6 Contoh Puisi Tentang Narkoba yang dapat Mengancam Jiwa

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Narkoba adalah zat yang berbahaya. Sudah banyak yang menjadi korbannya. Narkoba dapat menjermuskan pada kesesatan. Membuat manusia menjadi hilang akal. Meskipun, sudah tau bahaya dari narkoba, tetap saja banyak yang tergelincir pada benda haram ini. Mereka terlena dengan kenikmatan sesaat yang diberikan oleh narkoba. Jika sudah begini, untuk keluar dari barang haram akan kesusahan. Sebab, sudah menjadi ketergantungan.

Pemerintah terus berupaya memberontas pengedaran narkoba. Sayangnya, masih saja banyak kasus pengedaran narkoba dalam jumlah besar. Mirisnya, tak hanya menyisir orang dewasa, anak-anak juga menjadi santapan barang haram ini. Bahkan lebih parahnya, banyak publik figur yang ikut terjerumus ke dalamnya. Bolak-balik rehabilitasi tetapi belum bisa mengatasi kecanduan. Sudah seharusnya narkoba menjadi perhatian bersama.

Narkoba perlu dibersihkan jika tidak akan merusak generasi bangsa. Melalui gerakan anti narkoba dan kampanye di berbagai media, pemerintah terus berupaya memberantasnya. Namun, hal ini tidak akan berjalan jika tidak mendapatkan dukungan. Kita harus mendukung upaya pemerintah dalam memberantas pengedaran narkoba. Salah satunya melalui puisi.

Berikut ini kami sajikan puisi yang bertemakan “Narkoba”. Semoga dapat menyadarkan kita akan bahaya narkoba.

1. Narkoba Musuh Kita Bersama

Narkoba adalah musuh kita bersama
Jangan sampai barang haram yang membuat terlena
Mengantarkan akan jalan kesesatan
Jauh dari Tuhan dan dekat dengan kemaksiatan

Narkoba adalah musuh kita bersama
Yang harus kita berantas sampai tuntas
Tak bisa dibiarkan begitu saja
Atau akan merusak anak cucu kita di masa depan

Narkoba, ganja, sabu dan jenis obat-obatan terlarang
Memang membuat kita melayang
Tetapi, dapat membuat nyawa hilang
Menorehkan malu pada orang tersayang

Jangan, jangan kau dekati barang haram
Meskipun dapat mengantarkan kenikmatan
Ingat, itu hanya kenikmatan sesaat
Yang akan mengantarkan pada penyesalan

Wahai, kalian para pemangku kebijakan
Seriuslah membongkar pengedar barang haram
Kami percayakan kepada kalian
Nasib bangsa ke depan

Mari bersatu melawan barang haram
Mari mendukung upaya memberantas pengedaran
Mari menjaga orang-orang tersayang
Jangan sampai terjerumus pada lubang hitam

2. Narkoba, Barang Haram Mematikan

Sudah kubilang jangan kau dekati narkoba
Narkoba itu barang haram yang mematikan
Sekali kau mencicipi, akan membuat kencaduan
Susah lepas dari lingkaran kesesatan

Tak usah cari perkara dengan dalih mencoba hal baru
Tak perlu kau ikut-ikutan akan terlihat keren
Jangan sampai menggadaikan masa depan
Hanya demi sebutir barang haram

Sebutir, dua butir kau mencoba
Lama-lama akan ketagihan
Sekalipun yang dirasa hanya kenikmatan
Itu hanya nikmat yang mengantarkan pada penyesalan

Narkoba itu barang haram yang mematikan
Sudah banyak yang menjadi korban
Nyawa melayang, kehilangan orang tersayang
Masa depan menjadi berantakan

Coba, sesekali belajar dari pengalaman orang-orang
Renungi, bagaimana jika itu terjadi pada diri sendiri
Tak perlu mengikuti tren yang menyesatkan
Tak butuh dibilang keren karena ikut tren

3. Wahai Generasi Cemerlang

Wahai generasi yang cemerlang
Jangan sampai tersesat pada lingkaran haram
Jangan kau gadaikan kepercayaan orang-orang tersayang
Hanya demi nafsu setan

Wahai generasi yang cemerlang
Kalian adalah penerus masa depan
Di pundak kalian ada tanggung jawab yang harus diemban
Bagaimana nasib negara ini ke depan

Sadarlah kalian para penerus masa depan
Ingatlah, bagaimana perjuangan orang tua untuk menyekolahkan
Susahnya mencari sekeping rupiah untuk memberi makan
Ingatlah, perjuangan ibu yang bersusah payah melahirkan

Jangan nodai masa muda dengan hal yang tak bermanfaat
Jangan kotori catatan perjalanan dengan kemaksiatan
Ingatlah, jalan kalian masa panjang
Masih banyak yang perlu dibenahi dari sekarang

