8 Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apakah Anda tahu bahwa tidak ada negara yang dapat memenuhi semua kebutuhan penduduknya tanpa kerja sama lain? Meskipun pemungutan pajak merupakan sumber uang terbesar yang tersedia bagi negara, namun tidak dapat dijadikan sebagai tolak ukur dan sumber utama untuk memenuhi kebutuhan penduduk.

Oleh karena itu, negara  berusaha memenuhi kebutuhan penduduknya melalui berbagai cara, seperti meminjam dari luar negeri atau perdagangan internasional. Anda yang masih duduk di bangku SMA dan memilih jurusan IPS pasti akan mempelajari materi  ini.

Artikel ini membahas tentang perdagangan internasional mulai dari pengertian, tujuan dan manfaatnya hingga contohnya. Mari kita simak bersama tentang apa yang akan dibahas kali ini.

Apa Itu Kebijakan Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah kegiatan komersial dua negara yang berbeda. Bisnis internasional juga bisa disebut bisnis internasional dan sudah ada sejak pertengahan abad. Secara khusus, perdagangan internasional ini dapat terjadi ketika dua negara yang berbeda terlibat dalam perdagangan dan, tentu saja, keduanya telah menyetujui tindakan tersebut.

Misalnya, ketika Grameds membeli barang impor dari pasar tertentu. Selain pemahaman umum, pakar Wahono Diphayana memperkenalkan konsep bisnis internasional. Menurut Wahono, perdagangan internasional itu merupakan transaksi komersial antara berbagai pihak yang akan melibatkan lebih dari satu negara. Oleh karena itu perdagangan internasional bisa dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok.

Hubungan komersial internasional ini merupakan hubungan ekonomi negara-negara yang bekerja sama. Hubungan ekonomi memiliki tiga bentuk yaitu sebagai berikut.

  1. Produk atau hasil negara dipertukarkan dengan negara lain yang telah memulai kerjasama.
  2. Pengembangan hubungan ekonomi dalam bentuk hutang dan klaim antar negara.
  3. Terjadi pertukaran arus produk dan pertukaran fasilitas produksi.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, kebijakan  perdagangan internasional telah berlangsung selama ribuan tahun  dan telah mempengaruhi dan menguntungkan kepentingan dan keberlanjutan ekonomi, kebijakan sosial, dan politik suatu negara.

Di beberapa negara, perdagangan internasional merupakan salah satu faktor terpenting yang dapat meningkatkan produk domestik bruto atau PDB. Perdagangan internasional  dapat dibagi menjadi tiga jenis menurut negara pesertanya, yaitu perdagangan internasional bilateral, perdagangan internasional regional, dan perdagangan internasional multilateral.

Pada saat yang sama, perdagangan internasional dibagi lagi menjadi beberapa jenis menurut bentuknya, yaitu ekspor dan impor, pengiriman, paket, lintas batas dan lain-lain.

Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional

Tujuan utama perdagangan internasional adalah untuk meningkatkan produk domestik bruto, atau PDB, yang berarti bahwa tujuan perdagangan internasional adalah untuk meningkatkan nilai total produksi barang dan jasa yang dijual oleh satu negara.

Untuk mencapai tujuan ini, bagaimanapun, ada peraturan dan ketentuan yang berlaku terkait dengan jenis dan sistem pembayaran, berbagai pihak dalam perdagangan internasional dan banyak masalah lain yang ditangani oleh International Trade Book.

Selain tujuan dasar ini, perdagangan internasional memiliki lima tujuan berikut.

1. Menaikkan Nilai Tukar

Tujuan pertama kebijakan perdagangan internasional adalah menaikkan nilai tukar negara, bagaimana caranya? Dengan cara berdagang dengan mengimpor atau mengekspor barang-barang dalam negeri ke luar negeri dan sebaliknya. Ketika nilai tukar suatu negara naik, itu menyebabkan beberapa hal.

2. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi ini, atau pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), terjadi melalui faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dalam dan luar negeri, dan penduduk atau warga negara asing tidak termasuk dalam PDB, jadi hanya faktor-faktor produksi.

