Daftar isi
Hewan prokariotik merupakan istilah yang salah digunakan karena hewan-hewan, yang mencakup makhluk hidup seperti mamalia, burung, reptil, dan serangga, semuanya termasuk dalam kelompok eukariotik.
Istilah prokariotik lebih tepatnya merujuk kepada mikroorganisme seperti bakteri dan archaea. Bakteri dan archaea adalah mikroorganisme prokariotik karena keduanya memiliki sel prokariotik yang tidak memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti).
Hewan-hewan, termasuk manusia dan semua makhluk lainnya yang termasuk dalam kerajaan animalia adalah eukariotik, yang berarti sel-sel tersebut memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran. Hewan prokariotik dan eukariotik adalah istilah yang biasanya digunakan dalam konteks mikroorganisme, seperti bakteri dan protista.
Sedangkan hewan eukariotik adalah makhluk hidup yang memiliki sel-sel eukariotik. Ciri khas hewan eukariotik adalah adanya inti sel yang terbungkus oleh membran (inti), bersama dengan organel-organel sel yang lebih kompleks.
Contoh hewan eukariotik termasuk manusia, kucing, ikan, burung, dan berbagai jenis hewan lainnya dalam kerajaan Animalia. Hewan eukariotik memiliki keragaman besar dalam bentuk, perilaku, dan habitatnya.
Berikut contoh hewan prokariotik dan eukariotik.
Prokariotik mengacu pada mikroorganisme, seperti bakteri dan archaea, yang memiliki sel prokariotik, sedangkan hewan adalah makhluk eukariotik yang memiliki sel-sel eukariotik. Eukariotik memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran, sementara prokariotik tidak memiliki inti sel yang terdefinisi dengan baik. Hewan prokariotik merupakan anggota kerajaan animalia dan hewan prokariotik bukan bagian dari kerajaan tersebut.
Berikut contoh hewan prokariotik.
Bakteri Escherichia coli (E. coli) adalah organisme prokariotik. E. coli adalah salah satu jenis bakteri yang termasuk dalam kelompok prokariota. Bakteri seperti E. coli memiliki sel prokariotik, yang artinya mereka tidak memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti inti). Sebaliknya, materi genetik dalam bakteri E. coli berada dalam sitoplasma tanpa pembatasan membran inti.
Bakteri E. coli adalah mikroorganisme prokariotik yang umumnya ditemukan dalam usus manusia dan hewan lainnya. Beberapa jenis E. coli memiliki peran penting dalam pencernaan dan beberapa jenis lainnya dapat menjadi patogen dan menyebabkan penyakit jika terdapat dalam jumlah yang berlebihan atau dalam bentuk patogenik.
Bakteri Streptococcus juga merupakan organisme prokariotik. Streptococcus adalah genus bakteri yang termasuk dalam kelompok prokariota. Seperti bakteri lainnya, Streptococcus memiliki sel prokariotik, yang berarti tidak memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran. DNA tersebut terletak di dalam sitoplasma tanpa pembungkus membran inti.
Streptococcus adalah contoh bakteri yang memiliki berbagai spesies, beberapa di antaranya adalah komensal dalam tubuh manusia, sementara jenis lainnya dapat menjadi patogen dan menyebabkan berbagai penyakit, termasuk infeksi tenggorokan, pneumonia, dan infeksi lainnya.
Bakteri Lactobacillus juga merupakan organisme prokariotik. Lactobacillus adalah genus bakteri yang termasuk dalam kelompok prokariota. Seperti bakteri lainnya, Lactobacillus memiliki sel prokariotik, yang tidak memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti). Materi genetik (DNA) Lactobacillus terletak di dalam sitoplasma tanpa pembungkus membran inti.
Lactobacillus adalah kelompok bakteri yang umumnya ditemukan dalam lingkungan berfermentasi, dan beberapa jenisnya memiliki peran penting dalam proses fermentasi makanan, seperti dalam pembuatan yogurt, keju, dan produk fermentasi lainnya. Beberapa spesies Lactobacillus juga dianggap sebagai probiotik yang bermanfaat untuk kesehatan usus manusia.
Bakteri Salmonella adalah organisme prokariotik. Dalam hal tersebut, prokariotik mengacu pada fakta bahwa bakteri Salmonella, seperti bakteri pada umumnya, memiliki sel prokariotik. Sel prokariotik tidak memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti) dan umumnya lebih sederhana daripada sel-sel eukariotik yang dimiliki oleh hewan dan tumbuhan.
Salmonella merupakan contoh bakteri prokariotik yang sering dikaitkan dengan penyakit makanan seperti salmonellosis, yang dapat mempengaruhi manusia dan hewan lainnya.
Bakteri Clostridium juga merupakan organisme prokariotik. Seperti kebanyakan bakteri, Clostridium memiliki sel prokariotik, yang berarti mereka tidak memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti inti).
Bakteri Clostridium memiliki materi genetik yang ada dalam sitoplasma tanpa pembungkus membran inti, sehingga mereka adalah organisme prokariotik. Clostridium adalah kelompok bakteri yang memiliki beberapa spesies, beberapa di antaranya dapat menghasilkan berbagai jenis toksin dan memiliki peran dalam berbagai aspek biologi dan penyakit.
Arkea (atau Archaea) juga termasuk dalam kelompok organisme prokariotik. Seperti bakteri, Archaea memiliki sel prokariotik, yang berarti mereka tidak memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti) dan memiliki struktur sel yang lebih sederhana daripada sel-sel eukariotik yang dimiliki oleh hewan dan tumbuhan.
