11 Fakta Menarik Bahasa Indonesia

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bahasa Indonesia merupakan salah satu produk dari Kongres Sumpah Pemuda (1928), yang menyatakan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan nasional dan bahasa unggulan. Bahasa yang awalnya hanya dituturkan oleh segelintir orang, kini menjadi salah satu bahasa terbesar di dunia. Berikut ini akan kita paparkan beberapa fakta menarik mengenai Bahasa Indonesia.

Populer di Australia

Pada 1994, ada sekitar 50 sekolah di Australia secara resmi mengajarkan Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran pilihan. Hanya dalam waktu tiga tahun berselang, pada 1997, jumlahnya bertambah menjadi tiga kali lipat dari sebelumnya.

Dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib di Burgmann Anglican School (BAS), salah satu sekolah elit di Canberra menjadi bukti bahwa kepopuleran Bahasa Indonesia di negeri Kanguru semakin tak terelakkan lagi.

Meski dalam dua dekade terakhir terjadi penurunan minat terhadap studi Bahasa Indonesia, pemerintah Australia masih tetap aktif mempromosikan Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran di sekolah-sekolah dasar mereka.

Hal ini terlihat pada 2016 lalu di mana ada sekitar 30.351 siswa sekolah negeri di Australia yang mempelajari Bahasa Indonesia. Hingga menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa terpopuler kedua di Australia setelah Bahasa Italia.

Penutur Terbanyak Ke-11

Jika anda mengira Bahasa Indonesia hanya digunakan oleh orang Indonesia saja, tentu saja hal tersebut tidaklah benar. Pada 2014, terdapat sebuah fakta bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa dengan penutur paling banyak ke-8 di dunia. Dari fakta tersebut dapat kita simpulkan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh masyarakat di lebih dari 45 negara di dunia.

Namun, dilansir dari Ethnologue jumlah penutur Bahasa Indonesia di tahun 2022 mengalami penurunan ke peringkat 11. Dengan total lebih dari 199 juta penutur yang tersebar di seluruh belahan dunia. Meski pun demikian, Bahasa Indonesia tetap menjadi satu-satunya bahasa dari keluarga Austronesian yang masuk dalam peringkat 15 besar dunia.

Bahasa Resmi Ke-2 di Vietnam

Pada Desember 2007, Vietnam resmi menjadikan Bahasa Indonesia bersama Bahasa Inggris, Jepang, dan Prancis sebagai bahasa resmi kedua negara mereka, khususnya  pemerintah daerah Ho Chi Minh. Karena sudah dinyatakan sebagai bahasa resmi negara, oleh pemerintah Vietnam Bahasa Indonesia juga resmi diajarkan di berbagai lembaga pendidikan mereka.

Untuk mendukung pengembangan pembelajaran di sana, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) membantu memfasilitasi berbagai kebutuhan beberapa perguruan tinggi Vietnam.

Berbagai fasilitas yang diberikan kepada setiap perguruan tinggi berupa peralatan komputer, alat peraga, tenaga pendidik, dan bantuan keuangan untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan promosi Bahasa Indonesia. Ada sekitar tiga perguruan tinggi Vietnam yang menyediakan kelas Bahasa Indonesia, diantaranya HCMC National University, University of Social Humanities Vietnam, dan Hong Bang University.

Bahasa Paling Banyak digunakan di WordPress dan Wikipedia

Hingga akhir bulan Agustus 2022, sudah ada sekitar 1,7 juta situs web yang berisikan artikel berbahasa Indonesia di WordPress, dengan rata-rata pengguna lebih dari 200 juta setiap bulannya.

Itu artinya, kurang lebih sekitar 3,5% pengguna WordPress di seluruh dunia menggunakan Bahasa Indonesia. Dengan ini, Bahasa Indonesia menjadi bahasa paling banyak ke-3 di dunia yang digunakan dalam penulisan artikel di WordPress, setelah bahasa Inggris dan Spanyol.

Selain itu, Wikipedia Indonesia juga menduduki peringkat ke-3 se-Asia untuk penggunaan bahasa pada laman Wikipedia, setelah Jepang dan Mandarin. Sementara itu, dalam skala dunia, Wkipedia Indonesia menempati peringkat ke-26 dari 250 negara di seluruh dunia. Berbagai variasi artikel dari banyaknya kontributor Indonesia menjadi alasan Bahasa Indonesia begitu populer di Wikipedia.

Menjadi Working Language Timor Leste

23 tahun semenjak berpisah dengan Indonesia pada 1999 dan diakui kemerdekaannya oleh PBB pada 2002, pemerintah Timor Leste menetapkan Bahasa Tetun dan Portugis sebagai bahasa resminya. Selain itu, pemerintah Timor Leste juga meminta warganya mempelajari Bahasa Inggris.

Namun demikian, dikarenakan sudah kadung memiliki sejarah erat dengan Indonesia, warga setempat masih banyak yang menguasai Bahasa Indonesia dan menjadikannya sebagai salah satu ‘bahasa kerja’. 

Bahkan kabarnya, banyak warga Timor Leste yang yang lebih menggemari sinetron dan film-film Indonesia daripada drama berbahasa Portugis. Memang, sejak Timor Leste merdeka, Bahasa Indonesia sudah tidak lagi diajarkan di sekolah-sekolah di sana. Namun, fakta menariknya adalah banyak siswa SMA di Timor Leste yang mengerjakan tugas akhir dengan Bahasa Indonesia.

