Chlamydomonas : Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Habitat Serta Reproduksinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengertian Chlamydomonas

Chlamydomonas adalah kelompok dari ganggang hijau uniseluler yang bergerak dengan flagela dan digunakan sebagai model organisme untuk biologi molekular, seperti dalam pembelajaran pergerakkan flagela dan dinamika kloroplas biogenesis dan genetika.

Chlamydomonas dapat bereproduksi secara seksual dan juga aseksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara membentuk zoospora melalui pembelahan inti secara mitosis, sedangkan reproduksi seksualnya dilakukan  dengan membelah sel yang menghasilkan gamet.

Chlamydomonas memiliki panjang kurang lebih sekitar 10mm yang biasanya terletak di kolam, tanah basah dan parit drainase. Organisme ini memiliki warna hijau yang dihasilkan dari klorofil dalam strukturnya dan koloninya dapat sama banyak dengan warna air hijau jernih.

Spesies chlamydomonas memiliki bentuk oval, kadang-kadang piriform dengan pergerakannya menjadi karakteristik karena adanya dua flagela polar. Chlamydomonas memiliki kapasitas untuk memproduksi hidrogen menggunakan cahaya sebagai sumber energi, karbon dioksida dari lingkungan dan air sebagai donor elektron dan memiliki saluran ion yang diaktifkan oleh paparan langsung sinar matahari.

Ciri-ciri Chlamydomonas

Berikut ini ciri-ciri dari chlamydomonas yang perlu kamu ketahui, di antaranya:

  1. Bersel tunggal dan bergerak dengan flagela.
  2. Bersifat autotrof yaitu dapat membuat makanannya sendiri melalui fotosintesis.
  3. Bereproduksi secara aseksual menghasilkan zoospora dan seksual menghasilkan gamet.
  4. Memiliki panjang berdiameter 10 mikrometer (mm).
  5. Terdapat dinding sel dan membran plasma yang terdiri dari selulosa, lendir dan endapan kalsium karbonat.
  6. Habitatnya berada di perairan seperti air tawar alami, dan di tanah basah atau lembap.

Taksonomi Chlamydomonas

Sekitar 150 spesies telah dideskripsikan dari genus Chlamydomonas dan merupakan keluarga chlamydomonadaceae, memesan volvocales, kelas chlorophyceae, divisi Chlorophyta, kerajaan plantae.

Berikut ini spesies utama pada genus chlamydomonas yaitu:

  1. C. Reginae
  2. C. Reinhardtii
  3. C. coccoides
  4. C. braunii, 
  5. C. caudata, 
  6. C. pulsatilla, 
  7. C. euryale, 
  8. C. isabeliensis, 
  9. C. parkeae,
  10. C. plethora, 
  11. C. pulsatila, 
  12. C. concordia, 
  13. C. hedleyi, 
  14. C. provasolii, 
  15. C. epiphytica, 
  16. C. globosa, 
  17. C. gloeopara, 
  18. C. gloeophila, 
  19. C. mucicola, 
  20. C. minuta, 
  21. C. quadrilobata, 
  22. C. noctigama, dan
  23. C. nivalis.

Struktur Sel Chlamydomonas

Struktur sel chlamydomonas diselimuti oleh dinding sel dan membran sel yang tersusun dari selulosa, lendir, dan endapan kalsium karbonat.

Nukleus yang terdapat di chlamydomonas terdapat di dalam kloroplas dalam bentuk cangkir. Di bagian dalam sebuah pirenoid soliter yang terletak diantara pati yang diproduksi sebagai hasil dari proses fotosintesis. Spesies ini memiliki dua flagela yang berasal dari butir basal tempat letaknya di sitoplasma.

Pada struktur sel chlamydomonas juga terdapat kloroplas yang dikelilingi oleh sepasang selaput yang di dalamnya terdapat tilakoid yang ditumpuk dalam grana.

Habitat Chlamydomonas

Chlamydomonas hidup di perairan yang kaya akan nutrisi seperti air tawar alami atau kolam payau. Tidak hanya di perairan, spesies chlamydomonas juga hidup di tanah yang lembap dan epifit pada tanaman lain.

Chlamydomonas juga dapet berkembang di keanekaragaman lingkungan seperti cerobong termal bawah laut, sampai lapisan es Antartika. Chlamydomonas berkembang pada kondisi ekstrem, seperti ketiadaan oksigen.

Chlamydomonas juga memiliki kemampuan dalam memecah molekul air menjadi oksigen dan hidrogen dengan menggunakan oksigen sebagai respirasi dan melepaskan hidrogen. Sehingga efeknya yaitu Chlamydomonas dapat beradaptasi di alam.

Reproduksi Chlamydomonas

Chlamydomonas berkembang biak secara vegetatif atau aseksual dan juga secara generatif atau seksual. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan mengenai reproduksi chlamydomonas dibawah ini yang perlu kamu ketahui, yaitu:

1. Reproduksi Secara Aseksual

Reproduksi secara aseksual pada chlamydomonas tidak mengalami yang namanya perkawinan melainkan duplikasi individu dengan berbagai mekanisme. Keturunan spesies chlamydomonas dijamin dari bagian tubuhnya, yang dapat memisahkan dan tumbuh hingga mencapai ukuran dan bentuk tertentu.

Proses reproduksi aseksual chlamydomonas berawal dari pembelahan biner atau bipartisi. Protoplas difraksinasi untuk membentuk zoospora putri dua, empat dan delapan, yang mirip dengan sel induk. Setiap zoospora baru diberkahi dengan nukleus, sitoplasma dan flagela.

2. Reproduksi Secara Seksual

Reproduksi secara seksual diawali dengan membelahnya sel yang kemudian menghasilkan gamet. Gamet yang dihasilkan bisa gamet jantan ataupun gamet betina. Kedua jenis gamet tersebut bisa menghasilkan bentuk dan ukuran yang sama.

Jenis gamet tersebut dapat dihasilkan dengan bentuk dan ukuran yang sama. Dimana kedua gamet tersebut akan membentuk zigot dengan dinding sel yang tebal atau disebut sebagai ziogspora. Zigospora tahan terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik.

Setelah terbentuk zigospora, dinding tebal pada zigospora akan pecah dan keluar zoospora. Zoospora ini yang akan melakukan pembelahan meoisis sehingga terbentuk  sel baru dari chlamydomas.

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai chlamydomonas yang perlu kamu ketahui mulai dari pengertian, ciri-ciri, taksonomi, struktur sel, habitat hingga reproduksi chlamydomonas.

Dari pembahasan tersebut dapat di simpulkan bahwa chlamydomonas merupakan genus ganggang hijau yang bersel tunggal dan memiliki flagela. Chlamydomonas ini memiliki karakteristik dapat berkembang pada kondisi yang ekstrem seperti tempat yang ada oksigen.

Bahkan chlamydomonas dapat berkembang di tempat seperti cerobong termal bawah laut, sampai lapisan es Antartika. Spesies chlamydomonas berkembang biak dengan cara aseksual menghasilkan zoospora dan seksual menghasilkan gamet.

Bersifat autotrof yang dapat membuat makanannya sendiri melalui fotosintesis karena memiliki kloroplas dan struktur selnya ditutupi oleh dinding sel dan membran sel yang tersusun atas selulosa, lendir dan endapan kalsium karbonat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn