepada Tuhan.
    • Maha + Penyayang -> Maha Penyayang
    • Maha + Pengasih -> Maha Pengasih
    • Maha + Pengampun -> Maha Pengampun
  8. Kata turunan yang berupa gabungan kata maha dengan kata dasar tidak berimbuhan dan jumlah suku katanya dua buah.
    • maha + siswa -> mahasiswa
    • maha + guru -> mahaguru
  9. Kata turunan yang terdiri dari kata tak:
    • Kata tak ditulis serangkai jika diikuti bentuk dasar berupa kata dasar : tak + abadi -> takabadi, tak + acuh -> takacuh, tak + adil -> takadil, tak + akrab -> takakrab
    • Kata tak ditulis terpisah jika diikuti bentuk dasar yang berupa kata berimbuhan: tak + terpisahkan -> tak terpisahkan, tak + tertarik -> tak tertarik, tak + bersuara -> tak bersuara, tak tercapai -> tak tercapai.
fbWhatsappTwitterLinkedIn