Bahasa Indonesia

Cerita Rakyat: Pengertian, Unsur dan Jenisnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengertian Cerita Rakyat

Cerita rakyat merupakan salah satu jenis folklore lisan yang diwariskan dari mulut ke mulut secara turun-temurun.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita rakyat merupakan cerita dari zaman dahulu yang hidup di kalangan rakyat dan diwariskan secara lisan.

Cerita rakyat umumnya menyajikan cerita yang mengandung nilai, sikap, perilaku yang diwariskan kepada generasi berikutnya. Tokoh-tokoh dalam cerita rakyat bisa berwujud hewan, dewa, makhluk setengah dewa atau manusia.

Ciri-Ciri Cerita Rakyat

Adapun ciri-ciri cerita rakyat adalah sebagai berikut:

  • Penyebarannya dilakukan secara lisan atau dari mulut ke mulut.
  • Memiliki banyak variasi cerita.
  • Disebarkan di dalam kelompok tertentu dan dalam waktu yang cukup lama.
  • Penulisnya bersifat anonim atau tidak diketahui siapa pengarangnya.
  • Alur cerita yang disajikan sederhana.
  • Pada umumnya cerita rakyat mengandung pesan moral untuk pembacanya.
  • Mengandung nilai, sikap, perilaku yang diwariskan kepada generasi berikutnya.
  • Memiliki kalimat pembuka dan penutup yang khas dan klise, seperti pada zaman dahulu, pada suatu hari, dan mereka hidup bahagia selamanya.
  • Merupakan milik bersama atau milik kolektif.
  • memiliki berbagai bentuk dan jenis.

Fungsi Cerita Rakyat

Berikut ini adalah fungsi dari cerita rakyat bagi masyarakat:

Menurut William R. Bascom ada empat fungsi cerita rakyat, yaitu:

  • Sebagai sistem proyeksi,yakni sebagai alat pencermin angan-angan suatu kolektif
  • Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan
  • Sebagai alat pendidikan anak
  • Sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya

Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, cerita rakyat juga memiliki fungsi:

  • Sebagai hiburan dan pelipur lara bagi pembacanya.
  • Sebagai pemererat solideritas antarsesama masyarakat pemiliknya.
  • Sebagai sarana untuk mewariskan nilai-nilai khususnya nilai moral kepada generasi berikutnya.
  • Penguatan nilai-nilai sosial di dalam masyarakat.

Manfaat Cerita Rakyat

Cerita rakyat memiliki beberapa manfaat yang dapat berguna bagi masyarakat. Adapun manfaat cerita rakyat adalah:

  • Memperkenalkan beragam budaya
  • Membantu mempelajari sejarah
  • Menambah pengetahuan
  • Melatih kepekaan emosi bagi para pembacanya
  • Meningkatkan minat baca anak-anak

Nilai-Nilai dalam Cerita Rakyat

Cerita rakyat mengandung nilai-nilai yang perlu diwariskan dan ditanamkan kepada generasi penerus. Nilai-nilai tersebut antara lain:

  • Nilai Moral

Nilai moral merupakan nilai yang berisi ajaran atau petunjuk mengenai berbagai hal dalam kehidupan. Nilai ini tercermin dari perilaku tokoh di dalam cerita.

  • Nilai Pendidikan

Nilai pendidikan merupakan nilai-nilai positif yang sifatnya mendidik menuju lebih baik.

Dalam cerita rakyat, nilai yang terkandung di dalam cerita rakyat adalah nilai pendidikan mengenai agama, misalnya mengenai keikhlasan dan pendidikan mengenai sejarah karena beberapa cerita rakyat mengandung peristiwa sejarah.

  • Nilai budaya

Nilai budaya merupakan nilai yang dapat diambil dari sebuah budaya, misalnya masyarakat tidak berani untuk meninggalkan suatu budaya yang telah ada secara turun-temurun.

  • Nilai Sosial

Nilai sosial merupakan nilai yang berisi kesepakatan dalam berperilaku yang menjadi pedoman bagi masyarakat. Nilai-nilai sosial dalam cerita rakyat misalnya kebersamaan, kepatuhan, gotong royong, dan sebagainya.

Unsur-Unsur Cerita Rakyat

Cerita rakyat memiliki dua unsur penting yang disebut unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur-unsur tersebut yaitu:

Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun sebuah cerita. Adapun untuk intrinsik adalah sebagai berikut:

1. Tema

Tema merupakan pokok pikiran atau dasar cerita yang dipakai sebagai dasar mengarang. Tema adalah gagasan pokok dalam menulis sebuah cerita. Tema cerita rakyat biasanya menceritakan pengalaman hidup yang berhubungan dengan manusia, dewa, atau hewan.

