4 Dampak Ketimpangan Sosial dalam Masyarakat yang Perlu diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam bayangan banyak orang, kota diibaratkan sebagai tempat modern yang penuh dengan gedung-gedung pencakar langit dan memiliki segudang fasilitas mewah. Selain itu, kota juga dikenal memiliki berbagai tempat hiburan yang manarik untuk dikunjungi.

Bayangan-bayangan tersebut tidak sepenuhnya salah. Namun, dibalik kemewahan itu, kota juga memiliki sisi kelam bagi masyarakat kelas bawah yang tengah berjuang menaklukkan kota.

Masyarakat miskin di perkotaan tinggal di kawasan kumuh yang jauh dari kata layak. Mayoritas anggota masyarakatnya bekerja serabutan dengan upah yang terkadang tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Semakin banyak masyarakat miskin di perkotaan, dapat menyebabkan terbentuknya slum-area (kawasan kumuh). Biasanya, kawasan tersebut dapat dijumpai di sekitar pinggir rel kereta atau bantaran sungai.

Perbedaan kehidupan yang mencolok tersebut, dalam sosiologi disebut dangan ketimpangan atau kesenjangan sosial. Ketimpangan sosial dapat diartikan sebagai ketidaksetaraan peluang yang dimiliki anggota masyarakat tertentu dalam memperoleh sumber daya karena adanya perbedaan status sosial dan golongan.

Adanya ketimpangan sosial di tengah-tengah masyarakat menimbulkan berbagai dampak. Berikut adalah penjelasan mengenai empat dampak ketimpangan sosial, yaitu:

1. Diskriminasi Sosial

Diskriminasi sosial merupakan suatu perlakuan tidak adil yang dialami oleh individu atau kelompok. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perbedaan etnis, suku bangsa, ras, agama, kelas sosial, dan ekonomi. Diskriminasi biasanya terjadi pada kelompok minoritas yang mendapatkan perlakuan tidak sama dengan kelompok mayoritas.

Sementara itu, diskriminasi sosial sebagai akibat ketimpangan sosial terjadi pada masyarakat yang memiliki status atau kelas sosial dan ekonomi berbeda. Letak pembedaan tersebut dapat terlihat dari bentuk pelayanan, perlakuan, dan hak akses yang diterima masyarakat.

Contoh bentuk diskriminasi sosial yang sering dijumpao dalam kehidupan bermasyarakat yaitu kelompok kelas menengah ke bawah sulit mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan berkualitas.

2. Kecemburuan Sosial

Di antara kita pasti pernah merasa cemburu atau iri terhadap kesuksesan dan keberhasilan orang lain. Dalam sosiologi, hal ini dikenal dengan istilah kecemburuan sosial.

Kecemburuan sosial merupakan sikap tidak senang terhadap suatu kelompok / kelas sosial tertentu yang disebabkan oleh berbagai berbedaan yang ada.

Kecemburuan sosial dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu karena adanya prasangka dan perbedaan perlakuan yang diterima masyarakat. 

Apabila tidak segera diatasi, kecemburuan sosial dapat merusak hubungan sosial antarindividu dalam masyarakat serta mendorong terjadinya berbagai tindakan anarkis.

Contohnya, Dusun Hijau Asri kedatangan banyak transmigran dari wilayah lain. Para transmigran tersebut mendapatkan sejumlah bantuan dari pemerintah, seperti lahan pertanian, tempat tinggal, dan hewan ternak secara cuma-cuma. Namun, penduduka asli setempat tidak mendapatkan berbagai bantuan tersebut, akibatnya, penduduk asli Dusun Hijau Asri menarik diri dan melakukan demonstrasi menuntuk keadilan.

3. Monopoli

Dampak berikutnya yang terjadi akibat ketimpangan sosial adalah munculnya monopoli dalam aspek perekonomian dan perdagangan. Monopoli dapat terjadi karena adanya kesempatan, kekuasaan, dominasi, dan modal yang dimiliki oleh kelompok elite.

Akibatnya, masyarakat sebagai kelompok subaltern yang menjadi sasaran pengusaan tidak dapat berbuat banyak hal. Masyarakat terpaksa membeli produk yang minim pilihan dengan harga yang mahal.

Berikut adalah ciri-ciri monopoli yang perlu diketahui:

  • Pasar dikuasai oleh satu pihak / pengusaha saja.
  • Produk atau jasa ditawarkan cenderung tidak memiliki saingan.
  • Pengusaha yang melakukan praktik monopoli dapat menentukan harga produk.
  • Pengusaha lain sukar untuk terjun ke pasar.

4. Konflik Sosial

Ketimpangan sosial merupakan keadaan yang terjadi karena adanya kesenjangan atau ketidakseimbangan akses untuk mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

Sumber daya ini mencakup kebutuhan primer, seperti pendidikan, kesehatan, tempat tinggal, peluang usaha dan kerja, serta kebutuhan sekunder, seperti sarana untuk mengembangkan karir dan usaha.

Ketidakseimbangan untuk menggapai berbagai akses tersebut akan menimbulkan konflik di tengah-tengah masyarakat.

Menurut Soejono Soekanto, konflik sosial merupakan proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha mencapai suatu tujuan dengan cara menentang pihak lawan yang terkadang disertai dengan ancaman atau kekerasan.

Secara umum konflik social dibagi menjadi dua jenis, yaitu konflik sosial laten (tersembunyi) dan konflik sosial manifes (tampak).

Contoh konflik sosial laten akibat ketimpangan sosial adalah pertentangan antara buruh dan pengusaha. Konflik tersebut disebabkan oleh pengusaha membayar buruh dengan upah yang rendah dan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Sementara itu, contoh konflik sosial manifes sebagai dampak ketimpangan sosial yaitu kekerasan, kesuruhan, perusakan fasilitas umum, perang, dan bentrok.

fbWhatsappTwitterLinkedIn