Meskipun Archaea seringkali dianggap sebagai organisme yang mirip dengan bakteri, tetapi memiliki perbedaan genetik dan biokimia yang signifikan dengan bakteri dan seringkali ditemukan di lingkungan ekstrem seperti mata air panas, danau asam, dan habitat ekstrem lainnya.
Hewan eukariotik adalah makhluk hidup yang termasuk dalam kelompok eukariota. Hewan eukariotik adalah hewan yang memiliki sel-sel eukariotik, yang memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti) dan berbagai organel sel yang lebih kompleks daripada sel-sel prokariotik.
Ciri-cirinya memiliki inti sel yang mengandung materi genetik (DNA) yang dikelilingi oleh membran inti sel, memiliki berbagai organel sel seperti mitokondria, badan Golgi, retikulum endoplasma, dan lainnya.
Eukariotik memainkan peran penting dalam proses seluler, cenderung lebih besar daripada sel-sel prokariotik seperti bakteri, dan sering berkembang biak secara seksual, yang melibatkan penyatuan sel-sel reproduksi jantan dan betina untuk menghasilkan keturunan dengan variasi genetik.
Hewan eukariotik mencakup berbagai jenis hewan, mulai dari manusia, mamalia, burung, reptil, amfibi, serangga, dan banyak lagi. Selain itu memiliki keragaman besar dalam bentuk, perilaku, dan habitatnya.
Kucing (Felis catus) adalah hewan eukariotik. Kucing termasuk dalam kerajaan Animalia dan memiliki sel-sel eukariotik. Selain itu juga memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti) dan berbagai organel sel yang kompleks seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan lainnya.
Kucing menjadi salah satu contoh hewan eukariotik yang merupakan mamalia dan memiliki karakteristik khas mamalia, termasuk sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem saraf, dan sistem reproduksi yang khas hewan eukariotik lainnya. Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang paling populer di seluruh dunia dan memiliki beragam jenis dan ras yang berbeda.
Laba-laba (Araneae) termasuk dalam kelompok hewan eukariotik. Laba-laba adalah hewan yang termasuk dalam kelas Arachnida dalam filum Arthropoda. Laba-laba menjadi hewan eukariotik karena sel-sel mereka memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti inti) dan berbagai organel sel yang lebih kompleks, sesuai dengan ciri-ciri hewan eukariotik.
Laba-laba adalah anggota kelompok Arachnida yang juga mencakup laba-laba air, kalajengking, dan sejenisnya. Hewan tersebut memiliki ciri-ciri khas arachnid, seperti empat pasang kaki dan tidak memiliki antena. Laba-laba terkenal dengan kemampuan mereka dalam membuat jaring laba-laba yang digunakan untuk menangkap mangsa.
Lembu (Bos taurus) juga merupakan hewan eukariotik. Lembu adalah salah satu spesies hewan ternak yang termasuk dalam kerajaan Animalia dan memiliki sel-sel eukariotik. Lembu memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti inti) dan berbagai organel sel yang lebih kompleks sesuai dengan ciri-ciri hewan eukariotik. Lembu adalah mamalia yang digunakan dalam pertanian dan peternakan untuk berbagai tujuan, termasuk produksi daging, susu, dan pekerjaan tani.
Lembu memiliki berbagai jenis dan ras yang telah dihasilkan melalui pemuliaan selektif untuk tujuan tertentu, seperti produksi daging, susu, atau bahkan sebagai hewan hias, serta telah menjadi bagian integral dari budaya dan kehidupan manusia sepanjang sejarah.
Ikan emas (Carassius auratus) juga merupakan hewan eukariotik. Ikan emas adalah anggota kerajaan Animalia dan termasuk dalam kelas Actinopterygii. Seperti semua hewan, Ikan emas memiliki sel-sel eukariotik yang memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti inti) dan berbagai organel sel yang lebih kompleks daripada sel-sel prokariotik.
Ikan emas adalah salah satu ikan hias yang sangat populer dalam akuarium dan memiliki berbagai varietas dengan warna dan bentuk yang berbeda. Ikan emas adalah contoh hewan eukariotik yang memiliki sistem pernapasan yang terdiri dari insang dan memiliki kemampuan bergerak dalam air.
Belalang (Orthoptera) juga merupakan hewan eukariotik. Belalang adalah ordo serangga yang termasuk dalam kelompok hewan eukariotik. Serangga, termasuk belalang, memiliki sel-sel eukariotik yang memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti inti) dan berbagai organel sel yang lebih kompleks daripada sel-sel prokariotik.
Belalang adalah serangga yang memiliki ciri khas seperti kaki belakang panjang dan adaptasi khusus untuk melompat. Selain itu menjadi contoh hewan eukariotik yang termasuk dalam kerajaan animalia dan memiliki keragaman besar dalam bentuk dan perilaku hewan yersebut.
Hewan prokariotik (seperti bakteri) memiliki sel prokariotik yang sederhana, tanpa inti sel yang terbungkus membran, sedangkan hewan eukariotik (seperti manusia dan hewan lainnya) memiliki sel-sel eukariotik yang lebih kompleks dengan inti sel yang terbungkus membran, organel sel yang lebih banyak, ukuran sel yang cenderung lebih besar, dan kemampuan reproduksi seksual.