Salah satu jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya adalah paragraf deduktif. Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya berada di awal paragraf.
Deduktif sendiri berarti bersifat deduksi. Deduksi merupakan penarikan simpulan dari umum ke khusus. Dengan demikian, paragraf deduktif adalah paragraf yang menyajikan pernyataan umum di awal paragraf, kemudian baru diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
Kalimat penjelas dalam paragraf deduktif letaknya berada setelah kalimat utama. Fungsi kalimat penjelas adalah untuk menerangkan kalimat utama. Ada banyak hal yang bisa kita tuangkan dalam paragraf deduktif. Salah satunya adalah mengenai pendidikan.
Berikut ini beberapa contoh paragraf deduktif tentang pendidikan yang disertai dengan indentifikasi kalimat utama dan kalimat penjelasnya. Contoh-contoh di bawah ini dapat digunakan sebagai referensi belajar
Pendidikan karakter merupakan salah satu aspek penting yang perlu diberikan kepada generasi muda. Hal tersebut karena pendidikan karakter memberikan pembelajaran mengenai baik buruknya sesuatu. Selain itu, di dalamnya termuat norma agama dan kesopanan yang diperlukan oleh generasi muda masa kini. Dengan begitu akan tercipta generasi muda yang memiliki karakter yang kuat untuk membangun bangsa ini.
Penjelasan: kalimat utama pada paragraf contoh 1 adalah Pendidikan karakter merupakan salah satu aspek penting yang perlu diberikan kepada generasi muda. Kalimat setelah itu adalah kalimat penjelas yang menjelaskan alasan mengapa pendidikan karakter perlu diberikan kepada generasi muda.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) rencananya akan mengganti kurikulum pada tahun 2022. Kurikulum tersebut dinamakan Kurikulum Merdeka. Menurut Menteri Pendidikan, tujuan dibuatnya Kurikulum Merdeka adalah pemulihan dari ketertinggalan pembelajaran atau recovery dari learning loss akibat dari pandemi Covid-19. Kurikulum tersebut memberikan kebebasan dan kesempatan bagi guru untuk berkreasi dan berinovasi sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih mudah.
Penjelasan: kalimat utama pada paragraf contoh 2 adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) rencananya akan mengganti kurikulum pada tahun 2022. Kalimat setelah itu adalah kalimat penjelas yang menjelaskan kalimat utama yaitu mengenai kurikulum merdeka.
Sampai sekarang, masih banyak masyarakat yang menyepelekan pentingnya pendidikan. Padahal, pendidikan penting untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul. Dengan pendidikan, generasi muda memperoleh ilmu dan pengetahuan yang dibutuhkannya dalam kehidupan sehari-hari serta untuk bersaing di dunia kerja. Selain itu, pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk karakter anak agar anak memiliki sikap yang baik dan sopan kepada orang lain.
Penjelasan: kalimat utama pada paragraf contoh 3 yaitu Sampai sekarang, masih banyak masyarakat yang menyepelekan pentingnya pendidikan. Kalimat setelah itu adalah kalimat penjelas yang menjelaskan mengenai pentingnya pendidikan.
Belum meratanya sarana dan prasarana memicu terjadinya kesenjangan pendidikan. Berbagai hal menjadi faktor penyebab belum meratanya sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia. Misalnya dana dan perawatan yang belum maksimal. Banyak sekolah khususnya di daerah terpencil yang belum merasakan sarana dan prasarana yang memadai seperti halnya sekolah di perkotaan. Kualitas pendidikan yang diterima peserta didik antara di perkotaan dan daerah terpencil mengalami perbedaan yang signifikan. Contohnya, sekolah yang tidak memiliki laboratorium, lapangan, atau fasilitas lainnya memengaruhi kualitas belajar siswanya. Selain itu, sarana non fisik seperti sistem pendidikan dan pembelajaran menjadi penyebab lain terjadinya perbedaan.
Penjelasan: kalimat utama pada paragraf contoh 4 adalah Belum meratanya sarana dan prasarana memicu terjadinya kesenjangan pendidikan. Kalimat setelah itu adalah kalimat penjelas yang menjelaskan mengenai faktor penyebab belum meratanya sarana dan prasarana serta alasan mengapa belum meratanya sarana dan prasarana pendidikan memicu terjadinya kesenjangan pendidikan.
Pendidikan di keluarga memiliki peranan penting dalam membentuk karakter anak. Hal tersebut karena pendidikan di keluarga adalah pendidikan yang paling awal diterima anak. Orang tua memiliki peranan sebagai guru di rumah. Terkadang, tanpa sadar anak akan meniru semua perilaku orang tua di rumah. Pendidikan di keluarga menjalankan peranan penting dalam tumbuh kembang anak nantinya karena pendidikan di keluarga adalah fondasi anak dalam belajar segala hal. Orang tua yang mengajarkan kebaikan akan menjadi bekal anaknya dalam berperilaku dengan orang lain di sekitarnya.
Penjelasan: kalimat utama pada paragraf contoh 5 adalah Pendidikan di keluarga memiliki peranan penting dalam membentuk karakter anak. Kalimat setelah itu adalah kalimat penjelas yang menjelaskan mengapa pendidikan di keluarga penting dalam membentuk karakter anak.