Daftar isi
Karya tulis ilmiah merupakan gabungan dari 3 suku kata yakni karya, tulis dan ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya berarti sebagai hasil dari sebuah upaya, usaha, perbuatan atau ciptaan. Sementara itu, tulis atau menulis diartikan sebagai segala kegiatan yang berhubungan dengan huruf, angka, pena ataupun media tulis lainnya.
Terakhir, menurut kamus besar bahasa Indonesia, ilmiah ini memiliki arti bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan. Maka dari itu, karya tulis ilmiah dapat diartikan sebagai sebuah karya yang dihasilkan dari kegiatan menulis dengan menggunakan kaidah ilmiah, mengedepankan aspek rasionalitasnya, mengusung permasalahan yang bersifat objektif dan faktual.
Maka dari itu, penulisan karya tulis ilmiah tidak boleh menggunakan kata yang bersifat ambigu atau memiliki makna yang ganda. Kata yang digunakan harus memiliki gaya bahasa yang lugas, eksplisit dan menggunakan variasi istilah ilmiah yang sesuai dengan aturan pada pedoman ejaan bahasa Indonesia.
Kalimat efektif sendiri merupakan sebuah kalimat yang memiliki susunan dan makna yang dapat dipahami dengan mudah oleh orang lain. Menurut Sry Satriya Tjatur Wisnu, kalimat efektifitas adalah sebuah kalimat yang bisa digunakan untuk mengungkapkan gagasan sesuai dengan keinginan dari seorang penulis atau pembicara.
Kalimat efektif tidak hanya berbentuk tulisan melainkan juga lisan. Dalam penggunaan kalimat efektif, pemberi informasi harus mampu memberikan jaminan terkait kejelasan informasi baik itu yang bersifat lisan maupun tulisan. Sebab, salah satu tujuan menggunakan kalimat efektif adalah agar informasi dapat diterima dengan baik sehingga seseorang itu bisa memahami informasi yang diterimanya.
Berikut ini beberapa contoh kalimat efektif yang digunakan dalam karya tulis ilmiah.
Pada contoh di atas, termasuk kalimat tidak efektif. Hal ini dikarenakan tidak memenuhi syarat kalimat efektif yang pertama yakni kesepadanan struktur. Kesepadanan struktur merupakan kalimat dengan struktur bahasa yang sepadan terhadap gagasan yang disampaikan oleh penulis atau pembicara.
Maka dari itu, kalimat efektif harus memiliki subjek dan predikat yang jelas serta mampu menggunakan kata penghubung dengan tepat. Suatu kalimat efektif harus memiliki subjek dan predikat yang jelas adalah dengan cara menghindar penggunaan kata depan.
Penggunaan kata depan sebelum subjek membuat kalimat menjadi tidak efektif. Adapun kata depan yang sebaiknya dihindari adalah di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai menurut dan lain sebagainya.
Pada contoh kalimat di atas, kalimat termasuk tidak efektif karena memiliki subjek yang ganda. Keberadaan subjek ganda dalam kalimat dapat mengakibatkan informasi yang didapatkan menjadi tidak fokus sehingga pembaca akan kesulitan untuk memahami makna tulisan.
Kalimat di atas tidak termasuk ke dalam kalimat efektif dikarenakan tidak memiliki bentuk yang paralel. Salah satu syarat kalimat dikatakan efektif adalah memiliki bentuk yang paralel atau sejajar. Jika pada kalimat bentuk pertama berupa kata benda, maka kalimat selanjutnya harus kata benda.
Begitupun berlaku jika kalimat pertama berupa kata kerja maka kalimat selanjutnya harus kata kerja. Tidak boleh dalam satu kalimat digabungkan pemakaian kata benda dan kata kerja. Sebab, akan membuat pembaca kebingungan.
Pada kalimat di atas terjadi pengulangan subjek. Penyebutan subjek dalam kalimat efektif hanya perlu dilakukan satu kali. Hal ini berlaku jika di dalam penulisan terdapat dua subjek maka penulis hanya menuliskan satu subjek saja dan tidak perlu diulang.
Pada kalimat di atas, terdapat kata yang memiliki kesamaan makna. Maka dari itu, jika terdapat dua kata yang pada dasarnya memiliki makna yang sama atau sinonim sebaiknya memilih salah satunya saja. Contohnya pada kalimat seperti, sejak dan dari, dibandingkan dan dari pada.
Kalimat ini tidak efektif karena terdapat penambahan kata yang sudah memiliki makna jamak. Maka dari itu, tidak perlu menggunakan kata lain untuk mengartikan jamak. Seperti pemakaian para hadirin sekalian. Para sudah menunjukkan jamak, maka dari itu tidak perlu ditambahkan dengan kata sekalian.
Kalimat efektif harus menghindari penggunaan superordinat pada hipomimi kata. Contohnya pada kalimat di atas. Tidak perlu menggunakan kata warna sebelum kata merah karena semua orang sudah tau bahwa merah itu termasuk ke dalam warna.
Kalimat di atas merupakan kalimat efektif karena tidak menggunakan kata “yang” untuk mendahului predikat. Kata “yang” dalam suatu kalimat dapat menjadikan struktur kalimat tidak sepadan.
Salah satu syarat kalimat efektif adalah pengunaan kata penghubung yang tepat.
Syarat kalimat efektif adalah kecermatan penalaran. Kecamatan penalaean memiliki fungsi untuk mencegah adanya makna ganda saat membaca kalimat. Contohnya pada kalimat di atas. Jika yang dimaksud mahasiswa terkenal maka yang digunakan kalimat kedua. Sedangkan jika yang dimaksud perguruan tinggi terkenal maka yang digunakan kalimat ketiga.
Dalam penulisan sebuah karya tulis baik yang bersifat fiksi maupun non fiksi haruslah menggunakan kalimat yang efektif. Tujuan pemakaian kalimat efektif ini adalah agar isi tulisan yang ada di dalam karya tersebut dapat dipahami oleh pembaca dan memudahkan ketika dibaca. Maka dari itu, bagi seorang penulis, kemampuan menulis menggunakan kalimat efektif sangatlah penting.