11 Faktor Penghambat dan Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Manusia merupakan makhluk sosial yang sangat membutuhkan teman serta tidak bisa lepas dari interaksi antar sesama manusia. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang terjadi antara satu manusia dengan manusia yang berbeda atau hubungan antar kelompok.

Interaksi ini saling mempengaruhi dan menstimulasi antara satu dan lainnya melalui respon yang diberikan. Interaksi yang terjadi antara manusia membentuk satu kultur budaya dan kultur sosial yang berdasarkan pada norma yang diyakini bersama. Norma dalam masyarakat berfungsi untuk mengatur kehidupan manusia untuk menjalani kehidupan yang berkelanjutan.

Dalam berinteraksi secara sosial, ada dua faktor yang sangat berpengaruh yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Di bawah ini kita akan belajar tentang kedua faktor penting dalam berinteraksi secara sosial.

Faktor Penghambat Interaksi Sosial

  • Individual

Sifat ini lebih mengutamakan kepentingan pribadi dibandingkan dengan kepentingan kelompok. Apalagi dengan kemajuan zaman, smartphone pintar sudah hadir di tengah-tengah kehidupan manusia, yang tentu saja punya pengaruh negatif.

Salah satu pengaruhnya adalah muncul sifat individual pada interaksi sosial. Kehadiran alat komunikasi membuat jarak antara manusia di zaman sekarang.

  • Beda Budaya

Pikiran yang tertutup menganggap budaya sendiri jauh lebih hebat dari budaya orang membuat diri bisa congkak dan tidak mau berteman dan membuka diri.

Berbeda dalam budaya membuat satu kelompok merasa ketakutan akan kehilangan budayanya sehingga merasa goyah dalam membangun komunikasi, Sudah pasti hubungan timbal balik tidak berjalan dengan baik.

  • Tidak Percaya Diri

Rasa tidak percaya diri atau sering disebut dengan minder paling sering terjadi terhadap tingkat ekonomi seseorang. Orang miskin cenderung akan berteman dengan orang miskin sebab mereka tidak percaya diri untuk berteman dengan orang-orang kaya.

Tidak percaya diri sangat erat hubungannya dengan pendidikan. Jika pendidikan rendah maka tidak akan mudah menerima perubahan baru yang terjadi sehingga perubahan akan bersifat sangat lambat.

Masyarakat Indonesa sangat kaku dengan adat istiadat. Jika sudah berhubungan dengan adat, sangat sulit untuk mempengerahui sesEorang. Masyarakat cenderung menolak kebiasaan baru yang tidak sesuai dengan adat yang sudah turun temurun.

Masyarakat yang menolak keras dan masih berpegang teguh pada adat istiadat yang kuno dan tradisional akan menolak hal-hal baru yang dinamis serta lebih bermanfaat untuk kehidupan masa yang akan datang. Kaku dengan adat istiadat paling sulit untuk diubah sebab ini sudah menjadi harga mati.

  • Berbeda Pendapat

Perbedaan pendapat hal yang paling mendasar dalam kegagalan interaksi sosial yang terjadi. Bentuk-bentuk interaksi sosial yang tidak lagi sesuai dengan adat yang turun temurun sejak nenek moyang tentu saja menjadi perang pendapat yang sangat kuat dan sering terjadi.

Berbeda dalam berpendapat adalah satu sikap takut akan orang lain lebih baik dari dirinyai. Memiliki ketakutan yang tidak beralasan sehingga perkembangan tertahan dan tidak akan terjadi.

Setelah mengetahui ke 5 faktor penghambat interaksi sosial ini yang dapat merugikan kemajuan suatu masyarakt dan negara, jadi harapannya kita bisa antisipasi dengan baik.

Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial

Setelah kita belajar tentang faktor penghambat dalam melakukan interaksi sosial. Kita masih punya harapan untuk memperbaiki diri dengan belajar tentang hal apa saja yang bisa menjadi pendorong interaksi sosial dalam masyarakat.

  • Sugesti

Sugesti terjadi karena adanya karisma yang muncul dari kepribadian seseorang yang berpengaruh dalam hal, otoritas, mayoritas, dan kedudukan sosial orang dalam masyarakat.
Contoh, seorang dokter yang menyuruh pasiennya untuk rajin minum obat agar cepat sembuh.

Imitasi adalah meniru orang yang kita idolakan dan sukai. Contoh prilaku imitasi, seorang anak mengikuti gaya berpakaian dan bicara orang tuanya, sebab bagi anak orang tua adalah idolanya.

  • Identifikasi

Setelah kita menilai orang, tahap selanjutnya adalah melakukan Identifikasi. Jadi, dengan adanya identifikasi terjadilah hubungan sosial karena sifat ingin menjadi sama dengan orang yang kita sukai.

Biasanya, yang membuat kita ingin seperti orang tersebut karena watak atau karakter yang kita sukai dari orang tersebut.

Contoh identifikasi adalah seseorang yang mengidolakan Ulama terkenal. Misalnya dia suka dengan salah satu ulama yaitu Buya Yahya, maka dia akan mencoba mengidentifikasikan dirinya sebagai pecinta channel youtube Al-Bahjah terlebih dahulu. Orang ini akan bangga disebut sebagai bagian dari Al-Bahjah dan marah terhadap orang yang menjelekkan.

  • Simpati

Sesorang yang tertarik pada orang yang berbeda dengan dirinya. Contohnya, seorang yang mengucapkan selamat kepada teman atau kenalan yang menikah.

Kemampuan merasakan perasaan dan kondisi hidup orang seperti dirinya sendiri yang ikut terlibat dalam merasakannya. Empati lebih berhuungan dengan perasaan yang jatuh hati kepada kondisi hidup sesorang.

Contoh, seseorang yang memberikan donor darah kepada orang yang tidak dikenalnya untuk membantu kekurangan darah.

  • Motivasi

Dorongan atau pengaruh, rangsangan, pengaruh yang diberikan kepada orang baik satu individu terhadap individu yang berbeda.
Contohnya, guru yang memberikan semangat kepada para murid yang malas belajar agar rajin.

fbWhatsappTwitterLinkedIn