Daftar isi
Perdagangan internasional merupakan sebuah hal yang lumrah dilakukan oleh sebuah negara. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menjual produk dalam negeri ke pasar internasional.
Dalam prosesnya perdagangan internasional ini sama sekali tidak sesederhana yang dikira, yang mana satu negara harus bisa menjalin kerja sama dengan pihak negara lainnya sebelum memutuskan melakukan ekspor impor nantinya.
Namun, walaupun begitu masih ada beberapa hambatan yang terjadi dalam sebuah hubungan perdagangan internasional ini, baik yang tidak bisa dihindari lagi ataupun yang masih bisa dicegah sebelumnya.
Berikut merupakan pemaparan mengenai faktor yang menghambat perdagangan internasional yang perlu diketahui.
Adanya Perbedaan Mata Uang
Tentunya dari segi keuangan, antara negara satu negara lainnya memiliki nilai mata uangnya masing masing. Hal tersebutlah yang terkadang tanpa disadari bisa menjadi salah satu penghambat terjadinya perdagangan internasional. Walaupun tidak banyak pihak yang mempermasalahkannya, namun perbedaan mata uang ini kerap kali menjadi hal yang merisaukan beberapa negara.
Terlebih ketika melakukan kegiatan ekspor, seringkali negara-negara yang menjual produknya kepada negara lainnya meminta agar negara pembeli melakukan pembayaran dengan menggunakan nilai mata uang negaranya.
Masalah yang kecil memang, namun bisa berdampak pada berubahnya nilai modal yang dimiliki oleh negara pembeli, belum lagi apabila terjadi perbedaan nilai antar mata uang yang cukup tinggi, adanya permintaan tersebut justru akan berakhir pada kerugian salah satu pihak.
Oleh karenanya, untuk mengatasi permasalahan permasalahan seperti itu sebelum dilakukannya kegiatan ekspor impor alangkah baiknya antara kedua belah pihak yang berkaitan melakukan kesepakatan terkait sistem pembayarannya sehingga tidak akan menjadi hambatan di tengah jalan.
Kondisi Keamanan Negara yang Tak Tentu
Tidak hanya masalah sistem pembayaran yang menjadi hambatan sensitive dalam sebuah perdagangan internasional, namun kondisi dari negara terkait pun akan menjadi hambatan pula apabila tidak dijelaskan sedari awal. Karena tidak bisa dipungkiri, negara negara yang akan mengadakan kerja sama baik terkait ekspor, impor, politik ataupun bidang lainnya pasti mempertimbangkan hal ini.
Mereka akan cenderung menghindari negara negara yang sedang berkonflik atau negara yang memiliki sistem keamanan yang terbilang kurang. Dalam kata lain, kondisi suatu negara mempengaruhi tingkat kepercayaan negara lain pada negara tersebut.
Sehingga pertimbangannya, daripada nantinya menimbulkan masalah baru akan lebih baik untuk menghindar dan mencari partner kerja sama lainnya.
Kurs Mata Uang Tidak Stabil
Selain itu, seringkali pengimpor ataupun pengekspor kesulitan dalam menetapkan harga yang sesuai dengan produk yang sedang diperjualbelikan. Bukan karena kualitas produknya, melainkan karena nilai kurs mata uang yang terkadang tidak stabil.
Hal ini seringkali terjadi ketika kondisi perekonomian dunia yang tidak stabil atau sedang terlibat masalah yang nyatanya langsung berdampak pada aktivitas dan kegiatan jual beli lintas negara ini.
Perbedaan Kebijakan Perdagangan Internasional
Tentunya setiap negara memiliki kebijakan dan aturannya masing masing mengenai kegiatan dan aktivitasnya, salah satunya adalah yang terkait dengan perdagangan internasional ini.
Sebenarnya kebijakan perdagangan antara satu negara dengan negara lainnya tidak akan memicu hambatan atau permasalahan ketika kedua negara yang hendak bekerja sama ini saling menyepakati kebijakan yang ada.
Namun yang terjadi sebaliknya apabila kebijakan dari negara satu mungkin dirasa memberatkan atau terlalu rumit untuk bisa diterima, negara terkait yang akan menjalin kerja sama pun akan memikirkan ulang soal itu dan bisa berakhir dengan ketertundaan kerja sama.
Kebijakan kebijakan yang terkait dengan perdagangan internasional ini seringkali mencakup kebijakan terkait proses administrasi, penetapan sistem pembayaran, dan lain sebagainya.
Namun, hal tersebut tetap kembali ke negara masing masing, dimana ada negara yang lebih mudah terkait dengan aturan dan kebijakan dan ada pula yang cenderung lebih rumit dan merugikan.