5 Tokoh Merkantilisme Dan Pemikirannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengertian Merkantilisme adalah sebuah sistem ekonomi yang berkembang dengan dominan di England di abad ke 17 dan 18. Sebuah perkembangan merkantilisme di England yang menyaksikan campur tangan dengan kerajaan dalam aktivitas sebuah perdagangan yang ketat yang bertujuan untuk melindungi sebuah kepentingan ekonomi di negaranya daripada untuk bersaing di negara asing.

Sebuah campur tangan dari pihak kerajaan ini juga melibatkan sebuah pelaksanaan undang-undang yang diawali dengan sektor komersil dan industri di dalam aktivitis perdagangan negara, dimana suatu kerajaannya mempunyai suatu kuasa untuk memperbadankan sebuah syarikat-syarikat perdagangan yang dibawah piagam diraja.

Dan untuk menerusi piagam diraja ini untuk setiap syarikat perdagangan sebuah negara induk akan mempunyai kelebihan dan monopoli perdagangan di tanah jajahannya.

Berikut tokoh merkantilisme dan pemikirannya.

1. Jean Bodin (1530 – 1596)

ilmuwan Prancis yang pertama yg secara sistematis telah menyajikan teori tentang uang & harga. Menurut Beliau, bertambahnya uang yang diperoleh dari sebuah perdagangan yang ada di luar negeri dapat menyebabkan naiknya harga-harga. Berdasarkan teori Boudin inilah Irving Fisher mengembangkan teori Kuantitas Uang.

Kedaulatan atau kewewenanganya tertinggi ini tidaklah dapat dibatasi oleh hukum, di dalam artian penguasa adalah sebagai pemegang sebuah wewenang tertinggi maka dari itu sebuah kekuasaan dan kewenangannya tidak akan dapat dibatasi oleh hukum.

Bodin menjelaskan sifat-sifat kedaulatan, yaitu:

  • Permanen- Sebuah kedaulatan itu tetap akan ada selama negara itu masih berdiri. Sehingga dapat diartikan bahwasannya kedaulatan dan kekuasaan tertinggi di suatu negara akan tetap ada selama negara itu masih berdiri, disimpulkannya bahwasannya seorang penguasa untuk sebagai pemegang wewenang tertinggi pada suatu negara baiknya mengatasi semua permasalahan yang ada di negaranya tersebut, dan haruslah menjamin sebuah kesejahteraan seluruh bagi warga negaranya selama negaranya itu masih berdiri.
  • Asli- Artinya sebuah kedaulatan yang tidak berasal dari sebuah kekuasaan lain yang lebih tinggi. Dapat disimpulkan bahwa dari seorang penguasa merupakan sebagai seseorang pemegang wewenang tertinggi di suatu negara yang tidak memiliki atasan lagi, dan tidaklah ada penguasa lain yang memiliki sebuah jabatan lebih tinggi darinya.
  • Bulat- Artinya sebuah kedaulatan tidak dapat dibagi-bagi dan merupakan satu-satunya sebuah kekuasaan tertinggi di dalam satu negara. Dapat disimpulkan bahwa suatu penguasa sebagai seorang pemegang wewenang tertinggi tidaklah dapat dibagi-bagi dengan sebuah kekuasaan dan berkewenangan dalam satu negara.
  • Tidak terbatas- Artinya sebuah kedaulatan yang tidak ada yang membatasi, Jika ada yang membatasi maka akan menghilangkan sifat kedaulatan. Dapat disimpulkan bahwa penguasaan satu negara yang memiliki kekuasaan tidak mempunyai keterbatasan oleh pemegang wewenang tertinggi, dalam artiannya seorang penguasa negara tidak mempunyai keterbatasan kekuasaannya dan tidak ada satu pun orang di dalam satu negara yang boleh membatasi kekuasaan dari seorang penguasa negara, dikarena jika sampai penguasa negara kekuasaannya akan dibatasi maka dikhawatirkan dapat melenyapkan sifat dari sebuah kedaulatan itu sendiri. 

2. Thomas Mun (1571 – 1641)

Beliau merupakan seorang saudagar kaya dari Inggris yang menulis tentang sebuah manfaat perdagangan luar negeri. Di dalam buku-bukunya yang ditulisnya adalah memuat tentang sebuah manfaat perdagangan dari luar negeri, yang dikutip dari aslinya dari Edmund Whittaker di tahun 1960.

Pemikirannya tertuang dalam buku yang berjudul Englands Treasure by Foreign Trade. Beliau berpendapat bahwa perdagangan adalah cara untuk meningkatkan kekayaan suatu negara, nilai ekspor harus lebih besar dari pada nilai impor.

Beliau juga menganggap negara yang mempunyai banyak uang justru tidaklah baik karena akan meningkatkan harga. Harga yang terlampau tinggi mengurangi sebuah konsumsi dan permintaan sehingga dapat merugikan serta mengurangi volume dalam perdagangan.

Meningkatkan pendapatan pengusaha dan jika suatu negara mendapatkan sebuah keuntungan dan memperoleh banyaknya uang dari pendapatan perdagangan, konsepnya tentang kerangka dasar neraca pembayaran satu negara pada tahun tersebut.

Neraca yang mencantumkan nilai ekspor barang dan jasa dan nilai impor barang. Mun berpendapat menambahkan sebuah pembelian barang mewah buatan luar negeri harus dikurangi dengan membuat peraturan yang mengekang konsumsi berlebihan.

3. Jean Babtis Colbert ( 1619 – 1683)

Beliau merupakan pejabat Perancis yaitu seroang menteri utama di dalam bidang ekonomi dan keuangan di dalam sebuah pemerintahan Raja Louis xvi. Dan pada masa ini perdagangan dianggap sebagai sumber utama untuk menjadi kemakmuran, konsekuensinya, kedudukan kaum-kaum saudagar semakin penting.