3. Mempengaruhi Stabilitas Harga Barang Ekspor

Stabilitas harga yang relevan adalah cara pemerintah menjaga harga ketika fenomena inflasi mulai meningkat. Inflasi itu sendiri adalah peningkatan ketersediaan uang, sehingga dapat menyebabkan harga barang naik.

4. Ketersediaan Tenaga Kerja

Ketersediaan tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kelancaran  segala kegiatan yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa. Pertumbuhan ekonomi dalam negeri dapat mengakibatkan banyak pesanan untuk perusahaan ekspor, sehingga perusahaan membutuhkan pekerjaan tambahan untuk memenuhi pesanan permintaan konsumen.

Dengan meningkatkan jumlah karyawan, perusahaan juga membuka lapangan kerja baru, yang dapat menyebabkan pengurangan pengangguran di negara ini, sehingga situasinya saling menguntungkan.

5. Pemenuhan Kebutuhan Negara Lain

Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak memiliki barang atau jasa yang diinginkan dapat memenuhi kebutuhannya. Misalnya, Indonesia adalah salah satunya. Negara-negara Asia yang mengolah tempe kedelai berbeda dengan negara-negara Eropa dan Amerika.

Dengan demikian, melalui kerjasama dengan negara-negara Eropa dan Amerika, negara-negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan nabati yaitu kedelai yang diolah menjadi tempe.

Di sisi lain Perdagangan internasional adalah perjanjian antara dua negara yang bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan negara lain ketika negara tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Alasan mengapa tidak mungkin untuk memproduksi kebutuhan tersebut bisa berbeda, salah satunya adalah iklim negara yang berbeda.

6. Memperoleh Keuntungan Internal dan Eksternal

Tujuan dari kebijakan perdagangan internasional ini tidak diragukan lagi untuk mendapatkan keuntungan internal dan eksternal. Seperti dikatakan sebelumnya, suatu negara tidak dapat memenuhi kebutuhan penduduknya jika negara tersebut tidak bekerja sama dengan negara lain dan hanya bergantung pada dana atau anggaran yang diterima dari pajak.

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, negara berusaha memperoleh manfaat yang dapat diperoleh melalui kerjasama komersial internasional antar negara. Kepentingan internal yang bersangkutan, misalnya, kepentingan yang dimiliki oleh perusahaan, seperti pesanan dalam jumlah besar atas barang atau jasa yang diterima dari luar negeri.

Manfaat eksternal, di sisi lain, adalah manfaat spesialisasi kegiatan internal yang digunakan untuk meningkatkan pemanfaatan faktor-faktor produksi.

7. Perluasan Pasar

Tujuan perdagangan internasional selanjutnya adalah perluasan pasar. Tujuan dari perdagangan internasional adalah agar suatu perusahaan dapat memanfaatkan peralatan produksinya secara maksimal di negara tersebut dan menjual persediaan produknya tanpa mengkhawatirkan kelebihan produksi, yang dapat menyebabkan penurunan harga produk dan jasa yang dijual.

8. Alih Teknologi Modern

Perdagangan internasional juga dilakukan untuk memanfaatkan teknologi modern yang tidak mungkin atau belum diproduksi atau diperoleh di dalam negeri, yang memerlukan kerjasama dengan pihak luar.

Alih teknologi modern ini dapat berupa mesin atau vaksin, karena saat ini Indonesia belum dapat memproduksi dan menguji efektivitas vaksin terhadap virus Covid-19, sehingga negara lain menawarkan vaksin yang dapat diproduksi di Indonesia dan segera. pada.

Penyebab Kebijakan Perdagangan Internasional

Revolusi Informasi dan Transportasi. Perkembangan teknologi informasi dan transportasi menciptakan perdagangan internasional. Hal ini ditandai dengan berkembangnya era teknologi informasi, penggunaan sistem komputer dan kemajuan di bidang informasi, penggunaan satelit dan digitalisasi pengolahan data, perkembangan perangkat komunikasi dan lain-lain.

1. Saling Ketergantungan Kebutuhan

Setiap negara memiliki sisi baik dan buruknya, dapat dilihat dari segi sumber daya alam, manusia dan teknologi. Semua ini mempengaruhi ketergantungan satu negara dengan negara lain.

