Kenali 7 Ciri-ciri Masyarakat Multikultural

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kamu pasti sudah memahami bahwa bangsa Indonesia ini terdiri dari berbagai macam suku yang tersebar dari ujung timur hingga barat.

Keragaman yang ada di Indonesia ini, membuat negara Indonesia memiliki masyarakat multikultural. Tapi apakah yang dimaksud dengan multikultural?

Multikultural merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan pandangan seseorang yang mengesampingkan perbedaan dalam ragam kehidupan di dunia atau kehidupan bermasyarakat.

Istilah multikultural secara harfiah terdiri dari dua kata, yakni multi dan kultural. Multi artinya banyak, majemuk, dan beragam. Sedangkan ‘kultural’ berarti sesuatu yang bersifat kebudayaan.

Masyarakat multikultural mempunyai definisi yang beragam menurut para ahli. Antara lain:

Menurut Nasikun, masyarakat multikultural adalah sebuah masyarakat jamak yang terdiri dari dua atau lebih tatanan sosial, masyarakat, atau kelompok yang secara kultural, ekonomi, dan politik dipisahkan. Masyarakat ini mempunyai struktur kelembagaan dan berbeda satu sama lain.

Kemudian J. S. Furnivall berpendapat, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas dua elemen atau lebih yang hidup sendiri-sendiri, tanpa melakukan kontak satu sama lain dalam kehidupan politik.

Menurut Clifford Geertz, masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang terbagi menjadi beberapa subsistem, di mana masing-masing subsistem tersebut terikat oleh ikatan primordial.

Menurut Parekh, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki berbagai jenis komunitas budaya dengan segala manfaat dan sedikit perbedaan yang ada, sejarah, adat-istiadat, dan kebiasaan yang ada.

Secara singkat, masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang tersusun atas keberagaman dan beragam budaya yang di dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, budaya, dan kebiasaan yang ditekankan penerimaan satu sama lain.

faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya multikulturalisme ini juga beragam, antara lain:

  • Faktor Sejarah

Contohnya keragaman bahasa dan corak bangunan di wilayah Indonesia yang dipengaruhi gaya Belanda.

  • Letak Geografis

Misalnya Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, membuat budaya masyarakatnya mempunyai beragam perbedaan.

  • Pengaruh Kebudayaan Asing

Contohnya pengaruh Hindu, Buddha, dan Islam yang lebih kental di daerah Indonesia bagian Barat. Karena zaman dahulu pedagang dari India dan Gujarat banyak berniaga di Pulau Jawa dan sekitarnya.

Sedangkan pulau-pulau di bagian Timur lebih banyak mendapat pengaruh dari Portugis

  • Kondisi Iklim

Perbedaan iklim mempengaruhi kualitas tanah, sehingga berpengaruh kepada bahan makanan yang ditanam. Sehingga mempengaruhi budaya masyarakatnya.

Ciri-ciri Masyarakat Multikultural dan Contohnya

Masyarakat multikultural mempunyai ciri dan karakteristik yang bisa kita kenali. Menurut Jurnal Akademika yang ditulis oleh Ifa Nurhayati Tahun 2020, ciri masyarakat multikultural antara lain:

  • Memiliki Struktur Budaya Lebih dari Satu

Banyaknya keberagaman yang muncul dalam masyarakat multikultural membuat struktur budayanya juga beragam.

Contohnya dalam hal dialek, bahasa, kepercayaan, dan adat istiadat yang berkembang di masyarakat.

Masyarakat Jawa khususnya Jawa Timur mempunyai tradisi selamatan di setiap fase kehamilan. Sedangkan di daerah lain, selamatan tersebut bisa jadi berbeda pelaksanaannya.

  • Punya Norma dan Nilai yang Disepakati

Ciri yang kedua dari masyarakat multikultural adalah mempunyai nilai dan norma yang yang sudah disepakati.

Kesepakatan nilai dan norma ini menjadi hal paling mendasar dari masyarakat multikultural. Karena tanpa adanya nilai dan norma yang disepakati, masyarakat tidak akan mempunyai landasan untuk menindak suatu masalah.

Contohnya adalah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. Beragam isi dan pasal dalam UUD 1945 ini menjadi landasan konstitusional yang merupakan nilai dan norma yang sudah disepakati bersama oleh warga negara Indonesia.

  • Adanya Segmentasi

Segmentasi di sini yaitu masyarakatnya terbentuk dari berbagai macam ras, suku, dan budaya. Namun meski sudah terikat dalam satu daerah, masyarakat ini tetap memiliki perbedaan.

Misalnya di Jakarta, ada berbagai macam suku dan ras yang hidup bersama dengan berbagai perbedaannya. 

Masyarakat di dalamnya bisa berasal dari dalam maupun luar negeri. Bisa juga dari berbagai suku yang tersebar di Indonesia. Tapi dalam kehidupannya mereka tetap menganut budaya daerahnya masing-masing.

Dalam suatu masyarakat majemuk, tentu akan ada lembaga yang kesulitan untuk mengatur dan menjalankan masyarakatnya.

Kesulitan ini muncul akibat terpisah oleh segmen-segmen tertentu dan perbedaan budaya yang cukup tinggi.

  • Terjadi Dominasi Ekonomi, Politik dan Sosial Budaya 

Karena banyaknya ras dan suku yang hidup di suatu negara, bisa menimbulkan gesekan antar suku. Termasuk dalam ranah politik dan ekonomi.

Suku atau ras yang menjadi mayoritas, umumnya akan lebih banyak menguasai porsi posisi politik. Bahkan bisa juga mendominasi pasar dan menguasai perekonomian.

Contohnya perpecahan yang terjadi di Rwanda akibat dominasi suku Tutsi di pemerintahan dibandingkan suku Hutu.

  • Proses Integrasi Berlangsung Lambat 

Tingginya perbedaan adat istiadat, ras, dan suku menjadi faktor lambatnya proses penyatuan di masyarakat multikultural.

Umumnya penyatuan atau integrasi akan muncul seiring dengan ketergantungan yang tercipta secara alami. Persatuan ini juga bisa timbul dari perasaaan senasib dan cita-cita masa depan yang sama.

Contohnya perjuangan pemuda-pemuda Indonesia di masa penjajahan Belanda. Meskipun datang dari suku yang beragam, namun karena ada latar belakang dan tujuan kemerdekaan yang sama, maka muncul persatuan.

Adanya perbedaan juga memicu konflik yang bisa meletup kapan saja. Pada masyarakat multikultural, isu tentang suku, agama, atau ras tertentu perlu menjadi perhatian utama.

Sebab dalam masyarakat multikultural, solidaritas antar kelompok akan semakin tinggi. Sehingga sedikit pemantik saja, bisa menyebabkan perpecahan yang besar.

Contohnya konflik antar kelompok yang terjadi antara Suku Madura dan Suku Dayak di Sampit Kalimantan.

Demikianlah penjelasan tentang ciri-ciri masyarakat multikultural beserta contohnya. Semoga bermanfaat!

fbWhatsappTwitterLinkedIn