Daftar isi
Teori manajemen merupakan produk sejarah yang akan terus berkembang sesuai dengan melajunya waktu.
Evolusi teori manajemen berproses dari hasil pembelajaran, percobaan, dan kesalahan yang telah dilakukan oleh orang-orang yang berkecimpung di dunia manajerial sehingga bisa menjadi bahan ajar dalam pengendalian nasib organisasi dan perusahaan pada saat ini.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang evolusi manajemen!
Teori mengenai manajemen ilmiah hadir untuk memenuhi kebutuhan peningkatan produktivitas. Pada awal abad ke-20.
Di Negara Amerika Serikat, keberadaan tenaga kerja yang memiliki keterampilan masih sangat kurang, dari hal itu salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan meningkatkan efisiensi para pekerja.
Dalam aliran manajemen ilmiah, ada beberapa ilmuan terkenal yang menjadi pelopor dan mempelajari bidang ilmu ini lebih dalam. Berikut ini adalah beberapa ilmuan dalam aliran manajemen ilmiah dan pola pikir briliannya.
Frederick Wislow Taylor merupakan tokoh besar yang menemukan prinsip dasar manajemen ilmiah, Ia menekankan bahwa sistem manajemen pada studi waktu kerja di bagian produksi, berhubungan erat jika dibandingkan dengan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh para pekerja.
Menurut Taylor, perkembangan manajemen ilmiah akan menentukan metode terbaik untuk pelaksanaan tugas. Selain itu, pekerja juga akan diberikan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan, pendidikan, dan pengembangan ilmiah para pekerja.
Kerjasama dan hubungan kerja antar para pekerja dan pihak manajemen secara profesional juga akan meningkatkan produktivitas perusahaan.
Pada perkembangan evolusi teori manajemen, pada tahun 1861 Gant mulai menuangkan idenya tentang pemberian bonus pada para pekerja yang bisa menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
Sistem pencatatan kinerja juga mulai diterapkan untuk mengetahui setiap kemajuan karyawan. Selain itu Gantt juga mulai memperkenalkan Gantt Chart yang berisi jadwal kegiatan produksi pekerja agar tidak terjadi pemborosan waktu.
Kedua tokoh manajemen ilmiah ini bekerjasama untuk mempelajari aspek fatigue and motion study, yang isinya menjelaskan tentang sasaran akhir manajemen ilmiah yang bertujuan untuk membantu para pekerja untuk bekerja sesuai kapasitasnya sebagai manusia.
Selain itu, mereka juga meneliti tentang pergerakan dan rasa lelah yang saling berkaitan, dimana pergerakan yang tidak perlu bisa dihilangkan untuk mengoptimalkan tenaga pekerja agar tidak terlalu lelah.
Aliran teori organisasi klasik hadir memenuhi kebutuhan pedoman pengelolaan organisasi yang sangat kompleks. Ada banyak sumbangan yang diberikan oleh aliran teori organisasi klasik seperti penerapan keterampilan manajerial di semua jenis kelompok kegiatan, apabila hal lainnya tetap.
Prinsip-prinsip tentang perilaku manajerial yang efektif dan bisa diajarkan, dan pandangan yang bisa membuat para manajer waspada terhadap masalah-masalah yang mereka temukan dalam organisasi.
Aliran hubungan manusiawi dipelopori oleh Elton mayo yang menerangkan bahwa seorang karyawan akan bekerja dan memenuhi tugas dari perusahaan lebih keras apabila mereka memiliki keyakinan bahwa pihak manajemen memperhatikan kesejahteraan mereka.
Sedangkan menurut tokoh ekonom terkenal Abraham Maslow, dalam aliran hubungan manusiawi pada manajemen ada teori hirarki kebutuhan antara seorang karyawan dan pihak manajemen perusahaan.
Dalam aliran ilmu manajemen, peneliti dan seorang ahli manajemen bernama Robert McNamara pada periode tahun 1960-an pernah mengungkapkan bahwa pendekatan masalah manajemen dengan pemakaian teknik matematis untuk membuat model, menganalisis, dan menyelesaikan masalah yang ada.
Melalui pendekatan sistem, manajemen akan memandang organisasi atau perusahaan sebagai satu kesatuan, baik itu dari segi sistem, pengelolaan, dan semacamnya dengan tujuan akhir yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait dan berhubungan satu sama lain.
Arus dan umpan balik sistem terbuka perusahaan sangat berhubungan erat dengan pendekatan kontingensi. Pendekatan kontingensi sendiri merupakan pendekatan yang berupaya untuk menggambarkan karakteristik situasi dan pengikut, serta memeriksa gaya kepemimpinan yang bisa dipakai secara efektif.
Pendekatan ini dipelopori dan dikembangkan oleh para pelaku bisnis dalam berbagai bidang keahlian, misalnya seperti manajer, konsultan bisnis, ataupun peneliti.
Pendekatan kontingensi memiliki fungsi untuk organisasi atau perusahaan, seperti bisa dijadikan bahan belajar dari situasi tertentu dan bisa dipakai sebagai alternatif pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman orang atau organisasi lain yang sudah pernah mengalami situasi serupa.
Selain berdampak pada proses produksi yang lebih baik, pendekatan kontingensi juga bisa menghasilkan pemimpin yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas dan bisa mengembangkan keterampilan mereka di berbagai bidang.
Pendekatan kontingensi menjelaskan bahwa keberhasilan seorang manajer atau pemimpin tergantung dari situasi spesifik yang pernah mereka hadapi. Faktor-faktor tersebut memiliki peran penting untuk menentukan apakah pemimpin tersebut bisa bertahan dengan situasi pelik yang mereka hadapi dan bisa mencari jalan keluarnya atau tidak.
Faktor-faktor tersebut meliputi banyak hal, misalnya tugas dan wewenang, kepribadian individu, komposisi dari team yang mereka pimpin dan lain sebagainya.
Pandangan-pandangan tentang pendekatan situasional ini menjelaskan bahwa teknik manajemen yang paling baik akan memberikan sumbangan untuk pencapaian sasaran dan tujuan organisasi yang mungkin beragam dalam setiap situasi atau lingkungan yang berbeda.
Nah, itu dia informasi lengkap tentang evolusi teori manajemen, semoga ulasan yang telah dijabarkan di atas bisa bermanfaat!