4 Dampak Penetapan Plafon Harga Beserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Untuk bisa menyeimbangkan ataupun mengontrol jalannya mekanisme pasar, terkadang pemerintah harus bisa mengendalikan harga pasarnya. Agar harga pasar bisa diterima dengan baik oleh para konsumen, terkadang pemerintah menetapkan kebijakan pengendalian harga dengan menentukan beberapa batas batas harga.

Yang mana batasan harga tersebut ditetapkan untuk semua jenis produk yang ditawarkan di pasar. Baik produk barang ataupun produk jasa. Semua produk tersebut akan terkena implikasi dari penetapan kebijakan pengontrolan harga ini. Kebijakan yang berkaitan dengan upaya pemerintah untuk mengontrol atau mengendalikan harga pasar ini bisa dikelompokkan menjadi dua jenis yang mencakup, penetapan plafon harga dan penetapan harga dasar.

Keduanya merupakan kebijakan yang diterapkan pemerintah guna memberikan harga terbaik bagi para konsumen pasar. Plafon harga merupakan upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah dengan menetapkan batasan batasan harga maksimal terhadap setiap produk.

Tujuan utama dari penerapan plafon harga ini adalah untuk melindungi konsumen lokal dari harga harga produk yang tidak terjangkau. Maka dengan penetapan plafon harga ini diharapkan konsumen bisa dipermudah untuk menjangkau produk produk yang dibutuhkannya.

Selain menciptakan berbagai keuntungan bagi konsumen, penetapan dari plafon harga ini juga memberikan dampak lainnya pada pasar. Berikut merupakan dampak dari penetapan plafon harga.

1. Menimbulkan Kelangkaan Barang dan Jasa

Selain menciptakan berbagai kemudahan bagi konsumen, penetapan plafon harga ini juga menimbulkan dampak negatif yang perlu untuk dipertimbangkan lebih lanjut. Dengan penetapan kebijakan pengontrolan harga ini, otomatis harga produk di pasaran baik barang ataupun jasa mengalami penurunan harga.

Jika tidak begitu, kemungkinan harga jual produk barang ataupun jasa di pasaran tidak akan mematok harga yang sangat tinggi. Harga yang ditawarkan akan cenderung lebih mudah dijangkau oleh para konsumen. Sehingga, saat kebijakan plafon harga ini ditetapkan, angka permintaan terhadap barang ataupun jasa di pasaran akan melonjak tajam.

Bahkan, angka permintaan tersebut bisa terbilang melebihi batas dari volume barang ataupun jasa yang telah disediakan oleh perusahaan. Di sisi lain, ketika harga produk barang ataupun jasa di pasaran mengalami penurunan, mendorong perusahaan ataupun produsen untuk mengurangi distribusi barangnya ke pasaran.

Hal ini terjadi karena mereka tahu, bahwa barang ataupun jasa yang nantinya mereka pasarkan tidak akan terjual sesuai dengan target harga yang mereka tetapkan. Dan bisa dibilang dapat menimbulkan kerugian di pihak mereka. Oleh karena untuk mengatasi itu, produsen dan perusahaan lebih memilih untuk mengurangi pasokan barangnya.

Dan situasi ini mendorong terjadinya kelangkaan terhadap barang dan jasa yang diminta oleh konsumen. Hal ini bisa terjadi karena tingginya permintaan konsumen tidak diimbangi dengan banyaknya pasokan barang dan jasa yang masuk ke pasaran.

2. Terjadi Penurunan Terhadap Surplus Ekonomi

Surplus ekonomi merupakan penjumlahan dari surplus konsumen dengan surplus produsen. Atau bisa diartikan surplus ekonomi bisa meningkat apabila surplus konsumen dan surplus produsen mengalami peningkatan. Hal ini bisa terjadi karena surplus ekonomi, surplus konsumen dan surplus produsen berjalan beriringan dan berbanding lurus.

Dengan ditetapkannnya kebijakan mengenai penetapan plafon harga ini bukannya berdampak pada surplus ekonomi yang meningkat, melainkan menyebabkan surplus ekonomi menurun. Karena seiring dengan penetapan kebijakan plafon harga ini, antara produsen dan konsumen mengalami kerugian.

Hal ini bisa terjadi karena dengan ditetapkannya kebijakan mengenai plafon harga ini menyebabkan para produsen mendapatkan keuntungan yang sangat sedikit. Dan hal ini mendorong produsen atau suatu perusahaan untuk meminimalisir distribusi barangnya ke pasaran.

Dan apabila hal tersebut terjadi secara terus menerus bisa menyebabkan kelangkaan barang dan jasa di pasaran. Sedangkan apabila dilihat dari sudut pandang konsumen, walaupun mereka mendapatkan keuntungan dengan penetapan harga yang cenderung terjangkau, mereka tetap dihadapkan permasalahan dengan adanya kelangkaan barang ataupun jasa ini.

Berbagai kebutuhan akan barang ataupun jasa bisa saja tidak terpenuhi karena hal tersebut. Dan hal inilah yang menyebabkan konsumen juga merasa dirugikan akan penetapan kebijakan plafon harga ini.

3. Penetapan Volume Barang dan Jasa

Karena penetapan kebijakan plafon harga bisa menyebabkan kelangkaan barang apabila ditetapkan dalam jangka waktu yang lama. Pemerintah harus bisa mengupayakan kebijakan lain untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satunya adalah dengan menetapkan secara pasti jumlah barang dan jasa yang harus disediakan di pasaran.

Sehingga walaupun tingkat permintaan konsumen sangat tinggi, masih bisa terpenuhi dengan berbagai jenis barang ataupun jasa yang telah disediakan. Hal ini dilakukan semata mata untuk memastikan bahwa kebutuhan konsumen lokal akan barang ataupun jasa bisa terpenuhi semua.

4. Munculnya Pasar Gelap

Terjadinya kelangkaan barang ataupun jasa di pasaran menyebabkan beberapa konsumen mungkin akan tergoda untuk membeli barang ataupun jasa yang diperlukanya di pasar gelap. Pasar gelap ini bisa dikatakan sebagai tempat jual beli yang tidak legal atau tidak bersesuaian dengan peraturan dan ketentuan pemerintah.

Tidak hanya itu, dengan adanya penetapan terhadap batas maksimal produk secara tidak langsung mendorong para produsen untuk beralih menjual produknya di pasar gelap. Karena di pasar gelap mereka bisa menjual barang ataupun jasa mereka secara bebas.

Dan tentunya tanpa ada batasan harga atau ketentuan lainnya. Hal ini dilakukan oleh para produsen tentunya untuk bisa mendapatkan keuntungan dalam jumlah yang besar.

fbWhatsappTwitterLinkedIn