Folklore: Pengertian – Ciri dan Fungsinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kali ini kita akan membahas mengenai Folklore, simak pembahasan berikut ini.

Apa itu Folklore?

Folklore berasal dari bahasa Inggris, kata Folk dan Lore. Folk adalah sekelompok orang dengan karakteristik tertentu seperti budaya dan fisik yang menjadi ciri kelompok lain. Lore adalah budaya yang telah ditransmisikan secara lisan atau lisan.

Folklore adalah bagian dari kebudayaan yang disebarkan atau diwariskan secara tradisional baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai isyarat atau alat bantu poengingat.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Folklor adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun, tetapi tidak dibukukan.

  • Adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun, tetapi tidak dibukukan
  • Ilmu adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang tidak dibukukan.

Ciri-ciri Folklore

Berikut adalah beberapa ciri dari folklore, Sebagai berikut:

  • Penyebaran dan keturunan biasanya dilakukan secara lisan dari generasi ke generasi.
  • Bersifat tradisional, yang didistribusikan dalam bentuk yang relatif padat atau dalam bentuk standar.
  • Dikembangkan dalam versi yang berbeda. Ini karena distribusi oralnya sehingga cerita rakyat sedikit berubah. Bentuk dasar dipertahankan.
  • Hal ini dikarenakan oleh cara penyebarannya dilakukan secara lisan sehingga sangat mudah mengalami perubahan.
  • Folklore merupakan milik bersama dari kolektif tertentu. Hal ini dikarenakan pencipta yang pertama sudah tidak diketahui lagi sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya, bahkan mengaku menciptakannya.

Fungsi Folklore

Adapun fungsi dari folklore, sebagai berikut:

  • Sebagai sistem proyeksi
  • Sebagai alat pencermin angan-angan suatu kolektif
  • Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan
  • Sebagai alat pendidik anak
  • Sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya.

Bentuk Folklore

Menurut Jan Harold Brunvard, ahli folklor dari Amerika Serikat, folklor dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok besar berdasarkan tipenya, yaitu:

Folklore Lisan

Merupakan folklore yang bentuknya asli secara lisan yang terdiri dari: puisi populer seperti sajak. Contoh: gula berlian klethik diamante (isih cilik sing prasaja).

Bahasa populer seperti aksen (Batak, Dayak, Jawa, Banyumasan, Bugis, Sunda dll), nama julukan (Cungkring, bentuk pendek) dan gelar bangsawan (Datok, Teuku, Raden dll). Ekspresi tradisional seperti amsal.

Sebagai contoh: Koyo monyet Koyo tulip (seperti monyet memiliki sumpit), seperti telur di bagian atas tanduk (situasi berbahaya) yang menggambarkan orang yang bingung. Kisah-kisah populer dalam prosa, seperti mitos, legenda dan jenis dongeng.

Folklore Sebagian Lisan

Merupakan folklore yang bentuknya yang terdiri dari campuran unsur lisan dan unsur bukan lisan, seperti: Permainan rakyat, kepercayaan rakyat (takhayul), adat istiadat, tarian rakyat , pesta rakyat dan lain-lain.

Folklor Bukan Lisan

Merupakan folklor yang bentuknya bukan lisan tetapi cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Biasanya meninggalkan bentuk materiil(artefak). Yang termasuk dalam folklor bukan lisan:

  • Arsitektur rakyat (prasasti, bangunan-banguna suci
    Arsitektur merupakan sebuah seni atau ilmu merancang bangunan.
  • Kerajinan tangan rakya
    Awalnya dibuat hanya sekedar untuk mengisi waktu senggang dan untuk kebutuhan rumah tangga.
  • Pakaian/perhiasan tradisional yang khas dari masing-masing daerah
  • Obat-obatan tradisional (kunyit dan jahe sebagai obat masuk angin)
  • Masakan dan minuman tradisional.

Jenis Folklore

Berikut adalah beberapa jenis dari folklore, sebagai berikut:

  • Mitos
    Mitos adalah hal mistis yang diyakini sebagai sekelompok orang yang berevolusi di suatu daerah.
  • Legenda
    Legenda adalah Prosa atau cerita rakyat yang berkembang di suatu daerah.
  • Dongeng
    Dongeng adalah prosa rakyat yang jalan ceritanya bersifat tidak masuk akal dan kurang dapat diterima dengan nalar namun seringkali mengandung nilai moral kehidupan.
  • Nyanyian Rakyat
    Nyanyian Rakyat adalah bentuk cerita rakyat yang terdiri dari lirik dan lagu
  • Upacara
    Upacara merupakan salah satu cara untuk memberikan penghormatan terhadap nenek moyang, tempat, peristiwa tertentu yang telah terjadi di masa lalu yang dihormati dan dilestarikan hingga kini.
fbWhatsappTwitterLinkedIn