2. Tokoh

Tokoh merupakan seseorang yang mengalami peristiwa di dalam cerita. Tokoh yang memegang peran di dalam cerita.

Tokoh dalam cerita rakyat umumnya berupa manusia, hewan, atau dewa-dewi. Tokoh terdiri dari:

  • Tokoh protagonis merupakan tokoh sentral atau tokoh utama.
  • Tokoh antagonis merupakan tokoh yang selalu berlawanan dengan protagonis.
  • Tokoh tritagonis merupakan tokoh pendukung.

3. Penokohan

Penokohan adalah watak tokoh atau karakter tokoh yang diberikan pengarang di dalam cerita. Penokohan dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami tokoh.

4. Latar Cerita (Setting)

Latar merupakan unsur cerita yang menunjukkan tempat kejadian, kapan terjadinya, suasana serta keadaan ketika peristiwa di dalam cerita terjadi. Latar terdiri dari:

  • Latar tempat adalah tempat terjadinya peristiwa. Misalnya di hutan, di kerajaan, di sebuah desa, dan sebagainya.
  • Latar waktu merupakan waktu terjadinya peristiwa terjadi, misalnya pagi hari, saat matahari terbenam, saat matahari terbit, dan sebagainya.
  • Latar suasana adalah suasana yang terjadi saat peristiwa terjadi, misalnya suasananya menyedihkan, menggembirakan, menegangkan, mengharukan dan sebagainya.

5. Alur Cerita/Jalan Cerita

Alur merupakan rangkaian atau urutan peristiwa yang membentuk suatu cerita. Alur terdiri atas tiga macam, yaitu:

  • Alur maju merupakan alur yang menyajikan peristiwa secara berurutan dari awal hingga akhir.
  • Alur mundur merupakan alur yang menyajikan peristiwa dengan cara diceritakan kembali
  • alur campuran merupakan gabungan alur maju dan mundur.

6. Sudut Pandang (Point of view)

Sudut pandang yang dimaksud adalah sudut pandang yang digunakan pengarang saat menyajikan tokoh, penokohan, latar, tindakan, dan peristiwa-peristiwa yang membentuk cerita.

Sudut pandang yang umumnya digunakan dalam cerita rakyat adalah sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang terdiri dari dua jenis yaitu:

  • Sudut pandang orang pertama berarti penulis terlibat langsung dan berperan sebagai tokoh utama dan tokoh lainnya.
  • Sudut pandang orang ketiga berarti penulis tidak terlibat langsung di dalam cerita, dan menggunakan dia atau mereka dalam menyebut tokoh-tokohnya.

7. Amanat

Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar.

Pada umumnya amanat termuat baik secara implisit atau eksplisit pada akhir cerita. Amanat yang terkandung di dalam cerita rakyat biasanya berhubungan dengan pengalaman hidup.

Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik merupakan unsur di luar cerita. Unsur ekstrinsik di dalam cerita rakyat antara lain:

  • Budaya dan nilai-nilai yang dianut dan dipercayai
  • Kondisi sosial dan kondisi politik serta kondisi ekonomi yang ada di dalam masyarakat
  • Tingkat pendidikan penulisnya
  • Kepercayaan yang dianut

Jenis-Jenis Cerita Rakyat

Menurut William R. Bascom cerita rakyat dibagi menjadi 3 jenis, jenis-jenis tersebut yaitu:

Dongeng merupakan karya sastra lisan yang dianggap fiksi, tidak masuk akal atau tidak benar-benar terjadi. Walaupun tidak masuk akan dongeng pada umumnya mengandung pesan moral untuk pembacanya.

Dongeng dapat berfungsi sebagai hiburan, sebagai sarana mewariskan nilai-nilai kehidupan kepada generasi muda, atau sebagai sarana protes sosial.

Dongeng dikenal memiliki kalimat pembuka dan penutup yang bersifat khas dan klise. Contoh dongeng: si Kancil.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, legenda merupakan cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah.

Legenda ditokohi oleh manusia yang seringkali memiliki kesaktian yang luar biasa. Contoh dari legenda adalah: Sangkuriang (Gunung Tangkuban Perahu).

  • Mite

Mitos merupakan cerita rakyat yang tokohnya adalah dewa dan dewi dan terjadi di dunia lain pada zaman dahulu atau masa lampau dan oleh pemiliknya atau penganutnya diyakini benar-benar terjadi.

Perbedaan mite dengan legenda adalah cerita mite dianggap suci oleh masyarakat yang mempercayainya. Contoh mite adalah cerita Dewi Sri.