Terjadinya sebuah aliansi antara saudagar & penguasa. Kaum-kaum saudagar memperkuat & mendukung sebuah kedudukan penguasa. Para penguasa memberikan sebuah bantuan & sebuah perlindungan berupa monopoli, proteksi, dan keistimewaan lainnya.

Beliau meningkatkan industri manufaktur dan membatasi impor serta mendorong ekspor, hingga memperbesar untuk koloni dan juga membalikkan neraca perdagangan untuk menjadi positif. Tujuan merkantilisme adalah untuk meningkatkan penerimaan pendapatan dari sebuah negara.

Beliau memulai untuk sebuah reformasi pajak warisan di abad pertengahan, beliau menata ulang struktur penerimaan pajak dan juga memperbaiki sebuah administrasinya.

Beliau mengenakan pajak kepada kaum bangsawan, serta menarik piutang kepada pemerintah yang telanjur diberikan kepada kaum petani yang berbunyi “The art of taxation is art of plucking the goose, as to get the large possible amount of feather with the least possible squealing”

Kesuksesan reformasi pajaknya, Colbert menyebarluaskan ide jika kekayaan dan ekonomi Perancis harus benar-benar diarahkan untuk melayani sebuah negara. Karena itu melakukan suatu intervensi negara dibutuhkan untuk dapat mengamankan sebuah bagian terbesar dari sumber daya ekonomi yang keterbatasan.

4. Sir William Petty (1623 – 1687)

Beliau mengajar di sebuah universitas di Oxford dan banyak sekali menulis tentang politik. Petty menganggap penting arti dari bekerja merupakan jauh lebih penting dari sumber daya tanah. Bukan dari jumlah hari kerja yang dapatmenentukan nilai suatu barang, melainkan sebuah biaya yang diperlukan untuk menjaga agar para pekerja tersebut didapatkan untuk tetap bekerja.

Beliau berpendapat tentang uang diperlukan dalam jumlah secukupnya, tetapi jika lebih atau kurangnya dari semua yang diperlukan bisa mendatangkan kemudahan, yang di kalimat berbunyi: “money is fat the bodys – politic, where of too much doth as oftens hinder it is agility,as too little make a sick!”

Minatnya pada perekonomian membuatnya lebih tertarik untuk mengembangkan sebuah metode yang lebih efisien untuk sebuah survei tanah di Cromwell. Beliau menjadi seorang anggota Parlemen di Inggris dalam waktu singkat dan juga sebagai seorang ilmuwan, penemu, dan pengusaha, yang merupakan seorang anggota dari Royal Society.

Akan tetapi yang membuatnya dikenal publik adalah sebuah filosofi ‘laissez-faire’ di dalam kaitannya dengan kegiatan pemerintahan, beliau dinobatkan sebagai ksatria bergelar Sir pada tahun 1661. Mempunyai sebuah kontribusi William Petty sangatlah besar bagi sejarah perekonomian dan tulisan statistik untuk pra-Adam Smith.

Karya Petty di dalam aritmatika politik untuk bersama dengan karya John Graunt yaitu meletakkan sebuah dasar untuk teknik sensus modern. Selain itu membuat sebuah karya tentang analisis statistik yang lebih diperluas oleh penulis dan juga didokumentasikan untuk beberapa pameran pertama dari asuransi modern.

5. David Hume ( 1711-1776 )

Beliau dikenal sebagai seorang filosofi daripada seorang pakar ekonomi. Melalui kontribusinya terhadap dunia ekonomi cukuplah besar. Hal ini disebabkan oleh karena Hume dan Smith sering untuk mendiskusikan tentang pandangan-pandangan bersama-sama.

Hume menulis buku of the balance of trade, membicarakan perihal harga-harga yg sebagian dapat dipengaruhi dengan jumlah barang dan sebagiannya lagi ditentukan lagi oleh jumlah uang. Pemikiran Hume bercorak skeptis, yang di mana ide rasio tidak mempunyai kelebihan dari sebuah pengalaman.

Beliau sangat menekankan sebuah aspek pengalaman dari rasionalitas di dalam menjelaskan segala sesuatunya. Beliau juga terus berusaha mengkritisi sebuah keyakinan-keyakinan atau tradisi tradisi yang sudah ada sebelumnya.

Hume juga menyadari keterbatasan sebuah akal budi untuk mengungkapkan sesuatu. Beliau berpendapat bahwa moral hanya berdasarkan kepada perasaan. Moral akan lebih ditekankan pada sebuah aspek subjektivitas. Selain itu, Hume menjelaskan bahwa tidak ada kausalitas.

Segala sesuatu yang terjadi dengan dirinya sendiri adalah yang memang tampak untuk bersama-sama. sebuah pemikirannya akan sangat menghentak sebuah pengetahuan yaitu sebuah penolakannya terhadap teori kausalitas. Penolakannya terhadap teori kausalitas merupakan untuk menjadikan Hume sebagai seorang filsuf skeptis yang radikal.

Skeptisisme filsafat tidak bisa berkiprah melampaui dari semua pengalaman, hipotesis yang berpretensi membuka dari sebuah kualitas aslinya terdalam dari dan membatasi pengertian dari seorang manusia. Dari situ, beliau mulai meneliti ilmu yang dapat diobservasi.

Pokok bahasaan adalah kodrat manusia. Penyelidikan atas kodrat seorang manusia ini dapat menghasilkan suatu renungan yang komprehensif dan konstruktif tentang sebuah pengalaman dan kodrat dari manusia. Penekanan pada kodrat manusia inilah yang akan mengantar Hume pada naturalisme.

fbWhatsappTwitterLinkedIn