Ekonomi Konvensional: Pengertian – Ciri dan Contoh

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selain ekonomi syariah, ekonomi konvensional juga merupakan sistem perekonomian yang banyak digunakan. Berikut pembahasannya.

Pengertian Ekonomi Konvensional

Ekonomi konvensional merupakan suatu sistem perekonomian seperti kegiatan produksi, distribusi, pertukaran dan perolehan serta konsumsi barang maupun jasa yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang yang melaksanakan kegiatan perekonomian tersebut.

Sistem ekonomi konvensional ini merupakan sistem ekonomi yang sudah dipraktikan secara luas dalam sebuah masyarakat.

Ekonomi konvensional erat hubungannya dengan kamampuan manusia dalam mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Sistem ekonomi konvensional juga merupakan dasar ekonomi yang pertama muncul.

Diberbagai negara banyak sekali yang menerapkan sistem ekonomi konvensional ini termasuk salah satunya di Indonesia.

Penggunaan sistem ekonomi berdampak pada kemakmuran negara tersebut, pengunaan ekonomi konvensional dari berbagai negara tersebut

dikarenakan banyak keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan sistem ekonomi konvensional.

Ciri-ciri Ekonomi Konvensional

Untuk lebih mengetahui mengenai ekonomi konvensional, berikut ini ciri-ciri dari ekonomi konvensional anatar lain :

  • Dasar hukum ekonomi konvensional berasal dari hukum positif, setiap sistem ekonomi memiliki dasar hukumnya masing-masing. Sementara dasar hukum dari ekonomi konvensional adalah hukum positif, yang berarti kegiatan ekonomi bersifat positif dan dibawah payung hukum berdasarkan UU perbankan.
  • Alat produksi berada ditangan perorangan, setiap pelaku usaha harus menyediakan sendiri alat yang layak untuk mendukung usaha yang dikelola.
  • Pemerintah tidak bisa ikut campur langsung terhadap kegiatan perekonomian, dalam sistem ekonomi konvensional kewenangan pemerintah dibatasi dan hanya berperan untuk mengamati dan mengawasi kebijakan ekonomi. Dalam kondisi itu, akan mudah menimbulkan konflik.
  • Kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi berdasarkan motif mencari keuntungan, tujuan utama dari sistem ekonomi konvensional adalah mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya.
  • Ketersediaan modal menjadi hal yang penting, dalam ekonomi konvensional modal menjadi penggerak utama dalam sebuah usaha yang dikelola. Dalam ekonomi konvensional masyarakat dituntut untuk melakukan pengorbanan seminimal mungkin dan mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.
  • Terdapat pasar besar, merupakan dimana penjual menjual barang dengan jumlah yang banyak tanpa mempengaruhi harga. Pembeli dan penjual bebas melakukan transaksi tanpa ada pengaruh permintaan dan penawaran.
  • Masyarakat memiliki hak untuk melakukan kegiatan ekonomi, dalam ekonomi konvensional masyarakat memiliki jaminan sepenuhnya dalam melakukan kegiatan ekonomi sebebas mungkin. Dengan kebebasan tersebut diharapkan setiap individu atau kelompok mampu untuk mengembangkan usaha mereka dengan perizinan yang sah dan legal.
  • Terdapat persaingan bebas dalam pasar, persaingan yang dimaksud cenderung kepada para penjual dalam menjual barang dagangan mereka, serta pembeli memilih barang yang mereka butuhkan . Dengan begitu para penjual akan bersaing untuk menjual barang terbaik mereka.
  • Harga dibentuk di pasar bebas, harga yang ditentukan oleh 3 jenis harga yaitu harga produksi, harga distribusi serta harga konsumsi.
  • Kemudahan dalam memperoleh pinjaman, sistem ekonomi konvensional memberikan kemudahan bagi masyarakat atau pelaku usaha untuk memperoleh modal

Tujuan Ekonomi Konvensional

Ekonomi memiliki beberapa tujuan, diantaranya :

  • Kemajuan manusia terbaik diukur dengan peningkatan nilai dari apa yang mereka konsumsi, semakin tinggi tinkat belanja dari konsumen akan meningkatakan kesejahteraan masyarakat yang mengakibatkan output ekonomi yang lebih besar.
  • Tindakan yang menghasilkan pengembalian secara finansial paling besar kepada individu atau perusahaan adalah yang paling bermanfaat juga bagi masyarakat.
  • Sikap kompetitif lebih rasional bagi setiap individu dan perusahaan daripada sikap kooperatif, yang berakibat membangun sikap masyarakat yang bermotif kompetitif.
  • Motivasi dari setiap kepentingan manusia adalah dirinya sendiri, yang diekspresikan melalui pencarian pendapatan atau keuntungan finansial.

Manfaat Ekonomi Konvensional

Salah satu contoh penerapan ekonomi konvensional adalah adanya bank konvensional. Berikut ini bebrapa manfaat dari ekonomi konvensional, antara lain :

  • Memudahkan transaksi, segala bentuk transaksi yang pada ekonomi konvensional ini memudahkan pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan ekonomi tersebut.
  • Mendapatkan keuntungan, dengan menggunakan jasa dari bank konvensional. Apabila kita menabung pada bank tersebut tabungan tersebut akan bertambah sesuai dengan ketentuan institusi.
  • Keuangan lebih terencana, dengan menggunakan jasa bank konvensional pengelolaan keuangan akan lebih terencana.
  • Mudah diambil, ketika ada keperluan mendesak akan lebih mudah ketika ada keperluan mendesak.
  • Aman dari resiko, dengan menabung pada bank konvensioanal uang yang ditabungkan akan tetap aman.

Prinsip Ekonomi Konvensional

Perbedaan antara ekonomi konvensional dan ekonomi syariah terletak pada prinsip yang diterapkan. Berikut ini beberapa prinsip ekonomi konvensional diantaranya :

  • Prinsip Kapitalis, merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian setiap produksi barang, menjual barang hingga penyaluran barang.
  • Prinsip Sosialis, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tanpa campur tangan pemerintah.

Contoh Ekonomi Konvensional

Contoh penerapan ekonomi konvensional adalah salah satunya pinjaman kepada bank konvensional.

Apabila seseorang meminjam sejumlah uang kepada sebuah bank konvensional, maka sebelum dana tersebut cair akan ada kesepakatan antara kedua belah pihak.

Ketika menetapkan antara jatuh tempo pembayaran pinjaman dan juga bunga yang telah ditetapkan oleh pihak bank, maka apabila peminjam tidak mampu membayar ketika jatuh tempo tersebut, pihak bank akan memberikan bunga yang lebih besar kepada peminjam.

fbWhatsappTwitterLinkedIn