10 Contoh Pantun Tentang Ibu Beserta Maknanya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Adakalanya sebuah pantun digunakan untuk menggambarkan rasa kekaguman terhadap tokoh atau sosok tertentu. Pantun juga bisa digunakan untuk menunjukkan rasa terima kasih, rasa syukur, dan juga rasa cinta kasih.

Berikut adalah contoh pantun yang menceritakan tentang sosok seorang ibu disertai dengan penjelasan dan maknanya.

Contoh Pertama

Mengkudu muda warnanya hijau

Direbus untuk dibuat jamu

Jika hendak pergi merantau

Pintalah restu pada ibumu

Penjelasan Pantun:

Pantun tersebut terdiri dari empat baris yang memiliki sajak akhir a-a-a-a. Baris kesatu dan kedua merupakan bagian yang mengawali sebuah pantun yang disebut dengan sampiran. Sedangkan baris ketiga dan keempatnya adalah inti yang ingin disampaikan atau isi pantun.

Pantun tersebut berupa pantun nasehat yang berisikan anjuran atau nasehat bagi orang yang hendak merantau untuk bekerja, sekolah, maupun selainnya, agar mereka meminta doa restu pada ibundanya. Sebab restu seorang ibu akan membawa ridho dari Tuhan kepada mereka.

Contoh Kedua

Pergi ke taman di hari Rabu

Memotret indah bunga Cempaka

Sembilan bulan di rahim ibu

Setelah besar jangan durhaka

Penjelasan Pantun:

Pantun tersebut terdiri dari empat baris yang memiliki sajak akhir a-b-a-b. Baris kesatu dan kedua merupakan bagian yang mengawali sebuah pantun yang disebut dengan sampiran. Sedangkan baris ketiga dan keempatnya adalah inti yang ingin disampaikan atau isi pantun.

Pantun tersebut berisikan nasehat agar seorang anak tidak durhaka kepada ibunya, sebab ibunya sangat berjasa kepadanya dengan mengandungnya selama sembilan bulan, melahirkan, dan merawatnya hingga tumbuh dewasa.

Contoh Ketiga

Pergi ke warung membeli kopi

Jangan lupa gula dan beras

Cintanya ibu tiada bertepi

Kasihnya tiada berbatas

Penjelasan Pantun:

Pantun tersebut terdiri dari empat baris yang memiliki sajak akhir a-b-a-b. Baris kesatu dan kedua merupakan bagian yang mengawali sebuah pantun yang disebut dengan sampiran. Sedangkan baris ketiga dan keempatnya adalah inti yang ingin disampaikan atau isi pantun.

Pantun tersebut menceritakan tentang cinta kasih seorang ibu kepada anaknya. Seorang ibu memiliki rasa cinta yang sangat besar, bahkan digambarkan bahwa cinta kasih ibu itu tidak bertepi dan tidak terbatas.

Contoh Keempat

Burung dara burung merpati

Hinggap terdiam dalam sarangnya

Jadilah anak berbakti

Curahkan kasih pada ibunda

Penjelasan Pantun:

Pantun tersebut terdiri dari empat baris yang memiliki sajak akhir a-b-a-b. Baris kesatu dan kedua merupakan bagian yang mengawali sebuah pantun yang disebut dengan sampiran. Sedangkan baris ketiga dan keempatnya adalah inti yang ingin disampaikan atau isi pantun.

Pantun tersebut merupakan jenis pantun nasehat yang berisi petuah kepada seorang anak agar ia menjadi anak yang berbakti dan mau mengasihi ibunya.

Contoh Kelima

Enak rasanya kue bakpia

Beli sekotak isinya tiga

Ibu sosok yang mulia

Berikan waktu tuk keluarga

Penjelasan Pantun:

Pantun tersebut terdiri dari empat baris yang memiliki sajak akhir a-a-a-a. Baris kesatu dan kedua merupakan bagian yang mengawali sebuah pantun yang disebut dengan sampiran. Sedangkan baris ketiga dan keempatnya adalah inti yang ingin disampaikan atau isi pantun.