Sayangi, masa muda kalian dengan melakukan hal yang bermanfaat
Cari ilmu untuk bekal di masa depan
Sebab, kalian adalah harapan
Harapan nusa, bangsa, dan agama

4. Surat Untuk Para Pengedar

Surat terbuka untuk kalian para pengedar
Surat yang dikirim untuk mengetuk pintu hati
Surat dari seseorang yang peduli
Semoga dapat membuka mata hati dan nurani

Teruntuk kalian para pengedar
Sudahkan kalian berfikir sebelum melakukan?
Sudah kalian merenungkan apa yang terjadi ke depan?
Jika kalian mengedarkan barang haram

Teruntuk kalian yang memasok barang haram
Pernahkah terpikirkan nyawa-nyawa yang melayang karena ulah kalian?
Adakah sedikit rasa penyesalan?
Penyesalan untuk mengakhiri menjadi kuring barang haram

Wahai kalian para pengedar
Lihatlah televisi, berapa banyak generasi yang rusak
Lihatlah, berapa banyak orang-orang yang kehilangan
Karena barang yang dipesan dari kalian

Mereka yang nyawanya melayang
Mereka yang dirundung penyesalan
Mereka yang dikucilkan karena barang haram
Adalah para penerus bangsa, tempat kau dilahirkan

Jika, tak ada sedikitpun rasa kasihan dan penyesalan
Coba, ingatlah bagaimana wajah anak kalian
Lihatlah bagaimana mereka tumbuh berkembang
Yang kalian nafkahi dari barang haram

Berhentilah, sebelum banyak korban berguguran
Berhentilah, sebelum ajal datang menghadang
Sadarilah apa yang sudah dilakukan
Telah merugikan banyak kalangan

5. Mau Jadi Apa Kita Ke Depan?

Mau jadi apa kita ke depan?
Jika kepedulian telah hilang
Jika rasa kasih sayang telah melayang
Tak ada sedikitpun belas kasihan

Mau jadi apa kita ke depan?
Terus mengutamakan nafsu setan
Mengejar kenikmatan yang berujung penyesalan
Kenikmatan dari barang-barang haram

Sudah berapa banyak teguran yang diberikan?
Berapa banyak pesan yang disampaikan?
Jauhi narkoba karena itu mematikan
Dapat merusak masa depan

Mau jadi apa bangsa kita ke depan?
Jika anak mudanya mengonsumsi barang haram
Terlena pada kenikmatan
Tak memikirkan nasib bangsa ke depan

Mau jadi apa bangsa ini ke depan?
Tak pernah mencetak prestasi
Terus dikuasai oleh nafsu yang tinggi
Tak mau memikirkan masa depan

Jika, generasi muda rusak karena barang haram
Siapa yang akan sibuk memberikan kritikan?
Siapa yang akan mengawasi kasus korupsi?
Siapa yang akan peduli akan isu yang dihadapi di negeri ini?

6. Tobatlah, dari Barang Haram

Teruntuk kalian yang sudah pernah mencicipi
Tidak mengapa, asal jangan tergoda kembali
Menjauhlah agar tak terkena dua kali
Mendekatlah kepada Sang Ilahi

Tobatlah, dari menggunakan barang-barang haram
Kalian sudah pernah merasakan penyesalan
Tidak ada guna harus kembali pada lubang yang sama
Hanya akan membuat hilang kepercayaan

Menjauhi narkoba itu susah jika kecanduan
Namun, kesesatan tidak boleh dibiasakan
Kebaikan perlu diupayakan dan diperjuangkan
Sekalipun, dengan jalan yang terpincang-pincang

Jangan, pernah lagi mendekat pada barang haram
Jangan ada lagi niatan untuk mencicipi walau sebutir pil ekstasi
Ingatlah, penyesalan tidak bisa diputar ulang
Ingatlah, bagaimana wajah orang-orang tersayang

Jangan sampai mengecewakan dua kali
Jangan membuat orang tersayang merasa dikhianati
Segera pergi atau lari jika diajak kembali
Segeralah bertobat dengan memohon ampunan Ilahi

Itulah kumpulan puisi mengenai narkoba. Puisi-puisi di atas menggambarkan bahaya narkoba dan penyesalan orang-orang yang pernah mencobanya. Semoga dengan membaca puisi tersebut membuat kita sadar bahwa narkoba itu barang yang harus dijauhi. Narkoba dapat mengantarkan manusia pada kematian. Narkoba telah banyak merusak generasi masa depan. Maka, sudah seharusnya kita tak berani mencicipinya. Meskipun hanya satu butir pil ekstasi, tapi itu dapat menyebabkan kecanduan. Setelah kecanduan, akan sulit untuk keluar dari lingkaran barang haram.

fbWhatsappTwitterLinkedIn