Daftar isi
Apa Itu Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sebuah kolaborasi gabungan antara kapitalis dan sosialis. Sistem tersebut mengambil beberapa bagian baik dari kedua ideologi tersebut dalam dunia perekonomiannya. Pastinya, ada banyak evaluasi yang perlu dilakukan agar sisi negatif dari kedua ideologi tersebut dapat dihindari.
Sistem ekonomi campuran menerapkan kerja sama antara pihak pemerintah dan pihak swasta untuk menjalankan sistem ekonomi. Sistem ini dilakukan dengan dasar sisi pemerintahan berhak untuk melakukan intervensi kegiatan ekonomi masyarakat dan pelaku usaha dalam penentuan kebijakannya. Masyarakat sendiri dapat melakukan kegiatan ekonomi dengan bebas.
Tujuan utama dari sistem ekonomi campuran umumnya untuk tidak menimbulkan keberpihakan ekonomi terhadap pemerintah maupun kepala pemilik modal atau masyarakat. Hal ini membuat sistem ekonomi campuran menjadi sistem ekonomi yang paling fleksibel.
Masyarakat tetap dapat berinovasi dengan melakukan kegiatan ekonomi pada sistem ekonomi campuran. Di sisi lain, pemerintah juga dapat berperan dalam mensejahterakan masyarakat.
Beberapa ciri-ciri sistem ekonomi campuran adalah :
- Pemerintah dan swasta berperan aktif dan bekerjasama untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
- Pihak swasta diberikan kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi dengan batasan dan intervensi tertentu.
- Pemerintah dapat melakukan perencanaan, peraturan, dan kebijakan yang berkaitan dengan ekonomi.
- Ada persaingan di pasar dengan batasan yang wajar dan bersih.
- Pemerintah ikut mengawasi dan melakukan intervensi kegiatan ekonomi.
- Mekanisme pasar dapat menentukan jenis, jumlah, dan harga jual barang yang di produksi.
- Pemerintah mengatur dan mengelola sumber daya vital.
- Pemerintah dan swasta memiliki peran yang sama dalam kestabilan ekonomi.
Ada beberapa negara yang sudah menerapkan sistem ekonomi campuran. Negara-negara yang dulunya menerapakan sistem ekonomi kapital atau sosialis juga sudah mulai berpindah ke sistem ekonomi campuran.
Negara Sistem Ekonomi Campuran
1. Indonesia
Sistem ekonomi yang dipakai di Indonesia merupakan sistem ekonomi campuran yang disebut dengan sistem ekonomi pancasila. Sistem ini adalah gabungan dari sistem ekonomi liberal dan komando. Asas-asas pancasila juga dijunjung kuat dalam sistem ekonomi pancasila.
Sistem ekonomi campuran yang diterapkan di Indonesia sudah sesuai dengan amanat UUD 1945, tepatnya pada pasal 33 yang terkait dengan sistem ekonomi.
Dahulu, Indonesia sempat menerapkan sistem perekonomian liberal. Hal tersebut dipengaruhi oleh persoalan politik yang terjadi saat itu. Sistem perekonomian liberal berlaku pada zaman orde lama dan orde baru. Sistem ekonomi campuran berbasis pancasila baru diterapkan setelah reformasi.
2. India
Pada awal kemerdekaan negaranya, India menerapkan sistem ekonomi yang condong terhadap sosialis. Sistem ekonomi sosialis tersebut mengarah pada kebijakan yang bersifat sosial demokratis. Namun, sistem tersebut menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup lambat dan maraknya korupsi di India.
Sistem ekonomi sosialis yang diterapkan di India sebelumnya membuat pemerintah berfokus pada pemerataan dan kesejahteraan publik. Kreativitas masyarakat kecil akan mati dan sulit berkembang dengan baik. Sistem ekonomi negara India pun diganti pada tahun 1997 menjadi sistem ekonomi campuran. Sejak pergantian tersebut, ekonomi India mulai mengalami perubahan, terutama di industri pariwisata, otomotif, dan tekstil.
3. Filipina
Filipina juga menerapkan sistem ekonomi campuran. Pemerintah akan membantu pengaturan kegiatan ekonomi swasta sehingga tidak akan terjadi penurunan kondisi ekonomi seperti yang terdahulu. Angka korupsi terus meningkat dan membuat kondisi ekonomi ataupun politik di Filipina menjadi tidak stabil.
Sistem ekonomi campuran mulai diterapkan Filipina saat pergantian presiden. Kegiatan ekonomi swasta dibantu diaturkan oleh pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan agrikultur, serta mengedepankan sektor manufaktur dan jasa.
Saat ini, kegiatan ekonomi Filipina berfokus pada bidang otomotif, elektronik, pengolahan makanan, pertambangan, dan tekstil. Alhasil, perekonomian Filipina menjadi bergerak cepat dan dapat melabeli negaranya sebagai negara dengan pertumbuhan terbaik di Asia. Sebagai contoh, pihak swasta mampu menyumbangkan hampir 95% Produk Domestik Bruto (PDB) dalam perekonomian mereka.
4. Malaysia
Malaysia memiliki dua sistem ekonomi, sistem ekonomi Sara Diri dan sistem Komersil. Sistem ekonomi sara diri merupakan kemampuan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-sehari melalui kegiatan berkebun, bercocok tanam, perikanan, dan kehutanan. Kelebihan produksi yang dihasilakn baru akan diperjualbelikan.
Sementara itu, sistem ekonomi komersil merupakan kegiatan ekonomi yang menekankan pada sistem pasar terbuka. Beberapa contoh kagiatan di sistem ekonomi tersebut adalah penanaman modal, investasi asing, teknologi baru, pengenalan jenis tanaman baru, dan sebagainya. Hal ini membuat pemerintah Malaysia tidak begitu banyak mengatur perekonomian.
5. Maroko
Dahulu, Maroko menerapkan sistem ekonomi yang relatif liberal. Sistem ekonomi tersebut diatur oleh hukum penawaran dan permintaan. Namun, lambat laun, Maroko mulai menerapkan sistem ekonomi campuran di negaranya.
6. Perancis
Perancis menempati posisi ke-5 pada skala ekonomi global dan posisi ke-2 di Eropa. Sebenarnya, sistem ekonomi yang diterapkan di Perancis adalah sistem ekonomi pasar liberal. Namun, akhir-akhir ini, Perancis mulai beralih ke sistem ekonomi campuran.
7. Mesir
Mesir menganut sistem ekonomi negara campuran. Sistem ekonomi tersebut membuat negara tersebut menjadi salah satu negara maju. Mesir sangat bergantung pada hasil alam, pertanian, dan ekspor gas alam.
8. Australia
Sistem ekonomi campuran juga diterapkan di Australia. Dalam pelaksanaannya, pemerintah Australia bekerja sebagai aktor utama dalam perekonomian. Pemerintah akan mengatur segala urusan perekonomian di negaranya.
9. Islandia
Islandia menerapkan sistem ekonomi campuran yang terlibat dalam perdanganan bebas. Pemerintah Islandia banyak melakukan intervensi terhadap ekonomi. Namun, konsumsi pemerintah terhadap ekonomi lebih rendah daripada negara-negara Nordik lainnya.
10. Swedia
Negara terakhir yang menerapkan sistem ekonomi campuran adalah Swedia. Ekspor barang merupakan dasar sistem ekonomi campuran yang diterapkan, dengan jenis barang kayu, tenaga air, dan bijih besi.