2. Pembebasan Ekonomi

Kebebasan dan kerjasama perusahaan berarti bahwa setiap negara mencari peluang untuk berkomunikasi melalui perdagangan internasional.

3. Prinsip Keunggulan Komparatif

Keunikan suatu negara tercermin dari apa yang dimilikinya yang tidak dimiliki oleh negara lain. Ini memberi negara keuntungan yang dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan nasional.

4. Klaim Mata Uang

Perdagangan internasional juga dipengaruhi oleh kebutuhan negara akan mata uang asing. Untuk memenuhi segala kebutuhannya, setiap negara pasti memiliki cadangan devisa yang digunakan untuk melakukan pembangunan, salah satu sumber devisa adalah pendapatan dari perdagangan internasional.

5. Perbedaan Rasa

Perbedaan selera memungkinkan suatu negara untuk berdagang.

6. Variasi Kondisi Produksi

Perdagangan diperlukan karena kondisi produksi yang berbeda di setiap negara.

7. Perbedaan Budaya dan Gaya Hidup

Perbedaan budaya dan gaya hidup antar negara juga dapat mendorong perdagangan antar negara, misalnya seni atau kerajinan yang dihasilkan suatu negara sangat mewarnai budaya dan gaya hidup masyarakat negara tersebut.

Bentuk Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan internasional adalah setiap kegiatan negara/pemerintah, baik langsung maupun tidak langsung, yang bertujuan untuk mempengaruhi struktur, arah, komposisi dan bentuk kegiatan perdagangan atau komersial luar negeri.

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat berupa kebijakan tarif, larangan impor, kuota, dumping dan masih banyak lagi kebijakan lainnya.

1. Penetapan Tarif

Tarif adalah peraturan yang dikenakan terhadap barang yang melewati daerah pabean. Pada saat yang sama, barang-barang yang dibawa ke negara itu dikenakan pajak bea masuk. Pengenaan bea masuk yang tinggi terhadap barang asing dimaksudkan untuk melindungi industri dalam negeri guna menghasilkan penerimaan negara.

2. Kuota Impor

Kuota impor merupakan kebijakan pemerintah yang membatasi impor barang dari luar negeri. Akibat kebijakan kuota dan pembatasan impor, jumlah barang di pasar menurun, harga barang meningkat, produksi dalam negeri meningkat, dan impor barang menurun.

3. Larangan Impor dan Ekspor

Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengecualikan produk asing masuk ke pasar dalam negeri. Ini dilakukan karena alasan politik dan ekonomi. untuk alasan ekonomi, tujuan larangan impor adalah untuk melindungi dan meningkatkan produksi dalam negeri

4. Subsidi

Subsidi adalah kebijakan pemerintah yang membantu mengurangi sebagian biaya produksi per unit barang yang diproduksi di suatu negara. Sehingga produsen dalam negeri dapat memasarkan produknya lebih murah dan bersaing dengan barang impor. Subsidi dapat berupa tenaga ahli, mesin, peralatan, pengaturan kredit, insentif pajak dan lain-lain.

5. Premi

Bonus adalah kebijakan pemerintah yang memberikan tambahan dana kepada produsen dalam negeri yang berhasil mencapai target produksi tertentu yang telah ditetapkan.

6. Dumping

Dumping adalah kebijakan pemerintah di mana diskriminasi harga dipraktekkan, yaitu. produsen menjual barang ke luar negeri dengan harga lebih rendah daripada di dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan antidumping dapat meningkatkan perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama konsumennya.

7. Devaluasi

Devaluasi adalah tindakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uangnya terhadap mata uang asing. Hal ini menyebabkan harga barang impor naik dan produk dalam negeri menjadi lebih murah di pasar luar negeri. Tujuan devaluasi adalah untuk meningkatkan ekspor, mengurangi impor dan menaikkan nilai tukar negara.

Inilah beberapa hal seputar kebijakan perdagangan internasional dan tujuan dari perdagangan tersebut yang bisa Anda ketahui. Dengan mengetahui akan hal ini maka Anda bisa memperkirakan segala hal tentang perdagangan internasional dan menjalankan semuanya dengan baik dan lancar. Segala hal yang berkaitan dengan perdagangan internasional bisa Anda pahami dengan baik disini.

fbWhatsappTwitterLinkedIn