Diajarkan di Lebih dari 50 Negara

Dengan diadakannya berbagai koordinasi, kerja sama, dan sinergitas Perwakilan RI dengan berbagai negara membuat Bahasa Indonesia berpotensi menjadi bahasa Internasional.

Seperti yang disampaikan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminuddi Aziz melalui diplomasi lunak, Indonesia ingin meningkatkan martabat dan jati diri bangsa dengan menjadikan Bahasa Indonesia sebagai kebanggaan bagi penutur asing di luar negeri. Bahkan, pada 2045 Bahasa Indonesia telah ditargetkan menjadi bahasa Internasional selanjutnya.

Sudah ada setidaknya 52 negara selain Indonesia yang membuka Program Studi Bahasa Indonesia, diantaranya Amerika Serikat, Inggris, Australia, Vietnam, Maroko, Jepang, Kanada, Hawaii, Korea Selatan, Ukraina hingga Suriname.

Selain itu, antusiasme warga dunia dalam mempelajari Bahasa Indonesia terlihat dari Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Tercatat hingga akhir 2020 sudah ada sekitar 355 lembaga penyelenggara program BIPA yang tersebar di 41 negara, dengan total 72.746 pembelajar.

Diteliti, Dikembangkan, dan Dibakukan oleh Lembaga Khusus Pemerintah

Indonesia memiliki lembaga bernama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di bawah Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemenristek) yang bertugas melakukan pengembangan kata dan kamus Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan sejak pertama kali dijadikan sebagai bahasa nasional resmi.

Beberapa perubahan tersebut, sebagian besar berkaitan dengan sistem ejaan. Sebagai contoh, pelafalan bunyi ‘i’ di setiap akhir kata yang ditulis sebagai ‘ie’ pasti masih diingat para generasi orde baru. Selain itu, pelafalan bunyi ‘u’ yang ditulis dengan gabungan huruf ‘oe’, seperti Soekarno.

Bukan Bahasa Ibu dari Sebagian Besar Penduduk Indonesia

Meski Bahasa Indonesia dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, nyatanya Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Bahasa Indonesia dituturkan sebagai bahasa pertama oleh sekitar 1,9% dari penduduk Indonesia, sisanya menggunakan salah satu dari 800 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.

Dari ratusan bahasa ibu yang ada si Nusantara, bahasa Jawa menjadi bahasa ibu dengan jumlah penutur terbanyak, sekitar 100 juta penutur. Kemudian disusul oleh bahasa Melayu-Indonesia, Sunda, Madura, Batak, Minangkabau, Bugis, Aceh, Bali, dan Banjar. Hal ini tentunya tidak lepas dari banyaknya suku dan etnis yang ada di Indonesia.

Digunakan Pada Pelantikan Wali Kota Somersworth, Amerika Serikat

Peristiwa di kota Somersworth, Amerika Serikat pada 7 Januari 2016 lalu cukup membuat sebagian masyarakat Indonesia terheran-heran. Pasalnya, Dana S. Hilliard yang kala itu terpilih sebagai wali kota Somersworth, mengajukan permintaan khusus mengenai ikrar sumpahnya untuk menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa penuturnya. Pembacaan ikrar dilakukan oleh seorang pelajar SMP Somersworth bernama Abigail Johan.

Hilliard dikenal memiliki kedekatan dengan komunitas Indonesia di Somersworth. Bahkan, ia juga melakukan teken kontrak proyek terkait pembangunan distrik khusus Indonesia, yang diberi nama “Little Indonesia” dan menjadi distrik khusus Indonesia pertama di dunia yang dibangun di Amerika Serikat.

Bahasa Indonesia Sampai ke Luar Angkasa

Pada 5 September 1977, Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan Voyager 1 yakni wahana antariksa yang bertujuan mewakili manusia Bumi untuk mengenalkan keindahan bumi kepada seluruh makhluk semesta lain (jika ada).

Ada hal spesial dari salah satu misi Voyager 1, yaitu NASA menyematkan sebuah ‘Piringan Emas’ yang berisikan segala kebudayaan dan bahasa dari seluruh dunia. Dalam Piringan Voyager tersebut terdapat 116 gambar dan berbagai rekaman suara alam, binatang, transportasi, manusia dan kebudayaannya.

Dari 59 bahasa yang terpilih, Bahasa Indonesia ada di dalamnya, dengan berisikan salam dari penduduk bumi yang berbunyi, “Selamat malam, hadirin sekalian. Selamat Berpisah dan sampai bertemu lagi di lain waktu”. Selain itu, berbagai gambar kebudayaan Indonesia juga termasuk di dalamnya.

Pusat Studi Indonesia ada di Mesir

Pada 2012, secara resmi telah dibuka Pusat Studi Indonesia (PSI) di Universitas Suez Canal di Mesir. Pusat studi ini menjadi bukti kerja sama dan hubungan baik antara Indonesia dan Mesir. Selain itu, juga menjadi bentuk perhatian khusus pemerintah Mesir kepada Indonesia dalam hal Pendidikan.

Ada beberapa program kerja di Pusat Studi Indonesia yang bisa diikuti oleh para anggotanya, diantara seperti mengadakan seminar Indonesia perpustakaan Indonesia, dan kursus Bahasa Indonesia.

fbWhatsappTwitterLinkedIn