Pantun tersebut menceritakan mengenai sosok mulia seorang ibu. Ibu adalah sosok yang telah mengabdikan dirinya dan memberikan waktunya untuk mengurusi keluarganya.

Contoh Keenam

Bangku di tata di dalam kelas

Untuk ujian hari Selasa

Jadi anak janganlah malas

Bantu ibunda selagi  bisa

Penjelasan Pantun:

Pantun tersebut terdiri dari empat baris yang memiliki sajak akhir a-a-a-a. Baris kesatu dan kedua merupakan bagian yang mengawali sebuah pantun yang disebut dengan sampiran. Sedangkan baris ketiga dan keempatnya adalah inti yang ingin disampaikan atau isi pantun.

Pantun tersebut berisi nasehat kepada seorang anak untuk tidak malas dalam membantu ibunya. Seorang anak hendaknya mau membantu ibunya selagi ia memiliki waktu dan kesempatan untuk itu.

Contoh Ketujuh

Di kebun binatang lihat jerapah

Di dalam kandang berduaan

Menjadi ibu tidaklah mudah

Perlu ilmu dan kesabaran

Penjelasan Pantun:

Pantun tersebut terdiri dari empat baris yang memiliki sajak akhir a-a-a-a. Baris kesatu dan kedua merupakan bagian yang mengawali sebuah pantun yang disebut dengan sampiran. Sedangkan baris ketiga dan keempatnya adalah inti yang ingin disampaikan atau isi pantun.

Pantun tersebut menceritakan bahwa menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah dan tidak pula bisa dilakukan sembarangan. Seorang ibu  haruslah memiliki ilmu dan kesabaran dalam menjalankan perannya.

Contoh Kedelapan

Bakwan goreng harganya seribu

Hangat-hangat enak dimakan

Besarlah jasa seorang ibu

Dia mengandung dan melahirkan

Penjelasan Pantun:

Pantun tersebut terdiri dari empat baris yang memiliki sajak akhir a-b-a-b. Baris kesatu dan kedua merupakan bagian yang mengawali sebuah pantun yang disebut dengan sampiran. Sedangkan baris ketiga dan keempatnya adalah inti yang ingin disampaikan atau isi pantun.

Pantun tersebut menceritakan tentang besarnya jasa ibu bagi seseorang. Ibu adalah sosok yang mengandung dan melahirkan serta merawat kita semua sedari bayi hingga tumbuh dewasa.

Contoh Kesembilan

Sepeda adik rodanya tiga

Beli di pasar bersama ayah

Senyum ibumu sangat berharga

Doa ibumu Tuhan ijabah

Penjelasan Pantun:

Pantun tersebut terdiri dari empat baris yang memiliki sajak akhir a-a-a-a. Baris kesatu dan kedua merupakan bagian yang mengawali sebuah pantun yang disebut dengan sampiran. Sedangkan baris ketiga dan keempatnya adalah inti yang ingin disampaikan atau isi pantun.

Pantun tersebut memberikan nasehat kepada kita untuk senantiasa bersikap baik kepada ibu agar menciptakan senyuman di wajahnya. Selain itu, juga memberitahukan bahwa doa seorang ibu itu didengar dan diijabah oleh Tuhan.

Contoh Kesepuluh

Siang hari langitnya cerah

Mendung datang cuaca suram

Ibu yang bijak ibu sholihah

Doakan anak setiap malam

Penjelasan Pantun:

Pantun tersebut terdiri dari empat baris yang memiliki sajak akhir a-a-a-a. Baris kesatu dan kedua merupakan bagian yang mengawali sebuah pantun yang disebut dengan sampiran. Sedangkan baris ketiga dan keempatnya adalah inti yang ingin disampaikan atau isi pantun.

Pantun tersebut menceritakan bahwasanya seorang ibu yang bijaksana akan senantiasa mau mendoakan kebaikan untuk anaknya. Hal ini dikarenakan doa seorang ibu itu akan didengar dan dikabulkan oleh Tuhan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn