Ada beragam jenis teks dalam bahasa Indonesia. Salah satunya adalah teks persuasi. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai contoh teks persuasi.
Teks persuasif adalah teks yang bertujuan meyakinkan pembaca atas gagasan, pendapat atau ide penulis yang disajikan dengan berbagai fakta pendukung. Teks persuasif terdiri atas empat bagian. Bagian pertama adalah pengenalan isu. Bagian kedua adalah rangkaian argumen. Bagian ketiga adalah pernyataan ajakan. Bagian keempat adalah penegasan kembali.
Pada bagian pengenalan isu, disajikan gambaran umum atau pengenalan isu mengenai topik yang akan dibahas. Pada bagian rangkaian argumen, berisi argumen penulis mengenai topik yang dibahas dan disertai dengan fakta-fakta pendukung.
Pada bagian pernyataan ajakan, penulis mengajak pembaca untuk melakukan keinginan penulis. Pada bagian penegasan kembali disajikan penegasan kembali atas penyataan yang telah disampaikan sebelumnya.
Ada banyak topik yang bisa dijadikan teks persuasif, salah satunya mengenai ajakan untuk menabung. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai contoh teks persuasif tentang ajakan untuk menabung disertai dengan struktur teksnya. Simak contohnya di bawah ini.
1. Menabung Sejak Dini
Salah satu kegiatan positif yang perlu diajarkan sejak dini adalah menabung. Mengapa demikian? Melatih anak untuk rajin menabung sedari kecil akan memengaruhi sikap mereka ketika dewasa. Anak yang telah terbiasa untuk menyisihkan uang untuk menabung akan lebih dapat mengatur keuangan mereka ketika usia mereka bertambah.
Menabung melatih anak untuk menghargai uang sehingga mereka berperilaku hemat dan tidak menghambur-hamburkan uang. Kesulitan yang mereka alami ketika menabung akan membuat mereka sadar bahwa mencari uang itu sulit dan tidak mudah. Mereka akan menghargai jeri payah mencari dan mengumpulkan uang. Ketika akan mempergunakan uang, mereka akan berpikir apakah kebutuhan atau barang yang dibeli benar-benar penting atau tidak. Dengan demikian, akan ada usaha ketika mereka menginginkan sesuatu.
Manfaat menabung lainnya adalah mengajarkan anak untuk selalu konsisten. Menabung adalah kegiatan yang berkelanjutan sehingga perlu adanya konsistensi untuk melakukannya. Selain itu, menabung juga mengajarkan kedisiplinan dan tanggung jawab. Namun, perlu diperhatikan bahwa orang tua menjadi contoh untuk anak. Oleh karena itu, orang tua selain mengajarkan dan melatih anak untuk menabung, juga harus mencontohkan untuk menabung. Selain mengajarkan pada anak, kita juga harus menanamkan sikap untuk disiplin menabung pada diri kita sendiri. Menabung dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak dan tidak terduga.
Maka dari itu, mari ajarkan anak untuk menabung sedini mungkin. Menabung membawa berbagai manfaat untuk saat ini dan untuk masa yang akan datang. Manfaat menabung akan terasa jika kita telah melakukannya secara rutin, konsisten, dan disiplin.
Sekali lagi, mari ajarkan anak menabung sedini mungkin. Menabung membawa banyak manfaat untuk mereka. Selain mengajarkan untuk hidup hemat, menabung juga melatih mereka untuk konsisten, disipilin, dan bertanggung jawab. Menabung juga melatih mereka untuk mengelola keuangan sedini mungkin.
Penjelasan: teks persuasi di atas membahas mengenai pentingnya mengajarkan anak untuk menabung sejak dini. Penulis mengajak pembaca agar menanamkan sikap untuk menabung sejak dini. Menabung sejak dini membawa banyak manfaat untuk anak. Selain menanmkan sikap hemat dan tidak menghambur-hamburkan uang, menabung sejak dini melatih mengelola keuangan sendiri.
2. Mari Menabung
Menabung adalah kegiatan menyisihkan atau menyimpan uang atau penghasilan untuk mengantisipasi kebutuhan di masa depan. Pada dasarnya, menabung membawa banyak manfaat. Namun, untuk menjaga konsistensi menabung secara rutin tidaklah mudah. Butuh usaha ekstra agar disiplin dan konsisten menabung. Sebenarnya ada beragam manfaat yang bisa dirasakan jika rutin menabung. Oleh karena itu, menabung sangat dianjurkan karena membawa banyak manfaat.
Salah satu manfaat menabung adalah untuk mengantisipasi keadaan darurat atau mendesak. Menabung untuk dana darurat sama halnya seperti sedia payung sebelum hujan. Keperluan mendadak bisa menimpa kita kapan saja. Misalnya saja, rumah bocor, saluran air rusak, kecelakaan, dan sebagainya. Oleh karena itu, memiliki tabungan dana darurat membantu kita untuk terhindar dari utang atau pinjaman. Dengan menabung, meminimalisasi terkena hutang atau pinjaman saat terjadi hal yang tidak terduga, mendesak, atau darurat.
Manfaat lainnya adalah menjaga keuangan agar tetap aman. Pada dasarnya, ketika memiliki tabungan, orang cenderung akan lebih tenang jika menghadapi berbagai peristiwa yang memerlukan biaya. Berbeda halnya dengan orang yang tidak memiliki tabungan dan menghadapai keadaan yang membutuhkan biaya. Ketika tidak memiliki tabungan dan melakukan pinjaman. Besar kemungkinan keuangan menjadi terganggu.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, memiliki tabungan memberi rasa aman dan ketenangan. Hal ini juga membantu kita ketika dalam keadaan tidak bekerja. Beberapa kondisi memang sulit diprediksi. Misalnya terkena PHK. Memiliki tabungan sangat membantu dalam menghadapi situasi tersebut.
Berdasarkan manfaat menabung yang telah disebutkan di atas, tidak ada salahnya kita menabung secara rutin, sebab menabung membawa banyak manfaat. Oleh karena itu, mari membiasakan diri menabung secara rutin. Tabungan diperlukan untuk kebutuhan mendesak, darurat serta mengurangi pinjaman. Manfaat menabung akan terasa jika kita telah melakukannya secara rutin, konsisten, dan disiplin.
Sekali lagi, mari menabung. Dengan menabung, kita bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi kebutuhan yang tidak terduga. Misalnya, sakit, kecelakaan, rumah rusak, dan sebagainya. Selain itu, menabung juga bisa untuk kebutuhan yang direncanakan, misalnya liburan, pendidikan, dan sebagainya. Maka dari itu, biasakan diri kita untuk menabung secara konsisten, agar kita dapat merasakan manfaat menabung.
Penjelasan: teks persuasi di atas membahas mengenai ajakan untuk menabung. Penulis mengajak pembaca untuk mulai menabung dan mempersiapkan untuk menghadapi berbagai kebutuhan yang tidak terduga maupun kebutuhan yang sudah direncanakan.