5 Contoh Hewan yang Berkembang Biak dengan Fragmentasi

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Fragmentasi termasuk cara perkembang biakan atau reproduksi secara aseksual pada hewan dengan memotong atau memecah bagian tubuhnya menjadi fragmen-fragmen. Baik secara sengaja ataupun tidak sengaja, lalu bagian tubuh yang terpotong tersebut akan tumbuh dan berkembang membentuk bagian tubuh yang utuh seperti induknya.

Fragmentasi dapat terjadi secara sengaja ataupun tidak, dapat secara alami dan bisa juga karena ulah manusia ataupun kerusakan alam oleh pemangsa atau lingkungan. Perkembangan biakan secara fragmentasi terjadi melalui dua tahap, yaitu :

  • Pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi dua bagian atau lebih
  • Regenerasi dimana bagian tubuh yang terpotong akan tumbuh kembali pada bagian dari setiap potongan tubuh induk tersebut.

Hingga pada akhirnya terbentuklah individu baru yang mempunyai bagian tubuh lengkap dari setiap potongan tubuh tersebut dan bagian tubuh yang terpotong akan tumbuh kembali. Akan tetapi, reproduksi dengan cara fragmentasi juga memiliki kelemahan.

Karena perkembangan ini merupakan bentuk reproduksi aseksual, sehingga dari proses reproduksi ini tidak menghasilkan keanekaragaman genetika pada keturunannya.

Terdapat beberapa contoh hewan yang berkembang biak dengan cara fregmentasi, yaitu :

1. Cacing Annelida

Cacing Annelida merupakan cacing dengan tubuh yang tersusun daria segmen-segmen yang membentuk cincin unik pada bagian tengah tubuhnya. Nama annelida berasal dari bahasa latin “Annelus” yang berarti cincin kecil. 

Meski berongga, struktur tubuhnya tetap sempurna sehingga termasuk dalam hewan selomata. Seperti cacing pada umumnya, cacing Annelida bernapas melalui pembuluh darah kecil yang tersebar di seluruh permukaan tubuhnya, sistem pencernaannya dan sirkulasi tertutup.

Habitat cacing annelida berada di tanah lembab atau di perairan, baik air tawar maupun air asin. Cacing Annelida hidup secara bebas dan liar, spesies dari cacing ini adalah llintah dan cacing tanah. Untuk reproduksi cacing ini akan membelah dirinya. Lalu bagian yang terbelah akan meregenerasi menjadi cacing yang baru. 

2. Cacing planaria 

Cacing planaria biasa disebut juga dengan cacing pipih merupakan Platyhelminthes. Cacing ini berkembang biak dengan cara fragmentasi, yakni dengan cara memotong bagian tubuhnya lalu bagian tubuh tersebut mengalami regenerasi membentuk tubuh yang baru. 

Yang menarik adalah cacing planaria ini bisa memotong tubuhnya hingga menjadi 279 bagian yang berkembang menjadi cacing planaria baru. Hal ini dapat terjadi karena cacing planaria memiliki sel neoblast yang dapat mempercepat regenerasi tubuhnya. 

Cacing ini memiliki bentuk tubuh seperti daun yang panjang, lunak serta memiliki silia. Dengan bagian kepala yang berbentuk seperti  sekop dengan dua mata untuk melihat cahaya. Biasanya cacing ini ditemukan hidup di air tawar yang bersih. 

3. Spons

Spons atau bunga karang merupakan organisme multiseluler yang memiliki banyak pori di tubuhnya. Spons ini dapat berkembang biak dengan dua cara, yakni secara seksual dan aseksual. Untuk secara aseksual atau vegetatif yakni dengan melakukan fragmentasi.

Hewan seperti spons secara alami terpecah-pecah dan bereproduksi. Biasanya fragmentasi terjadi apabila tubuh spons tersebut patah, baik karena ombak laut atau hantaman hewan laut. Biasanya patahan dari spons tersebut akan terbawa oleh arus air laut hingga jauh dari induknya.

Hingga memperoleh tempat yang tepat maka patahan spons tersebut tumbuh menjadi spons yang baru apabila mempunyai sel kolensit yang berfungsi menghasilkan mesohil dan amebosit. Berbeda dengan cacing planaria yang proses regenerasinya tidak membutuhkan waktu yang lama

Pada spons ini proses pertumbuhan sangatlah lama, bahkan membutuhkan waktu bertahun-tahun hanya untuk membentuk ukuran 1 meter. Biasanya spons banyak ditemukan di air laut hingga kedalaman 8000 meter.

4. Koral

Terdapat banyak jenis koloni koral dapat berkembang biak melalui fragmentasi yang terjadi secara alami atau buatan. Dimana bagi yang hobi akuarium batu karang, dapat memecah koral dengan berbagai tujuan termasuk untuk perdagangan atau pertukaran dengan penggemar lain, eksperimen pembiakan, dan meminimalisir kerusakan terhadap batu karang.

Koral atau karang biasanya dapat digandakan dalam akuarium dengan menempelkan “fragmen” dari koloni induk menjadi substrat yang sesuai, seperti sumbat keramik atau sepotong batu hidup. Akuarium ini dirancang khusus untuk mengembangbiakkan koloni koral dari fragmen.

Banyak jenis koloni koral dapat berkembang biak melalui fragmentasi yang terjadi secara alami atau buatan. Bagi yang hobi akuarium batu karang, penggemar jamak memecah koral dengan berbagai tujuan termasuk pengendalian bentuk perdagangan, atau pertukaran dengan penggemar lain, eksperimen pembiakan, dan meminimalisir kerusakan terhadap batu karang.

Baik koral keras maupun lunak dapat difragmentasi. Genera yang sangat toleran terhadap fragmentasi antara lain: Acropora, Montipora, Pocillopora, Euphyllia, dan Caulastrea di antara banyak lainnya

5. Bintang laut

Bintang laut merupakan hewan invertebrata yang memiliki nama lain yakni asteroidea, yang masuk ke dalam kelompok Echinodermata, yang dapat berkembang biak secara seksual dan juga aseksual, untuk aseksual dengan cara fragmentasi. 

Pada bintang laut bagian tubuh yang mengalami fragmentasi adalah lengan. Dengan cara apabila salah satu lengannya terputus maka lengan tersebut dapat berkembang membentuk tubuh baru dan menjadi individu baru.

Lalu tubuh bintang laut yang kehilangan lengan akan mengalami regenerasi untuk menumbuhkan kembali lengan yang baru. Bintang laut banyak ditemukan di sekitar terumbu karang daerah iklim tropis dan juga di hutan rumput laut samudera dalam.

fbWhatsappTwitterLinkedIn